73 serta sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu
Novan Ardi Wiyani, 2013: 73. Pada masa ini, setelah terjadi berbagai konflik timbulah sistem nilai pada dirinya. Emosi anak berkembang seiring dengan
pergaulan dan pengalaman belajar yang semakin luas. Akan tetapi, anak belajar mengendalikan ungkapan emosi-emosi yang kurang baik, karena anak mulai sadar
bahwa ungkapan emosi yang kurang baik kurang dapat diterima oleh lingkungan sosialnya.
Berdasarkan pembahasan-pembahasan tersebut, disimpulkan bahwa siswa kelas IV Sekolah Dasar yang berada pada kisaran usia 9-10 tahun telah memasuki
tahap operasional konkret. Siswa belum mampu berpikir abstrak, namun siswa sudah mampu sedikit berpikir abstrak bila didahului pengalaman konkret atau
nyata. Perkembangan kemampuan kognitif mendorong perkembangan kemampuan bahasa. Walaupun begitu, menulis merupakan kegiatan yang sulit bagi anak.
Pembelajaran menulis perlu dilakukan setahap demi setahap karena kegiatan menulis merupakan kegiatan yang kompleks.
B. Penelitian yang Relevan
Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian peningkatan keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik catatan harian,
sebagai berikut:
1. Nama
: Merrina Andy Malladewi dan Wahyu Sukartiningsih
Judul :
Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Ekspositoris
74 melalui Jurnal Pribadi Siswa Kelas IV SD Negeri
Balasklumprik I434 Surabaya Hasil
: Adapun hasil analisis data penelitian ini menunjukkan
perubahan yang signifikan. Perubahan tersebut dapat ditinjau dari siklus I hingga siklus II. Pada siklus I, hasil rata-rata nilai menulis karangan narasi
ekspositoris adalah 68, 04. Akan tetapi, target KKM yang harus dipenuhi adalah 75, maka siswa belum berhasil untuk memenuhi target tersebut.
Selanjutnya siklus II, hasil rata-rata nilai menulis narasi ekspositoris adalah 90,4. Berdasarkan hasil nilai rata-rata yang diperoleh tersebut, siswa telah
berhasil menulis narasi ekpositoris dengan baik. Terdapat peningkatan hasil rata-rata nilai menulis karangan narasi ekspositoris dari siklus I rata-rata nilai
mencapai 68,04 yang belum mencapai KKM menjadi 90,4 pada siklus II. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan, “Peningkatan
Keterampilan Menulis Narasi Ekspositoris Melalui Jurnal Pribadi Siswa Kelas IV di SDN Balasklumprik I434 Surabaya” telah berjalan dengan baik sehingga
hasil belajar siswa meningkat dan melebihi target nilai pada KKM. 2.
Nama :
Luu Trong Tuan Judul
: Enhancing EFL Learners’ Writing Skill via Journal Writing
Hasil :
Penelitian ini merupakan penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Menulis Pelajar EFL Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing
melalui Menulis Jurnal. Penelitian ini mengundang 85 mahasiswa sebagai partisipan dengan level kemampuan menulis yang setara. Mahasiswa tersebut
mahasiswa tahun kedua dari Faculty of English Linguistics and Literature di
75 University of Social Sciences and Humanities in Ho Chi Minh City. Penelitian
ini menunjukkan adanya perubahan keterampilan menulis mahasiswa sebelum dan sesudah diterapkannya teknik menulis jurnal harian. Hasil analisis datanya
meliputi deskripsi statistik kemampuan menulis, ketepatan menulis, dan skor menulis. Hasil deskripsi statistik kemampuan menulis meningkat dari jumlah
rata-rata kata per esai pada pretes sebanyak 196,71 hingga 215,15 pada pretes. Hasil deskripsi statistik ketepatan menulis mengalami perkembangan positif
menjadi semakin sedikit kesalahan penulisan dari pretes sebanyak 23,02 kesalahan penulisan per esai menjadi 8,14 kesalahan penulisan per esai. Hasil
deskripsi statistik skor menulis meningkat dari skor rata-rata skor menulis per esai sebesar 6,04 pada pretes hingga 7,53 pada postes.
C. Kerangka Pikir