Subjek dan Objek Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Teknik Analisis Data

82

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SD N Siyono III Playen, Gunungkidul yang berjumlah 21 siswa, yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Semua siswa tersebut masih aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar sampai periode Semester Genap Tahun Ajaran 20152016. Objek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah keterampilan menulis narasi ekspositoris. Keterampilan menulis narasi ekspositoris yang dimaksud adalah keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas IV di SD Negeri Siyono III Playen, Gunungkidul.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Siyono III Dusun Siyono, Kelurahan Logandeng, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. SD Negeri Siyono III terletak di pinggir Jalan Raya Wonosari-Jogja. Lokasinya tidak jauh dari pusat Ibukota Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 20152016. Rincian waktu pelaksanaan penelitian ini dijelaskan pada tabel sebagai berikut. Tabel 1. Waktu Pelaksanaan Penelitian No Kegiatan Waktu Pelaksanaan 1. Observasi awal 17 Februari 2016 2. Pratindakan 2 Mei 2016 3. Tindakan siklus I pertemuan pertama 9 Mei 2016 4. Tindakan siklus I pertemuan kedua 11 Mei 2016 5. Tindakan siklus II pertemuan pertama 13 Mei 2016 6. Tindakan siklus II pertemuan kedua 14 Mei 2016 83

D. Model Penelitian

Menurut Wina Sanjaya 2011: 78 seperti yang diuraikan dalam model Penelitian Tindakan Kelas, dalam setiap siklus atau putaran Penelitian Tindakan Kelas dilakukan empat kegiatan pokok, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas ini akan menggunakan menggunakan model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis Mc. Taggart, yaitu model siklus spiral. Berikut desain Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggart Suharsimi Arikunto, 2006: 93 adalah sebagai berikut: Gambar. 2 Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Mc. Taggart Suharsimi Arikunto 2006:93 Adapun penjelasan dari masing-masing tahapan penelitian menurut model Penelitian Tindakan menurut Kemmis dan Mc. Taggart, antara lain:

1. Perencanaan Planning

Perencanaan dilakukan untuk mempersiapkan dan merancang penelitian supaya penelitian dapat terlaksana dengan baik. Pada tahap ini, permasalahan pada pembelajaran yang perlu mendapat perhatian, dikumpulkan melalui pengamatan. 84 Setelah menemukan beberapa permasalahan dalam pembelajaran, lalu menentukan satu masalah yang hendak dipecahkan atau diselesaikan. Kegiatan selanjutnya yaitu menyusun gambaran umum tentang rencana pemberian tindakan perlakuan yang akan diterapkan. Tindakan tersebut perlu dijelaskan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan akan dilakukan. Rencana penelitian disusun setelah ditentukan pokok permasalahan yang akan dipecahkan atau diselesaikan. Peneliti harus membuat instrumen penelitian untuk membantu merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung Suharsimi Arikunto, 2006: 99. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kolaboratif antara peneliti dengan guru, maka peneliti harus melakukan kesepakatan dengan guru atas rancangan perencanaan penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun tahap-tahap perencanaan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: a. Memohon ijin terhadap Kepala Sekolah dan Guru Kelas IV SD Negeri Siyono III perihal observasi prapenelitian. b. Mengidentifikasi dan menentukan masalah penelitian yang dilakukan melalui observasi proses pembelajaran dan berdiskusi dengan guru kelas. Masalah penelitian yang ditetapkan yaitu perlunya peningkatan keterampilan menulis narasi ekspositoris. c. Mendiskusikan masalah penelitian yang telah ditetapkan bersama dengan guru kelas IV untuk melakukan kesepakatan mengenai tindakan yang akan dilakukan. 85 d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disesuaikan, kemudian didiskusikan dengan guru kelas IV SD Negeri Siyono III. e. Menyusun instrumen untuk pengumpulan data.

2. Perlakuan Tindakan Acting dan Pengamatan Observing

a. Perlakuan tindakan acting

Tahap perlakuan merupakan tahap pelaksanaan tindakan sebagai suatu solusi untuk memecahkan masalah yang ingin diselesaikan. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan yang telah ditetapkan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto 2006: 99 pelaksanaan tindakan yaitu, implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap kedua ini guru sebagai pelaksana harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar. Tujuan dari pelaksanaan tindakan ini adalah meningkatkan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas IV SD Negeri Siyono III dengan menggunakan teknik catatan harian. Adapun rincian tahap ini, yaitu sebagai berikut: 1 Melaksanakan pembelajaran menulis narasi ekspositoris sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan. 2 Pembelajaran menulis narasi ekspositoris dilaksanakan dengan menerapkan teknik catatan harian. 86

b. Pengamatan observing

Tahap pengamatan merupakan tahap pelaksanaan pengamatan oleh pengamat atau guru. Tahap ini berlangsung bersamaan dengan tahap tindakan Suharsimi Arikunto, 2006: 99. Pengamatan dilakukan untuk mengambil data dan merekam seperti apa pelaksanaan tindakan dari penelitian ini sendiri. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kolaboratif, peneliti sebagai observer sedangkan guru sebagai pelaksana tindakan. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa pada proses pembelajaran menulis narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik catatan harian.

3. Refleksi Reflecting

Fitri Yuliawati dkk 2012: 52 menjelaskan tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Hasil dari pelaksanakan tindakan dianalisis dan dikaji untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi dilakukan peneliti bersama guru kelas untuk menganalisis dan mengkaji pelaksanaan tindakan melalui data hasil observasi proses pembelajaran dan nilai hasil menulis narasi ekspositoris siswa. Selain itu, peneliti dan guru melakukan evaluasi untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya. Apabila pada hasil refleksi siklus pertama terdapat masalah, maka siklus akan dilanjutkan ke siklus kedua ataupun seterusnya hingga didapat hasil sesuai dengan yang diharapkan peneliti, yaitu keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas IV SD Negeri Siyono III meningkat. 87

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dari tindakan yang telah dilakukan guna menilai keberhasilan atau ketidakberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010: 60. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Observasi

Suharsimi Arikunto 2006: 222 menerangkan metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar. Metode ini dilakukan dengan cara mengamati, mencatat, merekam, menganalisis, dan menilai. Ditinjau dari pelaksanaanya, terdapat beberapa jenis Penelitian Tindakan Kelas, yaitu PTK guru atau dosen sebagai peneliti, d an PTK Kolaboratif Sa’dun Akbar, 2010: 36. Sebelumnya telah dibahas bahwa penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif. Maka, peneliti bertindak sebagai pengamat tindakan yang dilaksanakan oleh guru sebagai pelaksana tindakan proses observasi berlangsung. Pada penelitian ini, metode observasi akan dilaksanakan untuk aktivitas siswa ketika pembelajaran menulis narasi ekspositoris dan aktivitas guru saat melakukan tindakan. Hasil observasi akan dilaporkan ke dalam lembar observasi yang dilengkapi dengan catatan lapangan untuk dianalisis dan dievaluasi bersama guru sebagai bahan refleksi siklus selanjutnya. 88

2. Tes Unjuk Kerja

Tes merupakan metode pengumpulan data yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan. Seperti pendapat dari Suharsimi Arikunto 2006: 150 tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, bakat, yang dimiliki individu atau kelompok. Menulis narasi ekspositoris dalam penelitian ini merupakan sebuah keterampilan. Maka, menulis narasi ekspositoris dalam penelitian ini dapat diukur dengan metode tes. Tes memiliki banyak macam diantaranya: tes kepribadian, tes bakat, tes intelegensi, tes sikap, tes proyeksi, tes minat, dan tes prestasi. Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis 1992: 135, cara yang paling tepat untuk menilai keberhasilan belajar dalam bentuk keterampilan fisik ialah dengan jalan “unjuk kerja”.Tes unjuk kerja dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai tes menulis narasi ekspositoris bagi siswa. Tes menulis narasi ekspositoris ini akan dilaksanakan dalam bentuk tugas menulis narasi ekspositoris. Hasil tulisan siswa akan dinilai oleh guru berkerjasama dengan peneliti

F. Instrumen Penelitian

Wina Sanjaya 2010: 84 mengatakan instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen penelitian juga disebut sebagai instrumen pengumpulan data. Contoh beberapa instrumen penelitian atau instrumen pengumpulan data, yaitu seperti: 89 angket, daftar cek checklist, pedoman wawancara, lembar pengamatan, soal tes, skala, dan sebagainya. Instrumen penelitian ditentukan berdasarkan metode pengumpulan data yang dipilih. Satu metode pengumpulan data dapat dilaksanakan melalui beberapa instrumen, sebaliknya satu instrumen dapat digunakan untuk beberapa metode. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan instrumen yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan observasi. Lembar observasi berisi butir-butir umum yang akan diobservasi. Hasil observasi akan dituangkan ke dalam lembar observasi, kemudian dianalisis dalam menentukan berhasil ataupun tidak berhasilnya suatu tindakan yang telah dilakukan. Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan guru pada saat pembelajaran keterampilan menulis narasi ekspositoris berlangsung. Berikut tabel kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dan guru saat pembelajaran keterampilan menulis narasi ekspositoris: Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Proses Pembelajaran Menulis Narasi Ekspositoris Aspek Indikator Item No Perhatian siswa Siswa memperhatikan selama pembelajaran berlangsung. 2,9 Keaktifan siswa dalam pembelajaran. Siswa aktif berpartisipasi selama pembelajaran berlangsung. 3,4,5,8,19 dan 20 Motivasi siswa Siswa mengikuti pembelajaran teknik catatan harian dengan sungguh-sungguh. 16,17, dan 18 Semangat belajar siswa Siswa antusias dalam pembelajaran. 1,15 Hasil evaluasi tugas catatan harian Siswa menyelesaikan tugas catatan harian dengan baik dan tepat 6,7 Keterampilan proses menulis siswa Siswa mengerjakan tugas menulis narasi ekspositoris dengan baik dan lancar 10,11,12,13, dan 14 90 Dalam penilaian kualitas proses pembelajaran menulis, Kundharu Saddhono dan Y. Slamet 2014: 211 menyatakan, penilaian kualitas proses pembelajaran mestinya diarahkan pada kegiatan siswa dalam melaksanakan tahap-tahap menulis. Selain itu pada tahap observasi, data kualitatif yang dikumpulkan yaitu data yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain sebagainya Suharsimi dkk dalam Fitri Yuliawati dkk, 2012: 38. Aspek-aspek aktivitas siswa ditentukan berdasarkan ulasan-ulasan tersebut. Adapun aspek- aspeknya yaitu: perhatian siswa, keaktifan siswa, motivasi siswa, semangat belajar siswa, hasil evaluasi tugas catatan harian, dan keterampilan proses menulis siswa. Tabel 3. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Proses Pembelajaran Menulis Narasi Ekspositoris Aspek Indikator Item No Kegiatan pendahuluan Guru melakukan apersepsi pembelajaran. 1,2 Kegiatan inti Guru menjelaskan materi 3,4 Guru mengevaluasi hasil menulis catatan harian siswa. 7 Guru menumbuhkan partisipasi aktif. 5,6 Guru melaksanakan pembelajaran secara klasikal, berkelompok, dan individu. 8,9,10,15 Guru memberikan apresiasi dan tanggapan kepada siswa atas hasil pekerjaan menulis narasi ekspositoris. 11,12 Guru mengevaluasi hasil menulis narasi ekspositoris. 13 Kegiatan penutup Guru menyimpulkan pembelajaran bersama siswa. 14 Lembar observasi aktivitas guru diatas merupakan hasil modifikasi peneliti dari pedoman lembar observasi menurut Pusat Pengembangan PPL dan PKL UNY 2014: 84. Indikator pada lembar observasi menurut Pusat Pengembangan PPL dan 91 PKL bersifat umum, maka peneliti memodifikasi indikator yang sesuai untuk pembelajaran menulis narasi ekspositoris seperti diatas.

2. Catatan Lapangan

Semua yang terjadi selama pelaksanaan tindakan penerapan teknik catatan harian dalam proses pembelajaran menulis narasi ekspositoris dicatat dalam catatan lapangan. Catatan lapangan bertujuan untuk mendapatkan data secara objektif tentang pelaksanaan tindakan yang tidak dapat terekam oleh lembar observasi. Hal- hal yang dicatat berupa apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dipikirkan oleh peneliti terkait dengan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Lembar Penilaian Tes Unjuk Kerja

Berikut format penilaian keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris siswa yang telah dimodifikasi peneliti dari Hartfield dkk dalam Burhan Nurgiyantoro 2001: 307 . Tabel 4. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas IV SD Negeri Siyono III No. Aspek Skor maksimal 1. Isi 30 2. Organisasi 20 3. Kosakata 20 4. Penguasaan bahasa 25 5. Mekanik 5 Jumlah 100 92 Tabel 5. Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas IV SD Negeri Siyono III No. Aspek Kriteria Skor 1. Isi gagasan yang disampaikan Gagasan berdasarkan fakta, logis dan relevan dengan tema, pengembangan gagasan tuntas, serta memuat unsur narasi alur, tokoh, watak, tema, setting, dan amanat secara lengkap. 27-30 Gagasan berdasarkan fakta, logis dan relevan dengan tema, pengembangan gagasan cukup, tetapi hanya memuat unsur narasi yang pokok tema, alur, tokoh, dan setting. 22-26 Fakta yang terkandung kurang kuat, kurang logis dan agak kurang relevan dengan tema, pengembangan gagasan terbatas, serta beberapa unsur narasi tidak terpenuhi. 17-21 Gagasan meragukan, membingungkan dan kurang relevan dengan tema, pengembangan gagasan sangat sedikit, serta banyak unsur narasi yang tidak terpenuhi. 13-16 2. Organisasi Isi Pengungkapan gagasan disusun secara kronologis dengan padat, tertata, padu, dan saling berhubungan. Terdiri dari pendahuluan, pengembangan, dan penutup dengan komposisi seimbang. 18-20 Pengungkapan gagasan disusun secara kronologis, cukup padat, tertata, padu, dan saling berhubungan. Bagian-bagiannya agak kurang berimbang. 14-17 Urutan narasi agak terbalik-balik, kurang padat, dan kurang tertata. Terdapat bagian yang kurang padu dan kurang berhubungan, tetapi masih dapat dipahami. Bagian-bagiannya kurang berimbang. 10-13 Narasi tidak runtut, tidak padat, dan tidak tertata. Banyak bagian yang kurang padu dan kurang berhubungan. Bagian-bagiannya tidak berimbang. 7-9 3. Kosakata Kata yang digunakan kata lugas dan baku, pemilihan kata dan ungkapan bermakna tepat, pembentukan kata sudah tepat, serta variatif. 18-20 Terdapat sedikit penggunaan kata tidak baku, beberapa kata dan ungkapan bermakna tidak tepat, sedikit kesalahan pembentukan kata, serta cukup variatif. 14-17 Terdapat penggunaan kata tidak baku, banyak kata dan ungkapan yang digunakan bermakna tidak tepat, kata yang digunakan terbatas, serta banyak kesalahan pembentukan kata. 10-13 Banyak penggunaan kata tidak baku, belum menguasai pemilihan dan pembentukan kata maupun ungkapan dengan baik. 7-9 4. Penguasaan Bahasa Penyusunan kalimat tepat dan efektif, susunan frasenya tepat, serta penggunaan bentuk kata tepat. Kalimatnya jelas dan mudah dipahami. Penyusunan paragraf sudah baik dan benar. 22-25 Penyusunan kalimat tepat dan cukup efektif, susunan frase maupun penggunaan bentuk kata sudah cukup baik. Kalimatnya cukup jelas dan dapat dipahami. Penyusunan paragraf sudah cukup baik. 18-21 Penyusunan kalimat kurang tepat dan kurang efektif, susunan frase serta penggunaan bentuk kata kurang tepat. Kalimatnya kurang dapat dipahami. Penyusunan paragraf kurang baik. 11-17 Penyusunan kalimat tidak tepat dan tidak efektif. Kalimatnya sulit dipahami. Penyusunan paragraf sangat kurang baik 5-10 5. Mekanik Tulisan Tulisan rapi, penulisan angka maupun kata serta penggunaan angka maupun huruf kata sudah tepat, juga penggunaan tanda baca tepat. 5 Tulisan cukup rapi, terdapat sedikit 1-4 kesalahan penulisan angka maupun kata serta penggunaan angka maupun kata, juga tanda baca. 4 Tulisan kurang rapi, memiliki kesalahan 5-9 kesalahan penulisan angka maupun kata serta penggunaan angka maupun kata, juga tanda baca. 3 Tulisan sulit dibaca, memiliki diatas 10 dalam penulisan angka maupun kata serta penggunaan angka maupun kata, juga tanda baca. 2 93

G. Teknik Analisis Data

Data-data yang diperoleh dan dikumpulkan dari suatu penelitian digunakan untuk mendukung penelitian tersebut, serta dapat dijadikan pertimbangan dalam menyusun kesimpulan. Hal tersebut dapat berlangsung, apabila data yang diperoleh telah diolah terlebih dahulu menjadi informasi yang bermakna. Proses pengolahan data menjadi informasi yang bermakna dalam penelitian disebut analisis data. Wina Sanjaya 2010: 106 menjelaskan menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukan berbagai informasi, sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang diperoleh dan dikumpulkan tidak akan bermakna, tanpa dianalisis yakni diolah dan diinterpretasi terlebih dahulu. Dalam Penelitian Tindakan Kelas, analisis data bertujuan untuk mencari dan menemukan upaya yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan proses dan hasil belajar. Analisis data yang dapat digunakan yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk data hasil observasi proses pembelajaran menulis yaitu aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran menulis narasi ekspositoris. Sedangkan, analisis kuantitatif digunakan untuk data nilai hasil tes menulis narasi ekspositoris siswa. 94 Hasil tes menulis narasi ekspositoris dicari skor rata-ratanya untuk menentukan terjadi atau tidaknya peningkatan keterampilan narasi ekspositoris. Skor rata-rata atau mean dapat dicari dengan rumus dari Jasa Ungguh Muliawan 2010: 21 berikut: Keterangan: M : Mean nilai rata-rata  : Jumlah  : Frekuensi X : Nilai data n : Satuan objek penghasil data Data yang telah dikumpulkan lalu dikonversikan dan disajikan dalam tabel konversi nilai yang didasarkan pada kriteria penilaian menurut S. Eko Putro Widoyoko 2013: 242, yaitu sebagai berikut: Tabel 6. Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas IV SD Negeri Siyono III, Playen, Gunungkidul Presentasi Ketuntasan Klasifikasi Skor 80 Sangat baik 5 60-80 Baik 4 40-60 Cukup 3 20-40 Kurang 2 ≤ 20 Sangat kurang 1 �� �� � =  � �  95 Data yang telah dianalisis akan dijadikan dasar dalam perbaikan dan penentuan tingkat keberhasilan tindakan. Apabila hasil analisis data menunjukkan ketidakberhasilan, maka dengan perbaikan akan dilakukan siklus selanjutnya. Apabila dalam pelaksanaan siklus pertama tindakan belum berhasil meningkatkan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelas IV SD Negeri Siyono III, maka akan dilakukan siklus selanjutnya.

H. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BERBAHASA JAWA MELALUI METODE MEDIA CATATAN HARIAN SISWA KELAS VC SDN KARANGAYU 02 SEMARANG

0 35 256

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mandan 01 Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014/2

0 2 17

“PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mandan 01 Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014/

0 5 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PEMBIASAAN MENULIS CATATAN HARIAN BAGI Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Pembiasaan Menulis Catatan Harian Bagi Siswa Kelas V SDN 03 Kaliwuluh, Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelaja

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI KEGIATAN PENYUNTINGAN BAHASA SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH AL-I’TISHAM PLAYEN, GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA.

0 5 5

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PARAFRASE WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS IV UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PARAFRASE WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI III MUNGGUNG KECAMATAN KARANGDOWO KABUPA

0 0 14

NILAI KEDISIPLINAN DALAM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SISWA KELAS V (Studi Kasus di SD Negeri Siyono III, Playen, Gunungkidul).

7 81 206

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS III SD NEGERI WONOSARI IV KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

1 2 191

PENANAMAN SIKAP TOLERANSI DI KELAS V SD N SIYONO III KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 9 339

LAPORAN PPL LOKASI SD NEGERI SIYONO III KELURAHAN SIYONO KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERIODE 10 AGUSTUS 2015 - 12 SEPTEMBER 2015.

0 0 34