Faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan

129

c. Faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan

pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta 1 Faktor pendukung implementasi kebijakan pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta Kebijakan pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta dapat diimplementasikan dengan baik sampai saat ini karena beberapa faktor. Faktor pertama yaitu kebijakan pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta sudah ada dan berkembang jauh sebelum sekolah berdiri. Faktor kedua yaitu adanya keberagaman di lingkungan sekolah yang menjadikan TK Katolik Sang Timur Yogyakarta semakin memahami nilai-nilai saling mengasihi. Hal ini sesuai dengan pemaparan Suster M selaku kepala sekolah yang menyampaikan bahwa: “Ya memang dari dulu seperti ini mbak. Dari yayasan kami sudah dianjurkan melaksanakan pendidikan multikultural. Jadi faktor pendukungnya adalah keberadaan konsep pendidikan multikultural sejak berdirinya TK, bahkan yayasan Sang Timur menjadi faktor yang sampai saat ini membuat TK Katolik Sang Timur Yogyakarta tetap berpegang teguh pada penghargaan multikultural. Selain itu juga dengan adanya perbedaan-perbedaan malah menjadikan kami semakin tau dan mendalami apa itu saling mengasihi dan menghargai.” WAWM.3419122016 Pendapat hampir sama dipaparkan oleh Ibu MR selaku guru TK Katolik Sang Timur Yogyakarta yang menyampaikan bahwa: “Ditambah lagi dengan adanya perbedaan-perbedaan di sini semakin memudahkan kita untuk menanamkan pendidikan multikultural bagi peserta didi, yaitu dengan belajar samabil melihat keadaan yang ada.” WAWMR.1604012017 130 Faktor ketiga adalah komitmen cinta kasih dan tidak mengunggulkan golongan tertentu yang terus dipertahankan oleh TK Katolik Sang Timur Yogyakarta. Hal ini senada dengan pemaparan Ibu MR selaku guru TK Katolik Sang Timur Yogyakarta yang menyampaikan bahwa: “Faktor pendukungnya ya komitmen kita untuk saling mengasihi dan tidak mengunggulkan agama ataupun golongan tertentu. Layaknya keluarga mbak.” WAWMR.1704012017 Faktor keempat adalah semangat persaudaraan yang dimiliki oleh TK Katolik Sang Timur Yogyakarta. Semangat tersebut menjadikan semua warga sekolah berlaku saling mengasihi. Hal ini senada dengan pemaparan Ibu MW selaku guru di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta yang menyampaikan bahwa: “Faktornya banyak ya mbak, seperti kami semua warga di sini memiliki semangat persaudaraan yang tinggi, saling menghargai. Jadi kalau sudah memiliki satu visi dan misi kita pegang, kita mempunyai komitmen yang sama, dengan ini mau tidak mau yang dasarnya berbeda kita arahkan jadi satu. Sering ketemu, sering komunikasi, istilahnya humanismenya kita unggulkan, mau tidak mau itu akan muncul.” WAWMW.1731012017 Pendapat hampir senada dipaparkan oleh Ibu SE selaku staf tata usaha dan administrasi umum TK Katolik Sang Timur Yogyakarta yang menyampaikan bahwa: “Kami memiliki semangat persaudaraan yang kami pertahankan hingga saat ini.” WAWSE.2631012017 131 2 Faktor penghambat implementasi kebijakan pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta Implementasi pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta tidak terlepas dari beberapa kendala atau faktor penghambat yang ditemui. Faktor pertama adalah ketidakpahaman beberapa orangtua peserta didik terkait program yang dilaksanakan sekolah, salah satunya adalah program untuk mewujudkan pendidikan multikultural. Hal ini senada dengan pemaparan Suster M selaku kepala TK Katolik Sang Timur Yogyakarta yang menyampaikan bahwa: “Kadang ada beberapa orangtua siswa yang kurang paham. Tapi kami punya paguyuban, di dalamnya terdapat orangtua siswa. Dari sinilah kami berusaha memberikan pemahaman. Kami merasa bahwa mereka akan paham jika dijelaskan oleh sesamanya. Misalkan program sekolah akan dipahami orangtua siswa, jika mereka saling sharing dengan walimurid lainnya. Dari paguyuban sendiri kan sangat mendukung dari seluruh kegiatan.” WAWM.3519122016 Faktor kedua yang menjadi kendala implementasi pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta adalah belum adanya guru yang bertanggung jawab untuk mengembangkan moral keagamaan peserta didik non-Katolik. Hal ini sesuai dengan pemaparan Ibu SE selaku staf tata usaha dan administrasi umum TK Katolik Sang Timur Yogyakarta yang menyampaikan bahwa: “…..Tapi dalam hal liturgi agama, jadi yang mengatur dan membuat program itu suster Kepala Sekolah …” WAW SE.2814012017 132 Faktor ketiga yang menjadi kendala dalam mewujudkan pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta adalah belum adanya ruangan yang dibuat khusus untuk memfasilitasi aktivitas ibadah peserta didik non-Katolik. Tidak adanya ruangan ibadah bagi umat non-Katolik terlihat pada data sarana prasarana yang dimiliki TK Katolik Sang Timur Yogyakarta yang tertera pada tabel 2.

B. Pembahasan

1. Alasan Kebijakan Pendidikan Multikultural Diterapkan di TK

Katolik Sang Timur Yogyakarta Alasan kebijakan pendidikan multikultural diterapkan di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta dilandasi secara filosofis oleh dua hal, yaitu: a kewajiban saling mengasihi terhadap sesama; dan b kesadaran sekolah sebagai pinoir dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pertama, kewajiban saling mengasihi terhadap sesama menjadi satu kunci pokok yang dipegang teguh TK Katolik Sang Timur Yogyakarta. Hal inilah yang kemudian menjadikan pendidikan multikultural di sekolah tetap bertahan dan dijiwai hingga saat ini. Nilai cinta kasih menjadikan pendidikan di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta sebagai pendidikan yang menerima semua dan tidak diskriminatif. Hal ini sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam undang-undang siskdiknas Pasal 4 ayat 1 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, secara eksplisit disebutkan bahwa: