96
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pratindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa dengan menggunakan teknik
catatan harian. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Siyono III Playen, Gunungkidul pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Peningkatan keterampilan
menulis narasi ekspositoris dilihat melalui hasil perbandingan data kondisi awal pada saat pratindakan dengan analisis data proses dan hasil menulis narasi
ekspositoris dari awal hingga akhir siklus. Data kondisi awal keterampilan menulis narasi ekspositoris diperoleh saat
pelaksanaan kegiatan pratindakan yang dilaksanakan pada hari Senin, 2 Mei 2016 lalu. Kegiatan pratindakan tersebut dilaksanakan pada jam pelajaran ke 5-7, yaitu
pukul 09.40-11.25. Pada pelaksanaan kegiatan pratindakan tersebut, dilakukan observasi terhadap pembelajaran dan siswa, siswa juga diminta untuk mengerjakan
tugas menulis narasi ekspositoris. Selain itu, guru sudah mulai memperkenalkan dan menjelaskan prosedur menulis catatan harian sebagai pedoman siswa dalam
mengerjakan tugas menulis catatan harian. Tugas menulis catatan harian mulai diberikan selama 7 hari berturut-turut sebelum pertemuan pertama pada siklus I.
Kegiatan pratindakan dimulai pada pukul 09.40 WIB, tepatnya setelah jam istirahat berakhir. Pada kegiatan pendahuluan, terlebih dahulu guru menyiapkan
siswa dengan memusatkan kembali perhatian siswa pada pembelajaran yang akan
97 dimulai. Setelah memastikan siswa-siswanya sudah siap secara fisik dan pikiran,
guru segera memulai pembelajaran. Siswa mulai tenang dan memperhatikan guru. Guru memulai pembelajaran dengan melakukan apersepsi berupa cerita tentang
pengalaman lucu yang pernah dialami. Guru dapat bercerita dengan baik dan menarik, sehingga ada beberapa siswa yang sampai tertawa karena siswa tersebut
dapat menangkap kesan cerita dari guru. Kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang pengalaman-pengalaman mengesankan yang pernah dialami
siswa. Apersepsi tersebut berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan, yaitu menulis karangan berdasarkan pengalaman.
Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, guru membagikan contoh teks pengalaman kepada masing-masing siswa. Siswa terlebih dahulu diajak untuk
membaca dan mengamati teks tersebut. Guru menyampaikan materi menulis karangan berdasarkan pengalaman. Guru juga menyampaikan bahwa karangan
berdasar pengalaman biasanya dituliskan pada catatan harian. Setelah penyampaian materi selesai, guru tak lupa bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum
dipahami. Semua siswa mengaku paham tentang materi yang telah disampaikan. Berikutnya guru mengajak siswa untuk menghias buku catatan harian yang
akan dipergunakan sebagai buku catatan tempat siswa mengerjakan tugas menulis catatan harian. Pertama-tama, guru membagikan buku catatan yang telah disampul
dengan kertas berwarna hitam beserta potongan-potongan kecil kertas warna-warni, juga beberapa wadah lem kertas untuk digunakan bersama-sama. Guru
menyampaikan ketentuan menghias buku catatan harian pada siswa. Siswa diminta menghias catatan harian dengan menempelkan potongan kecil kertas warna warni
98 menggunakan lem yang telah disediakan sesuai dengan kreasinya masing-masing.
Siswa diperbolehkan menambahkan hiasan dengan bahan-bahan lain yang mereka miliki sendiri. Siswa diberi waktu selama 20 menit untuk menghias buku catatan
harian miliknya.
Gambar. 3 Siswa kelas IV sedang Menghias Buku Catatan Harian Para siswa tampak antusias saat menghias buku catatan. Sementara itu, guru
berkeliling untuk mengawasi siswa menghias buku catatan harian. Suasana terkadang menjadi sangat ramai. Sesekali guru memberi peringatan untuk tetap
menjaga ketertiban, sehingga suasana kembali tertib dan terkondisi. Setelah 20 menit berlalu, guru meminta siswa untuk mengakhiri kegiatan menghias catatan
harian. Sebagian besar siswa telah menyelesaikan pekerjaan menghiasnya, tetapi terdapat 7 orang siswa lagi yang belum selesai. Guru meminta 7 orang siswa
tersebut untuk melanjutkan kegiatan tersebut di rumah. Selesai menghias buku catatan harian, tiba waktunya menyimpulkan materi
tentang menulis karangan berdasarkan pengalaman. Kegiatan menyimpulkan dilakukan oleh guru bersama siswa. Kegiatan menyimpulkan ini dilaksanakan
sebelum evaluasi pembelajaran.
99 Evaluasi pembelajaran pun mulai dilaksanakan, ketika kegiatan
menyimpulkan telah usai. Evaluasi pembelajaran untuk siswa pada pertemuan ini yaitu menulis karangan berdasarkan pengalaman. Data nilai hasil menulis karangan
tersebut yang akan dipergunakan sebagai data kondisi awal keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa.
Guru membagikan lembar evaluasi yang akan digunakan siswa untuk menulis karangan berdasarkan pengalaman. Sebelum siswa mulai mengerjakan, guru telebih
dahulu menjelaskan ketentuan dalam menulis karangan. Siswa diberi waktu selama 50 menit dari sisa jam pelajaran ini untuk mengerjakan tes menulisnya.
Suasana mulai berubah dari sebelumnya, siswa tampak kurang antusias dibandingkan ketika kegiatan menghias catatan harian. Beberapa siswa ada yang
bermalas-malasan menulis dan memilih untuk mengganggu temannya yang sedang menulis. Ada juga siswa yang malah asyik mengobrol sendiri dengan teman
sebangkunya. Suasana terkadang menjadi ribut dan ramai. Guru kembali menegur para siswa untuk kembali menjaga ketertiban, tetapi tidak seperti sebelumnya
suasana yang ini lebih sulit dikondisikan. Suasana tidak setenang dan setertib sebelumnya, tetapi guru berhasil mengkondisikan siswa untuk beberapa saat. Guru
juga berkeliling untuk mengawasi dan memberikan bimbingan pada para siswa dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman.
Pada kegiatan pratindakan ini, keterampilan proses menulis narasi ekspositoris siswa belum berjalan dengan baik. Setelah 30 menit berjalan, banyak
siswa yang baru menuliskan kurang dari satu paragraf. Selain itu, ada dua siswa yang belum menuliskan sepatah katapun pada lembar evaluasinya. Berdasarkan
100 hasil wawancara terhadap guru kelas IV, kedua siswa tersebut memiliki motivasi
yang rendah untuk berperan aktif selama pembelajaran berlangsung. Waktu yang telah ditentukan telah habis, guru mengingatkan siswa bahwa
waktu siswa untuk mengerjakan tugas menulis karangan telah habis. Seluruh siswa mengumpulkan pekerjaan menulis karangannya. Guru memeriksa secara cepat hasil
pekerjaan menulis karangan siswa. Lalu, guru memberikan penguatan dan masukan terhadap hasil pekerjaan tes menulis karangan. Sebelum melanjutkan pembelajaran
selanjutnya, guru memberikan tugas rumah berupa menulis karangan berdasarkan pengalaman pada buku catatan harian masing-masing. Guru menjelaskan
ketentuan-ketentuan menulis karangan berdasarkan pengalaman pada catatan harian. Catatan harian tersebut dikumpulkan setiap dua hari sekali pada pagi hari
sebelum memulai pembelajaran di meja guru untuk diperiksa oleh guru. Hasil observasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia di pratindakan
menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan menulis narasi ekspositoris di kelas IV berjalan kurang baik. Banyak siswa yang kurang berminat dalam menulis,
sehingga siswa bermalas-malasan saat mengerjakan tugas menulis. Beberapa siswa memiliki perhatian terhadap pembelajaran keterampilan menulis, tetapi mengalami
kesulitan ketika menulis karangan yaitu, kesulitan menuangkan ide atau gagasan yang dimiliki ke dalam tulisan.
Selain melakukan observasi terhadap aktivitas siswa saat pembelajaran di pratindakan, wawancara juga dilakukan terhadap guru. Guru mengaku pihaknya
kurang menekankan pembelajaran menulis. Guru menyatakan pembelajaran berhitung, pembelajaran pengetahuan alam, pembelajaran pengetahuan sosial dan
101 pembelajaran keagamaan lebih penting. Guru beranggapan keterampilan menulis
siswa akan berkembang dengan sendirinya seiring dengan pelaksanaan pembelajaran lain. Selama periode semester genap sampai pada saat kegiatan
pratindakan dilaksanakan, pembelajaran menulis baru dilaksanakan tiga kali yaitu untuk menyusun teks pengumuman, menulis pantun, dan menulis karangan
berdasarkan pengalaman pada kegiatan pratindakan ini. Guru menuturkan, selama ini melaksanakan pembelajaran menulis dengan metode konvensional yaitu dengan
metode ceramah biasa dilanjut dengan metode penugasan. Siswa menjadi kurang antusias, sehingga siswa kurang termotivasi untuk menyelesaikan tugas menulis.
Pengalaman menulis yang kurang tersebut menyebabkan siswa kesulitan menyampaikan gagasannya ke dalam tulisan karena belum terbiasa menulis.
Hasil menulis karangan berdasarkan pengalaman pada kegiatan pratindakan juga menunjukkan keterampilan menulis narasi ekspositoris yang masih rendah.
Berikut sampel hasil menulis karangan berdasarkan pengalaman pada kegiatan pratindakan milik siswa berinisial MMP.
102 Gambar 4. Sampel Hasil Menulis Karangan Siswa Berdasarkan Pengalaman pada
Pratindakan Hasil menulis tersebut menunjukan keterampilan menulis narasi ekspositoris
siswa pada pratindakan masih kurang baik. Siswa belum menguasai aturan menulis judul. Siswa belum memperhatikan penggunaan tanda baca. Siswa sering
melakukan kesalahan penggunaan huruf kapital. Siswa masih kurang tepat dalam penyusunan kalimat. Pemilihan kata masih terbatas, sering mengulang kata ‘lalu’.
Pengembangan gagasan masih terbatas, sehingga cerita yang disampaikan kurang padat.
Secara keseluruhan, keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa pada pratindakan masih kurang baik. Ada siswa yang belum menggunakan tanda baca
sama sekali. Ada siswa yang belum menggunakan tanda baca dan huruf kapital
103 dengan tepat dan benar. Siswa kurang memperhatikan pilihan diksi yang benar,
siswa masih menggunakan kata-kata yang tidak baku sesuai Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Banyak siswa yang belum menguasai pembentukan kalimat yang
efektif dan benar. Pengembangan isi karangan terbatas. Siswa juga belum lancar dalam mengungkapkan gagasannya ke dalam tulisan, sehingga ada beberapa siswa
yang karangannya belum selesai ketika waktu menulis habis. Adapun nilai hasil menulis karangan berdasarkan pengalaman pada
pratindakan disampaikan pada diagram berikut.
Gambar 5. Diagram Nilai Hasil Menulis Karangan Siswa Berdasarkan Pengalaman pada Pratindakan
Berdasarkan penilaian secara kolaborasi antara guru kelas IV dan peneliti, diketahui bahwa dari jumlah total 21 siswa, 14 orang siswa atau sebesar 66,67
siswa tergolong memiliki keterampilan menulis narasi ekspositoris yang baik dan 7 atau sebesar 33,33 siswa sisanya tergolong memiliki keterampilan menulis narasi
ekspositoris yang cukup. Adapun nilai rata-rata menulisnya yaitu 63,52. Walaupun begitu, seluruh siswa belum ada yang memenuhi ketuntasan yang ditentukan oleh
indikator keberhasilan penelitian ini yaitu ≥ 75.
14 7
Sangat Baik 80 Baik 60-80
Cukup 40-60 Kurang 20-40
Sangat Kurang ≤ 20
104 Berdasarkan hasil observasi pembelajaran menulis dan hasil menulis narasi
ekspositoris pada pratindakan dapat dilihat bahwa permasalahan yang dialami adalah rendahnya keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas IV SD N
Siyono III. Oleh karena itu, perlu diadakan tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan menulis narasi ekspositoris menggunakan teknik
catatan harian. Dengan menggunakan teknik catatan harian diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis narasi ekspositoris,
siswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam menulis karena siswa sudah terbiasa menulis.
2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I