Faktor penghambat implementasi kebijakan pendidikan

167 sekolah dalam setiap aktivitas pendidikan di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta. Hal ini menjadikan pendidikan multikultural masih dihidupi di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta. Faktor keempat, semangat persaudaraan yang dimiliki oleh TK Katolik Sang Timur Yogyakarta. Semangat tersebut menjadikan semua warga sekolah berlaku saling mengasihi dan senantiasa menerapkan nilai-nilai multikultural dalam penyelenggaraan pendidikan.

b. Faktor penghambat implementasi kebijakan pendidikan

multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta Implementasi kebijakan pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta menghadapi beberapa kendala. Faktor yang menjadi kendala dalam implementasi kebijakan tersebut yaitu: pertama, ketidakpahaman beberapa orangtua peserta didik terhadap program yang dilaksanakan TK Katolik Sang Timur Yogyakarta, salah satunya adalah program untuk mewujudkan pendidikan multikultural. Tidak semua orangtua wali peserta didik memahami program yang dijalankan oleh sekolah. Hal ini mengakibatkan terhambatnya beberapa program yang telah direncanakan oleh sekolah. Faktor kedua yaitu tidak adanya guru agama selain agama Katolik. Hal ini berseberangan dengan keberadaan peserta didik TK Katolik Sang Timur Yogyakarta yang tersebar pada tiga agama selain Katolik, yaitu agama Kristen, Islam, dan Hindhu. Tidak adanya guru pengampu masing-masing agama menjadikan perwujudan pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta belum sempurna. 168 Hal ini dikarenakan dalam pendidikan yang multikultural peserta didik harus bisa hidup dan berkembang sesuai karakteristiknya masing- masing, tidak dileburkan ke dalam golongan mayoritas. Faktor ketiga yang menjadi hambatan dalam mewujudkan pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta adalam belum adanya ruangan khusus sebagai tempat ibadah bagi peserta didik non-Katolik. 169

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan serta temuan penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Alasan penerapan kebijakan pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta dilandasi secara filosofis oleh dua hal, yaitu: 1 kewajiban saling mengasihi terhadap sesama; dan 2 kesadaran sekolah sebagai pinoir dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal inilah yang membuat pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta tetap bertahan dan dijiwai hingga saat ini. Nilai cinta kasih berhasil mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menerima semua dan tidak diskriminatif di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta. Adanya landasan cinta kasih diperkuat oleh kesadaran sekolah akan fungsinya sebagai salah satu pionir dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini menjadi aspek yang turut serta melandasi penerapan kebijakan pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta. Struktur sosial yang dibangun TK Katolik Sang Timur Yogyakarta dalam mewujudkan pendidikan multikultural adalah struktur sosial yang memanfaatkan karakateristik dan potensi budaya yang dimiliki oleh seluruh warga sekolah, terutama peserta didik. Keanekaragaman yang dimiliiki warga sekolah dijadikan instrumen untuk membentuk struktur sosial baru dengan