Struktur narasi Narasi Ekspositoris

39 menceritakan peristiwa sejelas-jelasnya hingga senyata mungkin, 5 terdiri atas alur yang memuat konflik. Ciri-ciri tulisan narasi pada penelitian ini dijadikan dasar bagi kriteria pada rubrik penilaian hasil tes menulis narasi ekspositoris siswa. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi dan tes menulis. Observasi digunakan dalam pengumpulan data proses pembelajaran keterampilan menulis narasi ekspositoris, sedangkan tes menulis dengan instrumen lembar penilaian hasil tes menulis digunakan dalam pengumpulan data berupa nilai hasil tes menulis narasi ekspositoris siswa.

c. Struktur narasi

Keraf 2007: 145 mengemukakan, struktur narasi dapat dilihat dari komponen-komponen yang membentuknya: perbuatan, penokohan, latar, dan sudut pandang. Tetapi, dapat juga dianalisa berdasarkan alur plot narasi. Alur merupakan sebuah interrelasi fungsional antara unsur-unsur narasi yang timbul dari tindak-tanduk, karakter, suasana hati pikiran dan sudut pandang, serta ditandai oleh klimak-klimak dalam rangkaian tindak-tanduk itu Dalman, 2014: 115. Secara singkat alur dapat dipahami sebagai jalan cerita dalam narasi. Seperti yang telah disebutkan, apabila struktur narasi dilihat dari komponen-komponen yang membentuknya, maka struktur narasi terdiri dari: perbuatan, penokohan, latar, dan sudut pandang. Tiap-tiap komponen tersebut akan dibahas lebih dalam, sebagai berikut: 40 1 Perbuatan Narasi Keraf, 2007: 136 dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Tindak- tanduk yang dimaksud adalah perbuatan tokoh-tokoh mulai dari situasi awal hingga perbuatan-perbuatan lain pada hubungan sebab-akibat dalam narasi. Perbuatan atau tindakan yang dijelaskan dalam narasi harus dibatasi supaya terhindar dari rangkaian perbuatan atau tindakan yang tiada habis-habisnya. Perbuatan atau tindakan yang disampaikan pada narasi hendaknya yang mempunyai makna. 2 Penokohan Penokohan Heri Jauhari, 2013: 52 merupakan penggambaran tokoh pada cerita atau penentuan tokoh cerita sesuai dengan perannya. Hal-hal yang masuk pada penokohan yaitu, penggunaan tokoh pada cerita, perangai setiap tokoh pada cerita, dan deskripsi tokoh. Sebenarnya belum ada ketentuan yang pasti terkait jumlah tokoh dalam cerita. 3 Latar Menurut Dalman 2014: 108 latar ialah tempat dan atau waktu terjadinya perbuatan tokoh atau peristiwa yang dialami tokoh. Latar atau setting dibagi menjadi tiga, yakni setting tempat, setting waktu, dan setting psikologis. Setting tempat contohnya: hutan, desa, gunung, laut, kota, sekolah, kelas, stasiun, dan keterangan tempat lainnya. Setting waktu contohnya: pada suatu malam, pada siang hari, pada pukul tujuh malam, dan keterangan waktu 41 lainnya. Sedangkan, setting psikologis Dalman, 2014: 54 adalah setting atau latar yang sengaja diciptakan untuk memengaruhi suasana psikologis pembaca atau pendengar mudah larut dalam cerita. Dalam cerita setting psikologis kerap disampaikan melalui suara gemericik air, deburan ombak, gemuruh angin, suara binatang, dan sebagainya. Deskripsi latar sedetail mungkin dapat membantu pengalaman pembaca dalam membayangkan cerita. 4 Sudut Pandang Sudut pandang Heri Jauhari 2013: 54 atau disebut juga pusat narasi adalah penentu gaya dan corak cerita. Secara sederhana sudut pandang dipahami sebagai cara bercerita penulis berdasarkan penentuan siapa yang menceritakan cerita tersebut. Suatu cerita penyampaiannya akan berbeda-beda tergantung dari sudut pandang pencerita. Selanjutnya yang akan dibahas struktur narasi berdasarkan alur. Dalman 2014: 114-116 berpendapat bahwa struktur narasi berdasarkan alur terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut: 1 Bagian pendahuluan Bagian pendahuluan juga biasa dikenal sebagai bagian perkenalan. Perkenalan yang dimaksud yaitu perkenalan latar belakang situasi cerita kepada para pembaca. Bagian ini disajikan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai situasi dasar yang menggulirkan adegan-adegan selanjutnya. Sejalan dengan yang dikemukakan Dalman 2014: 115 bagian pendahuluan yang menyajikan situasi dasar, memungkinkan pembaca memahami adegan-adegan selanjutnya. Ada situasi dasar yang sederhana, 42 adapula situasi dasar yang kompleks. Namun, akan lebih menarik apabila situasi dasar tersebut menimbulkan potensi-potensi terjadinya suatu konflik. 2 Bagian perkembangan Bagian ini merupakan bagian utama dalam narasi. Bagian ini berisi inti cerita yang akan mempengaruhi keseluruhan dari isi narasi. Dalman 2014:116 menyebutkan, bagian ini mencakup adegan-adegan yang berusaha meningkatkan ketegangan, atau menggawatkan komplikasi yang berkembang dari situasi asli. Pada bagian ini, konflik-konflik mulai timbul dan berkembang hingga mencapai puncaknya klimak. Konflik-konflik dapat terjadi antar sesama tokoh, tokoh dengan lingkungannya, ataupun tokoh dengan lingkungan sekitarnya. 3 Bagian penutupan Konflik yang terus berkembang hingga mencapai klimak akan menemukan pemecahan atau tidak tergantung pada penulis. Pada bagian penutupan, penulis mulai menentukan rangkaian akhir dari narasi. Bagian ini berisi akhir dari peristiwa dalam rangkaian narasi yang ditentukan sendiri oleh penulis ataupun diserahkan kepada pembaca. Sebenarnya, urutan struktur narasi tidak harus seperti yang telah disebutkan, karena ada narasi yang tidak dimulai dari bagian pendahuluan. Dari berbagai pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa struktur narasi dapat dilihat dari komponen-komponen pembentuknya dan berdasarkan alur. Struktur narasi dilihat dari komponen-komponen pembentuknya, yaitu: perbuatan, penokohan, latar dan sudut pandang. Adapula struktur narasi 43 berdasarkan alur, yaitu: bagian pendahuluan, bagian perkembangan, dan bagian penutup. Pada penelitian ini, struktur narasi baik dari komponen-komponen pembentuknya dan berdasarkan alur dijadikan dasar bagi kriteria pada rubrik penilaian hasil tes menulis narasi ekspositoris siswa. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi dan tes menulis. Observasi digunakan dalam pengumpulan data proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis narasi ekspositoris, sedangkan tes menulis dengan instrumen lembar penilaian hasil tes menulis digunakan dalam pengumpulan data berupa nilai hasil tes menulis narasi ekspositoris siswa.

d. Jenis-jenis narasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BERBAHASA JAWA MELALUI METODE MEDIA CATATAN HARIAN SISWA KELAS VC SDN KARANGAYU 02 SEMARANG

0 35 256

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mandan 01 Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014/2

0 2 17

“PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mandan 01 Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014/

0 5 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PEMBIASAAN MENULIS CATATAN HARIAN BAGI Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Pembiasaan Menulis Catatan Harian Bagi Siswa Kelas V SDN 03 Kaliwuluh, Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelaja

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI KEGIATAN PENYUNTINGAN BAHASA SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH AL-I’TISHAM PLAYEN, GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA.

0 5 5

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PARAFRASE WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS IV UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PARAFRASE WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI III MUNGGUNG KECAMATAN KARANGDOWO KABUPA

0 0 14

NILAI KEDISIPLINAN DALAM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SISWA KELAS V (Studi Kasus di SD Negeri Siyono III, Playen, Gunungkidul).

7 81 206

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS III SD NEGERI WONOSARI IV KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

1 2 191

PENANAMAN SIKAP TOLERANSI DI KELAS V SD N SIYONO III KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 9 339

LAPORAN PPL LOKASI SD NEGERI SIYONO III KELURAHAN SIYONO KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERIODE 10 AGUSTUS 2015 - 12 SEPTEMBER 2015.

0 0 34