140 lebih lancar dalam menuliskan gagasan-gagasan untuk karangan narasi
ekspositorisnya. Setelah waktu menulis karangan telah habis, siswa diminta untuk
menukarkan hasil pekerjaannya dengan teman sebangku untuk dikoreksi. Koreksi hasil menulis dilaksanakan secara serempak dengan bimbingan
guru. Seusai dikoreksi, karangan dikembalikan kepada pemiliknya. Siswa diberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan penulisannya
tersebut. Kemudian
siswa diberikan
kesempatan untuk
mengkomunikasikan hasil menulisnya dengan membacakannya di depan kelas. Pada kesempatan ini, hanya satu orang siswa saja yang
berkesempatan untuk mengkomunikasikan hasil menulis karangan narasinya karena waktunya terbatas. Guru memberikan kesempatan siswa
lain untuk mengomentari hasil menulis siswa tersebut. Guru juga memberikan apresiasi dan masukan terhadap siswa yang telah bersedia
mengkomunikasikan hasil menulisnya. Selanjutnya, seluruh siswa diminta untuk mengumpulkan hasil menulis karangannya.
Kegiatan pembelajaran inti telah selesai, tiba waktunya guru menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa. Siswa kembali
bersiap-siap untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya.
c. Observasi siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan perbaikan dari pelaksanaan pada siklus sebelumnya. Kekurangan atau kendala pada pembelajaran menulis
narasi ekspositoris pada siklus sebelumnya diatasi pada siklus ini agar dapat
141 mencapai peningkatan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa.
Observasi pada siklus II bertujuan mengetahui perbaikan pelaksanaan pembelajaran menulis narasi ekspositoris tersebut. Kegiatan observasi kembali
dilakukan terhadap proses dan hasil pembelajaran menulis narasi ekspositoris. Proses pembelajaran meliputi aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran,
sedangkan hasil pembelajaran berupa nilai hasil menulis karangan narasi ekspositoris siswa. Hasil observasi terhadap proses dan hasil pembelajaran
pada siklus II akan dijelaskan selengkapnya, sebagai berikut:
1 Aktivitas guru
Observasi terhadap aktivitas guru dilakukan selama guru melaksanakan pembelajaran menulis narasi ekspositoris pada siklus II.
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran menulis narasi ekspositoris yang telah dilaksanakan oleh guru dan mengetahui perbaikan
tindakan yang telah dilakukan pada siklus II ini. Aktivitas guru yang diamati mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Kegiatan pendahuluan meliputi penyampaian apersepsi dan
penyampaian tujuan pembelajaran. Guru sudah menyiapkan fisik dan psikis siswa dengan baik, sehingga perhatian siswa menjadi fokus terhadap
pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan dengan keterangan pada catatan lapangan bahwa, guru mengajak siswa untuk berdoa menurut agama dan
keyakinan masing-masing. Selanjutnya, guru bertanya kepada siswa, apakah mereka sudah siap untuk memulai pembelajaran Bahasa Indonesia.
142 Dalam menyampaikan apersepsi, guru telah mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang diintegrasikan secara relevan dengan pengalaman siswa dan kehidupan nyata. Guru juga sudah menyampaikan tujuan
pembelajaran dengan baik dan jelas. Hal tersebut didukung deskripsi pada catatan lapangan yang menyatakan bahwa, apersepsi berupa tanya jawab
tentang materi-materi yang telah dipelajari pada pelaksanaan tindakan siklus I, yaitu narasi, unsur narasi, dan struktur narasi.
Pada kegiatan inti, guru sudah melaksanakan proses inkuiri materi dengan baik. Seperti yang disampaikan pada catatan lapangan bahwa, guru
tidak menyampaikan materi, namun guru membimbing siswa dengan memancing pengetahuannya melalui tanya jawab. Guru membimbing
siswa dengan bahasa yang baik dan mudah dipahami. Selanjutnya, guru juga sudah mengevaluasi hasil catatan harian yang sebelumnya dikerjakan
oleh siswa. Pada catatan lapangan dijelaskan bahwa, guru menyampaikan evaluasi hasil menulis catatan harian yang telah dikerjakan siswa pada hari
sebelumnya yang dikumpulkan pada guru. Guru juga memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil menulis catatan hariannya kembali.
Pada kegiatan inti, guru juga sudah baik menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Kemudian, guru juga sudah baik dalam
melaksanakan pembelajaran. Hal tersebut didukung oleh keterangan pada catatan lapangan yang mengatakan bahwa, guru selalu menjelaskan
ketentuan tugas menulis yang harus dikerjakan siswa. Guru selalu memberikan bimbingan ketika siswa mengerjakan tugas menulis dan
143 mengkomunikasikan hasil pekerjaannya. Guru juga melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Pada siklus II ini, guru sudah baik dalam memberikan apresiasi dan
tanggapan terhadap siswa yang telah mengkomunikasikan hasil pekerjaan menulis narasi ekspositorisnya, tidak seperti pada siklus I. Pada catatan
lapangan diungkapkan bahwa guru tak lupa mengapresiasi siswa yang telah mengkomunikasikan hasil pekerjaanya. Guru juga sudah selalu
memberikan tanggapan terhadap siswa yang sudah mengkomunikasikan hasil menulisnya. Pada akhir kegiatan inti di siklus ini, guru juga sudah
baik dalam menyimpulkan pembelajaran. Guru melibatkan siswa dalam penyimpulan pembelajaran.
2 Aktivitas siswa
Aspek aktivitas siswa yang kembali diamati selama pembelajaran menulis narasi ekspositoris pada siklus II ini, yaitu perhatian siswa,
keaktifan siswa, motivasi siswa, semangat belajar siswa, hasil evaluasi tugas catatan harian, dan keterampilan proses menulis narasi ekspositoris
siswa. Seluruh aspek tersebut diketahui mengalami peningkatan pada pelaksanaan siklus II ini.
Aspek perhatian siswa pada siklus II ini sangat baik, lebih baik dari siklus sebelumnya. Pada siklus I ada beberapa siswa yang kurang
memperhatikan pembelajaran. Siswa tersebut cenderung asyik sendiri dan mengabaikan pembelajaran. Adapun pada siklus II yang diungkap pada
catatan lapangan yaitu, sebagian besar siswa sudah memperhatikan dengan
144 baik selama pembelajaran. Siswa sudah menyimak penyampaian materi
dengan fokus. Siswa memperhatikan perintah dari guru. Keaktifan siswa pada siklus ini sangat baik. Sebagian besar siswa
sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa tersebut bersedia menjawab pertanyaan dari guru dan mengajukan pertanyaan saat
pembelajaran berlangsung. Seperti yang dijelaskan pada catatan lapangan, banyak siswa yang berkenan menjawab pertanyaan dari guru, ketika guru
melakukan apersepsi. Selain itu, menurut catatan lapangan juga ada banyak siswa yang ingin mengajukan pertanyaan ketika membahas materi
bersama-sama. Sebagian besar siswa bersegera mengerjakan tugas yang diberikan, memberikan tanggapan terhadap siswa lain yang maju ke depan
kelas. Sebagian siswa juga sudah bersegera mengerjakan tugas yang
diberikan. Aspek motivasi siswa pada siklus ini sudah lebih baik dibandingkan
saat siklus I. Sebagian besar siswa sudah mengikuti pembelajaran menulis dengan sungguh-sungguh. Seperti yang dijelaskan pada catatan lapangan,
siswa mengerjakan tes menulis dengan tuntas, mandiri dalam mengerjakan tes, menyelesaikan tes tepat waktu.
Adapun hasil evaluasi tugas catatan harian yaitu, sebagian besar siswa sudah baik dalam mengerjakan tugas catatan harian. Hasil menulis
catatan harian dari hari ke hari juga menunjukkan perkembangan yang baik.
Menurut deskripsi dari catatan lapangan, siswa sudah mengerjakan tugas menulis catatan hariannya dengan baik. Siswa sudah tidak banyak
145 melakukan kesalahan dalam menyusun kalimat, penggunaan kata dan
tanda baca. Pengembangan gagasan tulisan catatan harian siswa sudah logis dan tertata. Pengembangan gagasan tulisan catatan harian siswa
sudah lebih padat daripada pertemuan sebelumnya. Lalu, keterampilan proses menulis narasi ekspositoris sebagian besar siswa sudah memiliki
keterampilan proses menulis yang baik. Hal tersebut dibuktikan pada data catatan lapangan bahwa, siswa terlihat lebih lancar dalam menuliskan
gagasan-gagasan untuk karangan narasi ekspositorisnya. Berdasarkan data yang telah dibahas dapat disimpulkan bahwa,
aktivitas siswa pada proses pembelajaran menulis narasi ekspositoris siswa siklus II sudah tergolong sangat baik dan mengalami peningkatan dari
siklus sebelumnya. Hal tersebut didasarkan pada seluruh aspek yang telah disampaikan mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik. Hal tersebut
menunjukan perbaikan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran menulis narasi ekspositoris di siklus II sudah berjalan dengan baik.
3 Hasil menulis narasi ekspositoris
Selain proses pembelajaran, hasil tes menulis narasi ekspositoris siswa juga dianalisis dan dievaluasi untuk melihat keberhasilan tindakan.
Di sini telah diambil sampel hasil tes menulis pada siklus II untuk melihat keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa. Sampel diambil dari hasil
tes menulis narasi ekspositoris siswa dengan nilai yang tertinggi, sedang dan terendah pada siklus ini. Sampel-sampel tersebut selanjutnya akan
disajikan sebagai berikut.
146 Gambar 18. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial DNJ pada
Siklus II Pertemuan Pertama
Gambar 19. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial DNJ pada Siklus II Pertemuan Kedua
147 Siswa inisial DNJ mendapat nilai terendah untuk hasil menulis
narasi ekspositoris pada siklus II. Siswa belum menulis judul narasi ekspositorisnya dengan tepat. Siswa masih melakukan kesalahan dalam
penggunaan tanda baca. Siswa masih melakukan beberapa kesalahan dalam menggunakan huruf kapital. Siswa masih melakukan kesalahan
dalam menyusun beberapa kalimat. Pengembangan gagasan narasi masih sangat terbatas, sehingga narasi kurang logis dan padat. Unsur-unsur
pokok narasi telah terpenuhi walau belum disampaikan dengan baik. Meskipun begitu hasil menulis siswa tersebut telah mengalami
peningkatan dibandingkan pada pelaksanaan siklus I, tetapi siswa belum mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus II ini. Pada siklus I,
siswa ini lebih banyak melakukan kesalahan dalam penggunaan tanda baca. Siswa masih melakukan banyak kesalahan dalam menggunakan
huruf kapital. Siswa juga banyak melakukan kesalahan dalam menyusun kalimat. Pengembangan gagasan sangat sedikit dan kurang logis. Belum
semua unsur-unsur pokok narasi terpenuhi seperti tema, setting, alur, dan tokoh. Selanjutnya akan dibahas hasil tes menulis narasi ekspositoris siswa
berinisial AAD.
148 Gambar 20. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial AAD pada
Siklus II Pertemuan Pertama
149 Gambar 21. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial AAD pada
Siklus II Pertemuan Kedua Siswa berinisial AAD merupakan siswa dengan nilai sedang pada
siklus II untuk nilai hasil menulis narasi ekspositoris. Siswa sudah menulis judul narasi dengan tepat. Siswa masih melakukan beberapa kesalahan
dalam penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Siswa sudah memilih dan menggunakan kata dengan baik, namun masih terdapat penggunaan kata
kurang baku serta sering mengulang kata ‘lalu’. Dalam hal pembentukan
kalimat, siswa sudah mampu menyusun kalimat dengan efektif dan benar. Penyampaian gagasan sudah lebih padat. Gagasan narasi disampaikan
150 dengan logis, tertata, dan padu. Unsur-unsur pokok narasi ekspositoris
seperti tema, alur, setting, dan tokoh terpenuhi. Hasil menulis narasi ekspositoris siswa berinisial AAD yang
ditampilkan diatas telah mengalami peningkatan dari hasil pada siklus sebelumnya. Pada siklus I siswa berinisial AAD sudah menulis narasi
dengan cukup baik, namun masih melakukan beberapa kesalahan dalam penggunaan tanda baca, penggunaan kata, penyusunan kalimat.
Penyampaian gagasan masih terbatas. Meskipun begitu, gagasan narasi sudah disampaikan dengan cukup logis, tertata, dan padu. Unsur-unsur
pokok narasi ekspositoris juga sudah terpenuhi. Selanjutnya akan dibahas hasil tes menulis narasi ekspositoris siswa berinisial TNR.
Gambar 22. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial TNR pada Siklus II Pertemuan Pertama
151 Gambar 23. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial TNR pada
Siklus II Pertemuan Kedua Siswa berinisial TNR merupakan siswa dengan nilai tertinggi pada
siklus II untuk nilai hasil menulis narasi ekspositoris. Berdasarkan hasil menulis narasi ekspositoris siswa berinisial TNR yang ditampilkan di atas,
siswa sudah menulis narasi ekspositoris dengan baik. Siswa sudah memperhatikan penggunaan tanda baca dengan baik dan benar. Hanya
terdapat sedikit kesalahan dalam menggunakan tanda baca. Siswa juga sudah menggunakan huruf kapital dengan baik dan benar. Siswa sudah
menggunakan kata dan ungkapan yang baik dan tepat. Dalam hal pembentukan kalimat, siswa sudah mampu menyusun kalimat dengan
152 efektif dan benar. Penyampaian gagasan sudah lebih padat. Gagasan narasi
disampaikan dengan logis, tertata, dan padu. Unsur-unsur pokok narasi ekspositoris seperti tema, alur, setting, dan tokoh sudah terpenuhi dan
disampaikan dengan baik. Hasil menulis narasi ekspositoris siswa berinisial TNR yang
ditampilkan diatas telah mengalami peningkatan dari hasil pada siklus sebelumnya. Pada siklus I siswa berinisial TNR sudah menulis narasi
dengan baik juga, namun masih melakukan beberapa kesalahan dalam penggunaan tanda baca, penggunaan kata, penyusunan kalimat.
Penyampaian gagasan masih kurang padat. Meskipun begitu, gagasan narasi sudah disampaikan dengan logis, tertata, dan padu. Unsur-unsur
pokok narasi ekspositoris juga sudah terpenuhi. Hasil menulis siswa pada siklus II secara keseluruhan sudah baik.
Beberapa diantaranya sudah tergolong dalam kategori sangat baik. Siswa sudah menggunakan tanda baca dan huruf kapital dengan baik dan benar.
Siswa sudah memilih dan menggunakan bentuk kata dengan baik dan tepat. Siswa sudah mampu menyusun kalimat yang efektif dan benar.
Pengembangan gagasan narasi sudah lebih padat, sehingga gagasan narasi yang disampaikan logis. Isi narasi sudah tertata dan padu antar kalimat
maupun antar paragrafnya. Unsur-unsur pokok narasi ekspositoris juga sudah terpenuhi.
Berikutnya perolehan hasil menulis narasi ekspositoris siswa secara keseluruhan akan disampaikan melalui diagram. Adapun diagram kriteria
153 perolehan nilai hasil menulis narasi ekspositoris pada siklus II sebagai
berikut.
Gambar 24. Diagram Kriteria Perolehan Nilai Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas IV SD Negeri Siyono III pada Siklus II
Berdasarkan penilaian kolaboratif guru dengan peneliti terhadap hasil menulis narasi ekspositoris siswa pada siklus II, diketahui 11 orang
sudah mendapat nilai menulis narasi ekspositoris yang sangat baik, sedangkan 10 orang lainnya sudah mendapat nilai menulis narasi
ekspositoris yang baik. Pada siklus ini sudah tidak terdapat lagi siswa dengan kriteria cukup, apalagi kurang maupun sangat kurang.
Adapun nilai rata-rata hasil menulis narasi ekspositoris siswa kelas IV SD Negeri Siyono III setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II
mencapai 81,30. Nilai rata-rata tersebut mengalami peningkatan dari pratindakan yang baru mencapai 63,52 dan siklus I mencapai 71,55. Dari
jumlah keseluruhan sebanyak 21 orang siswa, sebanyak 95,24 atau 20 orang siswa dinyatakan sudah tuntas atau mendapat nilai ≥ 75 dan
sebanyak 4,76 atau 1 orang siswa dinyatakan belum tuntas atau belum
11 10
Sangat Baik 80 Baik 60-80
Cukup 40-60 Kurang 20-40
Sangat Kurang ≤20
154 mendapat nilai ≥ 75. Jumlah ketuntasan sebesar 95,24 di siklus II
mengalami peningkatan dibandingkan pada pratindakan sebesar 0 dan siklus I sebesar 33,3. Peningkatan pada siklus II ini, nilai menulis narasi
ekspositoris siswa telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu mencapai nilai ≥ 75 sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan, serta jumlah siswa
yang mencapai KKM ≥ 70 . Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan siklus II dikatakan berhasil.
Secara lebih jelas lagi hasil menulis narasi ekspositoris akan disampaikan dalam tabel dan grafik berikut ini.
Tabel 9. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas IV SD Negeri Siyono III pada Siklus II
Kriteria Pratindakan
Siklus 1 Siklus II
Jumlah Presentase
Rata- rata
Jumlah Rata-rata
presentase Rata-
rata Jumlah
Rata-rata presentase
Siswa tuntas
7 33,3
20 95,24
Siswa belum
tuntas 21
100 14
66,6 1
4,76
Nilai rata-rata
63,52 71,55
81,30
155 Gambar 25. Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Hasil
Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas IV SD Negeri Siyono III dari Pratindakan ke Siklus II
Berikutnya hasil menulis narasi ekspositoris siswa pada siklus II dibahas secara lebih rinci berdasarkan setiap aspek keterampilan menulis
narasi ekspositoris. Adapun grafik aspek keterampilan menulis narasi ekspositoris pada siklus II sebagai berikut.
Gambar 26. Grafik Aspek Keterampilan Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas IV SD Negeri Siyono III pada Siklus II
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Prasiklus Siklus 1
Siklus 2
63.52 71.55