75 Pendeta, ibu rumah tangga, buruh, petani, dan pensiunan. Persebaran
tertinggi yaitu pada peserta didik dengan jenis pekerjaan orangtua sebagai pegawai swasta. Sedangkan pesersebaran terendah adalah
peserta didik dengan jenis pekerjaan orangtua sebagai pensiunan. Berikut ini disajikan data jumlah peserta didik berdasarkan profesi
orangtua di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta: Tabel 9. Data Peserta Didik TK Katolik Sang Timur Yogyakarta
berdasarkan Profesi Orangtua
Jenis Pekerjaan
2012 2013
2013 2014
2014 2015
2015 2016
2016 2017
Wiraswasta 31
53 50
36 23
Peg. Swasta 53
44 51
54 52
Peg. Negeri 8
6 6
6 5
ABRI 1
1 1
4 2
Pendeta 1
3 4
3 Ibu Rumah
Tangga 4
4 1
4 Buruh
6 3
1 Petani
1 Pensiunan
1 1
1 Sumber: Buku Profil TK Katolik Sang Timur Yogyakarta Tahun Ajaran 20162017
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
a. Alasan kebijakan pendidikan multikultural diterapkan di TK
Katolik Sang Timur Yogyakarta 1
Landasan TK Katolik Sang Timur Yogyakarta dalam mengimplementasikan kebijakan pendidikan multikultural
Penerapan kebijakan pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta tidak terlepas dari landasan filosofis dan
tujuan pendidikan yang dibangun oleh sekolah. Kewajiban saling mengasihi terhadap sesama menjadi satu kunci pokok yang
dipegang teguh TK Katolik Sang Timur Yogyakarta. Hal inilah yang kemudian menjadikan pendidikan multikultural di TK
76 Katolik Sang Timur Yogyakarta selalu dijiwai dan dipertahankan.
Kesadaran sekolah akan fungsinya sebagai salah satu pionir dalam mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi aspek yang turut serta
memperkuat penerapan kebijakan pendidikan multikultural. Kedua hal inilah yang akhirnya melatarbelakangi sekolah untuk senantiasa
menerima dan memfasilitasi setiap anak dari latar belakang apapun untuk mendapatkan pendidikan. Sekolah tidak pernah memandang
agama yang dianut oleh peserta didik, meskipun Sang Timur adalah yayasan Katolik. Selain agama, sekolah juga tidak pernah
melihat latar belakang suku, adat, gender, bahasa, kemampuan akademik, dan kemampuan ekonomi sebagai suatu hal yang
mereka golongkan. Kebijakan itu kemudian ditindaklanjuti oleh sekolah dengan menanamkan nilai-nilai yang harus dimiliki peserta
didik dalam suatu perbedaan. Hal tersebut senada dengan pemaparan Suster M selaku
kepala TK Katolik Sang Timur Yogyakarta yang mengungkapkan bahwa:
“Ya pada dasarnya kita kan menerima semua ya. Menerima semua anak, kan kita hanya membantu pemerintah di dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama untuk yang PAUD. Sebenarnya landasan keterbukaan kami terhadap
pendidikan yang multikultural tidak terlepas dari visi maupun misi sekolah ini sendiri. Jadi semua yang datang
kami terima, yang penting kami memberikan yang terbaik untuk anak-anak, juga kami tetap menghargai dari berbagai
latar belakang kehidupan. Keterbukaan kami dengan konsep pendidikan multikultural juga tidak terlepas dari semangat
yayasan dan juga semangat sekolah ini bahwa segala hal
77 yang kita lakukan merupaka salah satu perwujudan kasih
terhadap sesama.” WAWM.414082016 Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Ibu SE selaku
staf tata usaha dan administrasi umum yang juga merupakan karyawan tetap yang telah mengabdi selama dua dekade di TK
Sang Timur Yogyakarta, memaparkan bahwa: “Landasannya cinta kasih itu dasar umum dan dasar
pokoknya. Soalnya di dalam tata tertib penerimaan siswa baru itu tidak tercantum bahwa yang boleh bersekolah di sini
adalah yang beragama Katolik saja, atau yang bersuku Jawa saja. Kita membuka untuk siapa saja. Kita hanya menjadi
pemegang amanat bangsa untuk mencerdaskan anak-anak
mbak.” WAWSE.128122016 Landasan filosofis yang dijiwai TK Katolik Sang Timur
Yogyakarta diperkuat dengan tujuan pendidikan yang dimiliki sekolah. Secara eksplisit, tujuan pendidikan TK Katolik Sang
Timur Yogyakarta tertera pada dokumen sekolah yang menyebutkan bahwa:
“TK Katolik Sang Timur Yogyakarta berupaya untuk mencetak peserta didik yang kompeten sesuai dengan bakat
dan minatnya, serta mencetak peserta didik yang ramah, penuh
kasih, sederhana,
dan bertanggung
jawab. ”
DOK.114082016 Hal tersebut senada dengan pemaparan Suster M selaku
Kepala Sekolah yang mengungkapkan bahwa: “Tujuan dari didirikannya TK Katolik Sang Timur
Yogyakarta tidak terlepas dari tujuan keberadaan yayasan Sang Timur yang dalam visinya disebutkan bahwa Yayasan
Karya Sang Timur: mewujudkan karya perutusan bersama yang dijiwai semangat kasih persaudaraan kekeluargaan,
kegembiraan dan kesederhanaan dengan memperhatikan anak
–anak dan kaum muda yang miskin dan telantar, agar
78 mereka berkembang menjadi pribadi yang utuh. TK Katolik
Sang Timur menjadi salah satu jalan dalam mewujudkan visi tersebut. Secara lebih khusus lagi memang salah satu tujuan
pendidikan di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta adalah untuk mencetak peserta didik yang kompeten sesuai dengan
bakat dan minatnya, serta juga untuk mencetak peserta didik yang ramah, peuh kasih, sederhana, dan bertanggung jawab.
Tujuan ini kami tuliskan di gedung sebelah sana mbak agar kita selalu ingat akan apa yang kita cita-
citakan.” WAWM.214082016
Ibu SE selaku staf tata usaha dan administrasi umum TK Katolik Sang Timur Yogyakarta juga mengungkapkan hal yang
sama, bahwa:
“
Tujuan dari didirikannya TK Katolik Sang Timur Yogyakarta adalah semangat kasih persaudaraankekeluargaan, kegembiraan
dan kesederhanaan dengan memperhatikan anak –anak dan kaum
muda yang miskin dan telantar, agar mereka berkembang menjadi pribadi yang utuh.”
WAWSE.228122016
2 Proses dan perkembangan kebijakan pendidikan multikultural
di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta
Kebijakan pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta bukan merupakan sesuatu yang baru. Kebijakan
tersebut merupakan turunan atau amanat dari yayasan Karya Sang Timur yang telah diputuskan dan ditetapkan oleh para romo dan
suster terdahulu. Sebagai umat yang baik, TK Katolik Sang Timur Yogyakarta hanya menjalankan apa yang telah ditetapkan.
Hal tersebut senada dengan pemaparan Suster M selaku Kepala TK Katolik Sang Timur Yogyakarta TK Katolik Sang
Timur Yogyakarta yang mengungkapkan bahwa:
79 “Kebijakan ini sudah ada jauh sebelum TK Katolik Sang
Timur Yogyakarta berdiri mbak, tepatnya ketika yayasan Sang Timur sendiri lahir. Ditetapkan oleh para romo dan
suster pendahulu mbak. Jadi ini amanat yayasan yang dengan senang hati kita laksanakan
” WAWM.514082016
Pendapat hampir sama dipaparkan oleh Ibu SE selaku staf
tata usaha dan administrasi umum TK Katolik Sang Timur Yogyakarta yang menyampaikan bahwa:
“Tentu saja romo dan suster-suster terdahulu mbak. Jadi kami tinggal menjalankan
.” WAWSE.328122016 Implementasi kebijakan pendidikan multikultural di TK
Katolik Sang Timur Yogyakarta diperkuat oleh prinsip dan kesepakatan yang dijunjung tinggi sekolah bahwa pendidikan
merupakan hak setiap manusia. Hal ini senada dengan pemaparan Ibu SE selaku staf tata usaha dan administrasi umum TK Katolik
Sang Timur Yogyakarta yang menyampaikan bahwa: “….Tapi memang karena kami juga sangat setuju bahwa
pendidikan memang hak semua manusia, tanpa terkecuali, maka kami sangat senang dengan adanya kebijakan ataupun
kebudayaan multikulturalisme yang sudah turun temurun
ini.” WAWSE.428122016 Prinsip dan kesadaran sekolah tentang pentingnya
pendidikan multikultural menjadikan kebijakan pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta berjalan tidak
seperti penerapan kebijakan pemerintah pada umumnya yang bersifat kaku, penuh dengan intervensi dan tidak natural.
80 Hal ini senada dengan pemaparan Suster M selaku kepala
TK Katolik Sang Timur Yogyakarta yang mengungkapkan bahwa: “Karena pendidikan multikultural sudah mendarah daging di
sini, maksudnya sedari dulu kami semua sudah menerima dan hidup dengan warga sekolah dari lintas agama dan
budaya. Maka ini tidak seperti kebijakan pada umumnya. Maksudnya, rata-rata kebijakan akan terlaksana dengan
adanya intervensi. Tetapi pendidikan multikultural di sini berjalan alami mbak, ya begitu saja
.” WAWM.714082016
Pendapat hampir senada dipaparkan oleh Ibu SE selaku staf
tata usaha dan administrasi umum yang menyampaikan bahwa: “Pelaksanaannya tidak seperti pelaksanaan kebijakan pada
umumnya. Maksudnya, biasanya kan suatu kebijakan itu memiliki aturan tegas dan intervensi, jadi terkadang
membuat pelaku yang dikenai kebijakan tidak enjoy. Tapi karena di sini kebijakan multikulturalisme sudah mendarah
daging pada keluarga TK Sang Timur, maka kami menjalankannya seperti kehidupan sehari-hari. Enjoy dan
menyenangkan.” WAWSE.528122016
b. Strategi pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur