Observasi siklus I Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I

113 Koreksi hasil menulis dilaksanakan secara serempak dengan bimbingan guru. Seusai dikoreksi, tulisan dikembalikan kepada pemiliknya. Siswa diberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan penulisannya tersebut. Kemudian siswa diberikan kesempatan untuk mengkomunikasikan hasil menulisnya dengan membacakannya di depan kelas. Pada kesempatan ini, hanya satu orang siswa saja yang berkesempatan untuk mengkomunikasikan hasil menulis narasinya karena waktunya terbatas. Guru memberikan apresiasi dan masukan terhadap siswa yang telah bersedia mengkomunikasikan hasil menulisnya. Selanjutnya, seluruh siswa diminta untuk mengumpulkan hasil menulis narasi ekspositorisnya. Kegiatan inti pembelajaran telah usai, guru menyimpulkan materi tentang menulis karangan bersama siswa. Guru juga menyampaikan evaluasi sekilas atas hasil pekerjaan menulis narasi siswa pada hari ini. Sebelum melanjutkan pembelajaran selanjutnya guru melakukan refleksi pembelajaran menulis dengan bertanya tentang kesan yang siswa alami saat melaksanakan pembelajaran menulis berlangsung. Para siswa mengaku senang karena mereka menjadi terbiasa untuk menulis.

c. Observasi siklus I

Kegiatan observasi pada penelitian ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Kegiatan observasi dilakukan terhadap proses dan hasil pembelajaran menulis narasi ekspositoris. Proses pembelajaran meliputi aktivitas siswa dan guru saat mengikuti pembelajaran, sedangkan hasil 114 pembelajaran berupa nilai hasil menulis narasi ekspositoris siswa. Hasil observasi terhadap proses dan hasil pembelajaran pada siklus I akan dijelaskan selengkapnya, sebagai berikut: 1 Aktivitas guru Observasi terhadap aktivitas guru dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran menulis narasi ekspositoris dengan teknik catatan harian berlangsung. Observasi terhadap aktivitas guru bertujuan untuk mengetahui praktek pelaksanaan teknik catatan harian yang dilakukan guru. Observasi terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan lembar observasi yang telah disusun berdasarkan hasil diskusi peneliti dan dosen pembimbing. Selain itu, data-data yang tidak dapat terekam oleh lembar observasi dihimpun dalam deskripsi catatan lapangan. Aktivitas guru yang diamati mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan meliputi penyampaian apersepsi dan tujuan pembelajaran kepada siswa. Guru sudah menyiapkan fisik dan psikis siswa dengan baik, sehingga perhatian siswa menjadi fokus terhadap pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan dengan keterangan pada catatan lapangan bahwa, guru membimbing siswa untuk menyiapkan buku catatan dan buku paket Bahasa Indonesia. Guru menunggu hingga para siswa sadar dan berhenti ramai sendiri. Kemudian guru bertanya kepada siswa, apakah mereka sudah siap untuk memulai pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, guru juga sudah menyampaikan apersepsi dengan jelas dan 115 baik. Dalam menyampaikan apersepsi, guru juga telah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang diintegrasikan secara relevan dengan pengalaman siswa dan kehidupan nyata. Guru juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik dan jelas. Hal tersebut didukung deskripsi pada catatan lapangan yang menyatakan bahwa, guru memberikan penguatan bahwa cerita-cerita tersebut termasuk ke dalam narasi yang akan berkaitan dengan tujuan pembelajaran pada hari ini. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia pada hari itu. Pada kegiatan inti, guru sudah melaksanakan proses inkuiri materi dengan baik. Seperti yang disampaikan pada catatan lapangan bahwa, guru tidak menyampaikan materi, namun guru membimbing siswa dengan memancing pengetahuannya melalui tanya jawab. Guru membimbing siswa dengan bahasa yang baik dan mudah dipahami. Selanjutnya, guru juga sudah mengevaluasi hasil catatan harian yang sebelumnya dikerjakan oleh siswa. Pada catatan lapangan dijelaskan bahwa, guru menyampaikan evaluasi hasil menulis catatan harian yang mulai ditulis seminggu yang lalu. Guru juga memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil menulis catatan hariannya kembali. Pada kegiatan inti, guru juga sudah baik menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Sebagaimana yang disampaikan pada catatan lapangan upaya tersebut, yaitu guru juga membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam mengajukan pertanyaan dengan membimbing 116 siswa dalam berlatih mengajukan pertanyaan. Kemudian, guru juga sudah baik dalam melaksanakan pembelajaran. Hal tersebut didukung oleh keterangan pada catatan lapangan yang mengatakan bahwa, guru selalu menjelaskan ketentuan tugas menulis yang harus dikerjakan siswa. Guru selalu memberikan bimbingan ketika siswa mengerjakan tugas menulis dan mengkomunikasikan hasil pekerjaannya. Guru juga melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Di sisi lain, guru masih kurang dalam memberikan apresiasi dan tanggapan terhadap siswa yang telah mengkomunikasikan hasil pekerjaan menulis narasi ekspositorisnya. Guru sering lupa mengapresiasi siswa yang telah mengkomunikasikan hasil pekerjaanya. Guru juga sering tidak memberikan tanggapan dan langsung melanjutkan kegiatan selanjutnya. Pada akhir kegiatan inti di siklus ini, guru juga masih kurang baik dalam menyimpulkan pembelajaran. Guru belum melibatkan siswa dalam penyimpulan pembelajaran. 2 Aktivitas siswa Observasi aktivitas siswa dilakukan terhadap beberapa aspek yaitu, perhatian siswa, keaktifan siswa dalam pembelajaran, motivasi siswa, semangat belajar siswa, hasil evaluasi tugas catatan harian, keterampilan proses menulis siswa. Observasi aktivitas siswa dilakukan terhadap masing-masing siswa kelas IV SD N Siyono III. Observasi aktivitas siswa dilakukan pada saat siswa mengikuti pembelajaran menulis. 117 Observasi aktivitas siswa dilakukan terhadap beberapa aspek yaitu, perhatian siswa, keaktifan siswa dalam pembelajaran, motivasi siswa, semangat belajar siswa, hasil evaluasi tugas catatan harian, keterampilan proses menulis siswa. Observasi aktivitas siswa dilakukan terhadap masing-masing siswa kelas IV SD N Siyono III. Observasi aktivitas siswa dilakukan pada saat siswa mengikuti pembelajaran menulis. Aspek yang pertama yaitu aspek perhatian siswa. Pada siklus I, perhatian siswa terhadap pembelajaran sudah meningkat dibandingkan saat pratindakan. Sebagian siswa sudah memperhatikan dengan baik selama pembelajaran. Sebagian siswa tersebut sudah menyimak materi dengan fokus. Sebagian siswa tersebut juga memperhatikan perintah dari guru. Hanya saja beberapa siswa masih kurang fokus mengikuti pembelajaran. Catatan lapangan mendeskripsikan siswa tersebut cenderung asyik sendiri dan mengabaikan pembelajaran. Siswa cenderung asyik sendiri dan mengabaikan pembelajaran pada saat guru membimbing siswa membangun konsep materi dan juga saat waktu mengerjakan tes menulis narasi ekspositoris. Siswa tersebut bermalas-malas saat mengerjakan tes menulis narasi ekspositoris, kemudian mengganggu siswa lain yang sedang mengerjakan. Keaktifan siswa pada siklus ini cukup baik. Beberapa siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa tersebut bersedia menjawab pertanyaan dari guru dan mengajukan pertanyaan saat pembelajaran berlangsung. Seperti yang dijelaskan pada catatan lapangan, ada siswa 118 yang sudah berkenan menjawab pertanyaan dari guru ketika guru melakukan apersepsi. Selain itu, menurut catatan lapangan juga ada beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan ketika membahas materi bersama-sama. Sebagian siswa juga sudah bersegera mengerjakan tugas yang diberikan. Beberapa siswa sudah ada yang memberikan tanggapan terhadap siswa lain yang maju ke depan kelas. Sedangkan, sebagian besar siswa kurang aktif. Siswa tersebut kurang memberikan respon timbal balik dalam proses pembelajaran. Aspek motivasi siswa pada siklus ini sudah cukup baik dibandingkan saat pratindakan berlangsung. Sebagian siswa sudah mengikuti pembelajaran menulis dengan sungguh-sungguh. Siswa mengerjakan tes menulis dengan tuntas, mandiri dalam mengerjakan tes, menyelesaikan tes tepat waktu. Sebagian lagi masih kurang sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran. Seperti yang dijelaskan pada catatan lapangan, ada beberapa siswa yang bermalas-malasan saat mengerjakan tes menulis narasi ekspositoris. Siswa belum melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik. Adapun hasil evaluasi tugas catatan harian yaitu, sebagian besar siswa masih kurang baik dalam mengerjakan tugas catatan harian. Siswa masih melakukan banyak kesalahan dalam penggunaan tanda baca, penggunaan kata, dan penyusunan kalimat. Hasil menulis catatan harian dari hari ke hari juga belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut deskripsi dari catatan lapangan, evaluasinya yaitu beberapa siswa 119 masih perlu banyak berlatih dan belajar menulis lagi, sedangkan yang sudah cukup baik harapannya dapat meningkatkan hasil menulis catatannya kembali. Lalu, keterampilan proses menulis narasi ekspositoris siswa masih kurang baik. Hal tersebut dibuktikan pada data catatan lapangan bahwa, siswa masih kurang lancar dalam menentukan tema, judul, gagasan, dan menyusun kalimat yang baik dan benar. Berdasarkan data yang telah dibahas dapat disimpulkan bahwa, aktivitas siswa pada proses pembelajaran menulis narasi ekspositoris siswa siklus I sudah tergolong baik. Walaupun begitu terdapat beberapa hal yang perlu dibenahi, terutama pada hasil evaluasi tugas catatan harian dan keterampilan proses menulis yang menunjukkan presentase yang lebih rendah dibanding aspek lain. Sedangkan untuk aspek lainnya diharapkan dapat meningkat lagi. 3 Hasil menulis narasi ekspositoris Selain proses pembelajaran, hasil tes menulis narasi ekspositoris siswa juga dianalisis dan dievaluasi untuk melihat keberhasilan tindakan. Di sini telah diambil sampel hasil tes menulis pada siklus I untuk melihat keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa. Sampel diambil dari hasil tes menulis narasi ekspositoris siswa dengan nilai yang tertinggi, sedang, dan terendah pada siklus ini. Sampel-sampel tersebut selanjutnya akan disajikan sebagai berikut. 120 Gambar 6. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial JBS pada Pratindakan Gambar 7. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial JBS pada Siklus I Pertemuan Pertama 121 Gambar 8. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial JBS pada Siklus I Pertemuan Kedua Siswa inisial JBS mendapat nilai terendah untuk hasil menulis narasi ekspositoris pada siklus I. Hasil menulis narasi ekspositoris JBS belum mengalami peningkatan yang signifikan sejak dari pratindakan. Pada pratindakan, siswa belum menulis judul dengan tepat. Siswa tersebut belum memperhatikan penggunaan tanda baca sama sekali. Siswa belum tepat dalam menggunakan huruf kapital. Siswa masih belum menyusun kalimat dengan baik dan benar. Pengembangan gagasan narasi masih sangat terbatas, sehingga narasi kurang logis dan padat. Tulisan masih kurang rapi. Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua, siswa inisial JBS belum menunjukan peningkatan yang signifikan. Sebelumnya, siswa tersebut belum mampu menulis judul dengan tepat, siswa sudah menulis judul 122 dengan tepat pada siklus ini. Siswa masih juga belum memperhatikan sama sekali penggunaan tanda baca dan huruf kapital yang baik dan benar. Siswa masih belum menyusun kalimat dengan baik dan benar. Pengembangan gagasan narasi masih sangat terbatas, sehingga narasi kurang logis dan padat. Tulisan sudah sedikit lebih rapi dibandingkan saat pratindakan. Siswa ini perlu mendapat bimbingan dalam menulis narasi ekspositoris yang lebih intensif lagi dari guru, agar pada siklus II keterampilan menulis narasi ekspositorisnya mengalami peningkatan yang signifikan. Selanjutnya akan dibahas hasil tes menulis narasi ekspositoris siswa berinisial NDS Gambar 9. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial NDS pada Pratindakan 123 Gambar 10. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial NDS pada Siklus I Pertemuan Pertama Gambar 11. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial NDS pada Siklus I Pertemuan Kedua 124 Siswa inisial NDS mendapat nilai sedang untuk hasil menulis narasi ekspositoris pada siklus I. Hasil menulis narasi ekspositoris JBS menunjukan adanya peningkatan sejak dari pratindakan, namun masih berada pada nilai rata-rata. Pada pratindakan, siswa belum menulis judul dengan tepat. Siswa sudah memperhatikan penggunaan tanda baca, namun masih banyak melakukan kesalahan. Siswa banyak melakukan kesalahan dalam menggunakan huruf kapital. Dalam pemilihan dan penggunaan kata, siswa menggunakan beberapa kata yang tidak baku seperti, ‘dekdekan’, ‘setang’, dan ‘bengkok’. Siswa masih belum menyusun kalimat dengan baik dan benar. Pengembangan gagasan narasi masih terbatas, sehingga narasi kurang logis dan padat. Tulisan masih kurang rapi. Pada siklus I pertemuan pertama NDS belum menunjukan peningkatan. Hasil menulis narasi ekspositoris siswa pada pertemuan pertama tidak berbeda dari saat pratindakan. Peningkatan hasil menulis narasi ekspositoris NDS terjadi pada siklus I pertemuan kedua. Sebelumnya, siswa tersebut belum mampu menulis judul dengan tepat, siswa sudah menulis judul dengan tepat pada pertemuan kedua. Dalam penggunaan tanda baca dan huruf kapital, masih terdapat kesalahan. Siswa sudah lebih baik dalam menyusun kalimat yang baik dan benar. Pengembangan gagasan narasi masih sudah lebih padat. Tulisan sudah sedikit lebih rapi dibandingkan saat pratindakan. Siswa ini juga masih perlu mendapat bimbingan dalam menulis narasi ekspositoris yang intensif 125 lagi dari guru, agar pada siklus II keterampilan menulis narasi ekspositorisnya mengalami peningkatan yang signifikan. Selanjutnya akan dibahas hasil tes menulis narasi ekspositoris siswa berinisial CNS. Gambar 12. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial CNS pada Pratindakan 126 Gambar 13. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial CNS pada Siklus I Pertemuan Pertama Gambar 14. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Inisial CNS pada Siklus I Pertemuan Kedua 127 Siswa inisial CNS mendapat nilai tertinggi untuk hasil menulis narasi ekspositoris pada siklus I. Hasil menulis narasi ekspositoris CNS menunjukan peningkatan yang signifikan sejak dari pratindakan. Pada pratindakan, siswa tersebut sudah menulis judul dengan baik dan benar. Siswa sudah cukup baik dalam menggunakan tanda baca dan huruf kapital, tetapi masih terdapat kesalahan-kesalahan. Siswa sudah cukup baik dalam menyusun kalimat. Pemilihan kata juga sudah cukup baik. Pengembangan gagasan masih kurang, sehingga narasi belum cukup logis dan padat. Berdasarkan tampilan hasil menulis diatas, siswa berinisial CNS mengalami peningkatan dalam menulis narasi ekspositoris. Hal tersebut ditunjukan, siswa sudah baik dalam menentukan dan menuliskan judul narasi ekspositoris. Siswa semakin baik dalam menyusun kalimat yang baik dan benar. Pemilihan kata sudah baik. Pengembangan gagasan sudah lebih padat. Unsur-unsur pokok narasi seperti tema, alur, setting dan tokoh sudah disampaikan dalam narasi dengan cukup baik. Kalimat saling berhubungan dan membentuk paragraf yang padu. Walaupun begitu hasil menulis tersebut masih perlu ditingkatkan lagi agar keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa dapat memenuhi indikator sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Berikutnya perolehan hasil menulis narasi ekspositoris siswa secara keseluruhan akan disampaikan melalui diagram kriteria hasil menulis narasi ekspositoris siswa pada siklus I. Adapun diagram kriteria hasil menulis narasi ekspositoris pada siklus I sebagai berikut. 128 Gambar 15. Diagram Kriteria Perolehan Nilai Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas IV SD Negeri Siyono III pada Siklus I Berdasarkan penilaian secara kolaboratif antara guru dan peneliti terhadap hasil menulis narasi ekspositoris siswa, 20 orang siswa mendapat nilai menulis narasi ekspositoris dengan kategori baik, sedangkan 1 orang siswa mendapat nilai menulis narasi ekspositoris dengan kategori sangat baik. Pada siklus ini sudah tidak terdapat lagi siswa dengan kriteria cukup, apalagi kurang maupun sangat kurang. Adapun nilai rata-rata menulis narasi ekspositoris pada siklus I sebesar 71,55. Nilai rata-rata tersebut mengalami peningkatan dari pratindakan yang baru 63,52. Dari jumlah keseluruhan yaitu 21 orang siswa, sebanyak 33,3 atau 7 orang siswa dinyatakan sudah tuntas atau mendapat nilai ≥ 75 dan sebanyak 66,6 atau 14 orang siswa dinyatakan belum tuntas atau belum mendapat nilai ≥ 75. Jumlah ketuntasan sebesar 33,3 di siklus I mengalami peningkatan dibandingkan pada pratindakan sebesar 0. Meskipun telah ada peningkatan, namun dalam siklus ini belum dapat dikatakan berhasil karena belum mencapai indikator 1 20 Sangat Baik 80 Baik 60-80 Cukup 40-60 Kurang 20-40 Sangat Kurang ≤20 129 keberhasilan penelitian ini yaitu ≥70 dari jumlah siswa memperoleh nilai ≥ 75. Secara lebih jelas lagi hasil menulis narasi ekspositoris akan disampaikan dalam tabel dan grafik berikut ini. Tabel 7. Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas IV SD Negeri Siyono III pada Siklus I Kriteria Pratindakan Siklus 1 Jumlah Presentase Rata-rata Jumlah Rata-rata Presentase Siswa tuntas 7 33,3 Siswa belum tuntas 21 100 14 66,6 Nilai rata-rata

63,52 71,55

Gambar 16. Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Hasil Menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas IV SD Negeri Siyono III dari Pratindakan ke Siklus I 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Prasiklus Siklus 1

63.52 71.55

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BERBAHASA JAWA MELALUI METODE MEDIA CATATAN HARIAN SISWA KELAS VC SDN KARANGAYU 02 SEMARANG

0 35 256

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mandan 01 Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014/2

0 2 17

“PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mandan 01 Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014/

0 5 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PEMBIASAAN MENULIS CATATAN HARIAN BAGI Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Pembiasaan Menulis Catatan Harian Bagi Siswa Kelas V SDN 03 Kaliwuluh, Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelaja

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI KEGIATAN PENYUNTINGAN BAHASA SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH AL-I’TISHAM PLAYEN, GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA.

0 5 5

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PARAFRASE WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS IV UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PARAFRASE WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI III MUNGGUNG KECAMATAN KARANGDOWO KABUPA

0 0 14

NILAI KEDISIPLINAN DALAM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SISWA KELAS V (Studi Kasus di SD Negeri Siyono III, Playen, Gunungkidul).

7 81 206

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS III SD NEGERI WONOSARI IV KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

1 2 191

PENANAMAN SIKAP TOLERANSI DI KELAS V SD N SIYONO III KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 9 339

LAPORAN PPL LOKASI SD NEGERI SIYONO III KELURAHAN SIYONO KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERIODE 10 AGUSTUS 2015 - 12 SEPTEMBER 2015.

0 0 34