commit to user
24
Berdasarkan ketiga wujud kebudayan itu apabila dikaitkan dengan karya seni, maka banyak kalangan membedakan wujud kebudayaan menjadi dua, yaitu berwujud
fisik bewujud; tampak mata dan dapat diraba biasa disebut dengan istilah
tangible
dan non fisik tidak berwujud; tidak tampak mata atau abstrak yang disebut dengan istilah
intangible
. Namun, tampaknya Sedyawati 2006: 164 mengkritisi kedua istilah tersebut telah terjadi kekeliruan dalam memaknai. Dia menjelaskan, bahwa
pengertian itu tidak selamanya benar, karena ada aspek budaya
intagible
itu bersifat absrak, seperti konsep dan nilai. Adapula yang bersifat konkrit, seperti musik, tari,
upacara, dan sebagainya. Bahkan suatu pergelaran yang nyata, yang umumnya juga mempunyai bentuk dan struktur tertentu tetapi tidak
dapat dikatakan “tak berwujud”. Oleh karena itu, dia memberikan pengertian
tangible
artinya dapat disentuh atau diraba dan
intangible
artinya “tak benda” atau tidak dapat disentuh. Artinya, keduanya merupakan aspek budaya yang bersifat “kebendaan” atau “kerabaan”.
Sebagai contoh, misalnya peristiwa budaya masa lampau seperti permainan musik, tari, cerita, dan sebagainya yang dilukiskan pada artefak-artefak. Contoh yang lain,
adalah lukisan sumberdaya manusia berupa peristiwa budaya seperti lukisan gotong royong, pengairan irigasi, pejamuan agung di istana, dan sebagainya yang juga
dipahatkan pada artefak peninggalan sejarah.
2.1.3 Diferensiasi Sosial-Budaya
Secara etimologis kata “diferensiasi” merupakan kata serapan berasal dari bahasa Inggris
difference
yang berarti perbedaan, pertentangan, pertikaian Shadily, 2007: 181. Dikaitkan dengan teori sosiologi dan antropologi, maka diferensiasi
commit to user
25
dapat dimaknai ketidaksamaan atau keperbedaan status sosial masyarakat yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya masing-masing individu. Menurut Wahyuni
dan Yusniati 2007: 14, berdasarkan bentuknya, diferensiasi sosial dapat dibedakan sebagai berikut.
1 Diferensiasi sosial berdasarkan ras:
Suatu bentuk pengelompokan masyarakat berdasarkan perbedaan ras yang dimiliki seseorang.
2 Diferensiasi sosial berdasarkan agama :
Suatu bentuk pengelompokan masyarakat berdasarkan perbedaan agama yang dianut oleh seseorang.
3 Diferensiasi sosial berdasarkan klan:
Suatu bentuk pengelompokan masyarakat berdasarkan perbedaan perbedaan latar belakang kekerabatan seseorang yang terdiri atas satu nenek moyang
dilihat melalui garis keturunan.
4 Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin:
Suatu bentuk pengelompokan masyarakat berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang dimiliki seseorang
5 Diferensiasi sosial berdasarkan profesi:
Suatu bentuk pengelompokan masyarakat berdasarkan perbedaan profesi atau pekerjaan yang ditekuni oleh seseorang.
6 Diferensiasi sosial berdasarkan suku:
Suatu bentuk pengelompokan masyarakat berdasarkan perbedaan suku bangsa yang dimiliki seseorang.
Namun keperbedaan bentuk diferensiasi tersebut di atas tidak perlu dipertentangkan, apalagi menjadikan pertikaian, tetapi justru akan melahirkan
keragaman sosial-budaya masyarakat. Keragaman sosial-budaya masyarakat ini dalam perkembangan yang dewasa ini justru mewarnai dinamika kehidupan sehingga
muncul beragam pandangan-pandangan tentang berbagai ragam kehidupan. Keragaman budaya dalam fenomena kehidupan telah menimbulkan berbagai ragam
persoalan, baik yang menyangkut persoalan yang bersifat eksternal maupun yang bersifat internal. Persoalan eksternal muncul ketika elemen-elemen di luar kehidupan
manusia masuk dan terlebur ke dalamnya. Elemen-elemen itu dapat berupa kemajuan
commit to user
26
teknologi, karya sastra, seni lukis, musik dan sebagainya. Sedangkan aspek internal dapat berupa gagasan. Ide atau konsep-konsep yang dimunculkan oleh para pelaku
budaya itu sendiri. Dengan demikian, yang dimaksud diferensiasi adalah bentuk keperbedaan
dalam keragaman latar belakang sosial-budaya masyarakat berupa suku, ras, agama, klan, garis keturunan, jenis kelamin, maupun profesi yang berpengaruh pada
terciptanya karya budaya yang berbeda-beda. Dengan keperbedaan hasil karya ini juga akan melahirkan keragaman bentuk-bentuk sistem sosial budaya yang memiliki
beaneka ragam simbol budaya.
2.1.4 Ideologi Budaya dan Keberagaman Karya Budaya