23 tanggung jawabnya dan tepat pada sasaran yang telah
direncanakan.
c. Pemahaman strategi implementasi kebijakan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi implementasi kebijakan adalah suatu bentuk cara atau rencana
yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan, sumber daya dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi
suatu kesatuan yang utuh agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga berhasil membuat perilaku kelompok yang
dituju menjadi terpola sesuai tujuan yang diinginkan. Strategi implementasi kebijakan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
kondisi lingkungan, hubungan antarorganisasi, sumber daya oraganisasi, dan karakteristik agen pelaksana.
Konsep strategi dalam implementasi kebijakan diturunkan menjadi konsep pendekatan. Solichin Abdul Wahab 2008: 110
mengatakan, dalam studi kebijakan, pendekatan dalam implementasi kebijakan meliputi: 1 pendekatan struktural, 2 pendekatan
prosedural dan manajerial, 3 pendekatan perilaku, 4 dan pendekatan politik. Adapun keempat pendekatan sebagaimana
dimaksudkan Solichin Abdul Wahab 2008: 110 adalah sebagai berikut:
1 Pendekatan struktural structural approaches. Pendekatan ini
merupakan salah satu pendekatan yang bersifat top-down yang
24 dikenal dalam teori organisasi modern. Pendekatan ini
memandang bahwa kebijakan pendidikan harus dirancang, diimplementasikan, dikendalikan, dan dievaluasi secara struktural.
Pendekatan ini
menekankan pentingnya
komando dan
pengawasan menurut tahapan atau tingkatan dalam struktur masing-masing organisasi.
2 Pendekatan prosedural dan manajerial procedural and
managerial approaches. Pendekatan prosedural dan manajerial dikembangkan dalam rangka suksesnya implementasi kebijakan
pendidikan. Pendekatan prosedural dan manajerial ini tidak mementingkan pemetaan struktur-struktur birokrasi pelaksana
yang cocok bagi implementasi program, melainkan dengan upaya mengembangkan proses-proses dan prosedur-prosedur yang
relevan, termasuk prosedur-prosedur manajerial beserta teknik- teknik manajemen yang tepat.
3 Pendekatan perilaku behavioral approaches. Pendekatan
prosedural dan manajerial memang memiliki keunggulan dari beberapa segi seperti yang telah dijelaskan di atas, namun dari
segi lain, pendekatan tersebut juga memiliki kelemahan. Adapun kelemahannya antara lain; pendekatan prosedural dan manajerial
terlalu menekankan pada aturan-aturan dan teknik-teknik manajemen yang bersifat impersonal, pendekatan ini juga
25 menuntut ketersediaan piranti teknologi yang canggih dalam
penerapannya, sehingga terkesan sangat mahal. Berbeda dengan pendekatan sebelumnya, pendekatan perilaku
berorientasi pada perilaku manusia sebagai pelaksana, bukan pada organisasinya. Pendekatan perilaku ini berasumsi bahwa upaya
implementasi kebijakan yang baik adalah bila perilaku dan sikap manusia juga harus dipertimbangkan dan dipengaruhi agar proses
implementasi kebijakan tersebut dapat berlangsung dengan baik. Beberapa kasus yang terjadi dalam implementasi kebijakan di
mana program kebijakannya baik, peralatan dan organisasi pelaksananya juga baik, namun di tengah jalan terjadi penolakan-
penolakan di masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa aspek perilaku manusia sangat penting untuk diperhatikan.
4 Pendekatan Politik Political Approaches. Pendekatan ini lebih
melihat pada faktor-faktor politik atau kekuasaan yang dapat memperlancar atau menghambat proses implementasi kebijakan.
Dalam suatu organisasi, selalu ada perbedaan dan persaingan antarindividu
atau kelompok
dalam menyebar
ataupun memperebutkan pengaruh. Hal itu menyebabkan timbulnya
kelompok atau idividu yang dominan serta yang kurang dominan; ada kelompok yang menjadi pengikut dan ada kelompok
penentang. Dalam hal ini, pendekatan politik selalu memberikan
26 pertimbangan atas dasar pemantauan kelompok pengikut dan
kelompok penentang beserta dinamikanya.
2. Pendidikan Multikultural