Teknik Cuplikan Validasi Data

commit to user 117 Kajian isi adalah proses sistematis, maka peneliti terlebih dahulu menetapkan aturan yang akan dipakai sebagai pedoman dalam menganalisis dokumen. Dengan demikian, proses harus mengikuti aturan. Setiap langkah analisis yang dilakukan atas dasar aturan dan prosedur yang disusun secara eksplisit. Aturan itu harus berasal dari kriteria yang ditentukan dan prosedur yang ditetapkan. Oleh karena itu, langkah yang ditempuh adalah pengkategorian dokumen. Pengkategorian ini merupakan langkah penting sekali dan harus mengikuti aturan-aturan tertentu. Setidaknya ada lima aturan yang harus diikuti dalam pengkategorian, antara lain: 1 kategori harus berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian, 2 kategori itu harus tuntas. Artinya, setiap data dapat ditempatkan pada salah satu kategorinya, 3 kategori harus tidak saling tergantung. Artinya, tidak boleh ada satu pun isi data yang bisa masuk ke dalam lebih dari satu kategori, 4 kategori harus bebas. Pemasukan data dengan cara apa pun tidak boleh mempengaruhi klasifikasi data lainnya, dan 5 kategori harus diperoleh atas dasar prinsip klasifikasi tunggal, Jika ada derajat analisis tingkatannya berbeda, hendaknya dipisahkan. Analisis berikutnya yang akan mengadakan pengkajian harus menggunakan aturan yang sama, prosedur yang sama, dan kriteria yang juga sama, sehingga dapat menarik kesimpulan yang sama pula. Penarikan kesimpulan harus berdasarkan isi suatu dokumen yang termanifestasikan.

3.2.4.4 Teknik Cuplikan

Berdasarkan objek penelitian berupa karya-karya seni lukis dan bukan karya sastra yang berupa tulisan, maka dalam penelitian tidak menggunakan teknik commit to user 118 cuplikan berupa teks, tetapi menggunakan sampel purposif. Penggunaan sampel purposif dimaksudkan untuk menentukan karya seni lukis dan subjek informan yang relevan dengan masalah penelitian. Dalam menentukan sampel tidak diarahkan pada jumlah yang besar populasi seperti halnya penelitian kuantitatif, melainkan didasarkan pada kekhususan kasus. Dengan demikian teknik purposif ini dapat disebut juga teknik judgment Kerlinger dalam Ratna, 2010: 215, karena untuk menguji berbagai pertimbangan dari populasi dengan tujuan untuk memperoleh informasi secara selektif. Mengingat banyaknya jumlah objek karya seni lukis “Pasren”, maka dalam penelitian ini akan ditentukan jumlah sampel sebanyak 23 karya seni lukis yang teridentifikasi berdasarkan corak dan gaya yang berada dalam organisasi “Pasren”.

3.2.4.5 Validasi Data

Validasi data dilakukan untuk menetapkan dan mendapatkan keabsahan data. Dalam penelitian ini, validasi data akan dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan pemeriksan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dengan cara membandingkan Moleong, 2007: 330. Oleh karena itu, berdasarkan sumber data dalam penelitian ini, maka untuk mendapatkan keabsahan data dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat keterpercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Cara membandingkan itu dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 1 membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, 2 commit to user 119 membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, 3 membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, 4 membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang, seperti rakyat biasa, orang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan, dan lain-lain, dan 5 membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dengan cara ini, maka akan didapatkan persamaan dan perbedaan pandangan, pendapat atau pemikiran sehingga bisa mendukung keabsahan data. Kalau pun terjadi perbedaan-perbedaan, yang penting adalah bisa mengetahui adanya alasan-alasan bisa diterima menambah keabsahan data.

3.2.4.6 Teknik Analisis