Pengertian Seni Kesenian Sebagai Unsur Kebudayaan

commit to user 35 pandangan seseorang terhadap seni. Dengan demikian, tidaklah salah kalau Masunah, dkk. 1999: 23 tidak ingin mendefinisikan secara utuh pengertian seni pada masa kini, tetapi kiranya juga tidak salah kalau dikemukakan berbagai pemikiran serta persoalan agar pengertian istilah seni dibiarkan terlalu umum pengertian konvensionalnya, sehingga akhirnya istilah seni hampir tidak mempunyai makna lagi.

2.2.1 Pengertian Seni

Istilah “seni” secara etimologis merupakan padanan kata art dalam bahasa Inggris dan a rs dalam bahasa Latin, yang berarti ketangkasan atau kemahiran dalam mengerjakan sesuatu Sachari, 2004: 2. Namun, di Indonesia sendiri asal-usul istilah “seni” masih merupakan dugaan-dugaan. Sejak kapan istilah seni itu muncul belum bisa dipastikan. Diperkirakan kata “seni” muncul pada jaman Jepang, dalam buku- buku sastra pada waktu itu yang berarti halus, tipis, kecil dan tinggi. Kata itu dipakai dalam pengertian sehari-hari dan masih umum, belum merupakan istilah khusus seperti sekarang ini. Misalnya, dalam buku Sejarah Melayu , dijumpai kalimat: “…maka, perdana menteri pun menyuruh melengkapi sebuah pilu diisinya dengan jarum yang „seni‟ yang terkarat”. Dalam buku Salah Asuhan , karya Abdul Muis, terdapat kalimat: Syafei sedang menggapai-gapaikan tangannya, sedang jeritnya semakin „seni‟. Sinonim kata “seni” dalam bahasa Sansekerta ialah cilpa, yang artinya berwarna, semua keahlian dan semua bakat seni. Ada dugaan lain, tetapi disanggah, yakni kata “seni” diduga berasal dari bahasa Sansekerta sani , yang berarti commit to user 36 persembahan, pelayanan dan pemberian. Agaknya pada waktu itu karena seni bertalian erat dengan upacara keagamaan, misalnya orang membuat sesaji, berarti mempersembahkan sesuatu dengan kegiatan ritual. Kegiatan itu dalam perkembangan selanjutnya disebut “kesenian”. Ada lagi dua kata yang juga diduga merupakan asal- usul kata “seni”. yakni: 1 Sani , berasal dari bahasa Arab, yang berarti pencipta. 2 Genie, dari bahasa Belanda yang artinya adalah orang yang mempunyai jasa yang agung, suatu daya cipta yang luar biasa dan orang yang mempunyai keunggulan yang menajubkan. Maka, muncul kata genius , artinya, orang yang sejak kelahirannya mempunyai keunggulan yang menakjubkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Poerwodarminto, 1982: 696 kata “seni” artinya keahlian membuat karya bermutu; karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa misalnya lukisan . tulisan, tarian, lagu, dan sebagainya. Berdasarkan penelusuran beberapa asal- usul arti kata “seni” tersebut di atas, maka pengertian seni setiap saat bisa mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan jaman dan peradaban manusia. Setiap individu berpendapat tentang pengertian seni berdasarkan kebutuhan dan kepentingan masing-masing untuk apa pengertian itu dibuat. Beberapa pengertian seni menurut para ahli, seperti yang dikutip Sachari 2004: 2-3 sebagai berikut. 1 Seni adalah suatu penjelajahan manusia dalam menciptakan realitas baru di luar kemampuan akal serta menyajikannya dalam bentuk perlambangan Kahler, 1964. Pendapat ini menunjukkan, bahwa seni sebagai lambang-lambang agar dapat dipahami oleh orang lain. Lambang-lambang itu dapat berbagai bentuk dan karya seni, seperti tersebut pada kutipan nomor 2 Seni adalah kegiatan untuk menciptakan sesuatu yang dapat commit to user 37 dipahami oleh perasaan manusia; bentuknya dapat berupa lukisan, patung, arsitektur, musik, drama, tari, film, dan sebagainya Langer, 1964 dan 3 Seni adalah suatu wujud yang terindera atau merupakan benda yang dapat dilihat, didengar atau keduanya Sumardjo, 2000. Oleh karena itu, seni itu memiliki nilai tersendiri, yakni Seni adalah ekspresi sebuah pengalaman yang nyata dan memiliki nilai yang berdiri sendiri yang dapat ditangkap oleh pancaindera Parker, 1964. Namun demikian, dalam dunia filsafat, seni memiliki arti luas, yakni pertama , wujud utama dari kebudayaan manusia atau pun bangsa yang memiliki makna. Kedua , kemahiran seseorang dalam mengungkapkan atau mengkomunikasikan perasaannya, baik secara individual maupun sosial. Pendapat lain tentang seni adalah seperti yang dikutip oleh Dharmawan 1988: 13 antara lain: 1 Seni adalah emosi yang menjelma menjadi suatu ciptaanyang konkret. 2 Seni adalah hasil getaran jiwa dan keselarasan dari perasaan serta pikiran yang diwujudkan sesuatu yang indah dan murni. 3 Seni adalah pengalaman estetis yang diwujudkan melalui kegiatan kreatif yang menghasilkan karya pesona Ketiga pendapat seni itu menunjukkan, bahwa seni memiliki peranan penting dalam menyelaraskan antara cipta, rasa dan karsa. Dalam arti lain, karya seni sebaiknya memiliki wujud yang konkret sehingga pengalaman estetis seniman yang berupa emosi atau getaran jiwa yang berwujud abstrak dapat mempesona dan dipahami oleh pengamatnya. Senada dengan pengertian ini, tampaknya Rasjoyo 1994: 3 juga mengutip pengertian seni dari beberapa tokoh, yakni 1 Seni merupakan perbuatan manusia commit to user 38 yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan manusia Ki Hajar Dewantara. 2 Seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realitas ke dalam suatu karya. Bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam batin penerimanya Achdiat Kartamihardja. 3 Seni mempunyai cakupan yang cukup luas. Seni adalah kemahiran membuat dan melakukan sesuatu yang dipakai sebagai perangsang pengalaman estetis yang memuaskan. Yang dimaksud kemahiran bukan sekedar membuat dan melakukan, namun juga harus memuaskan. Sedangkan memuaskan tidak harus indah, dapat juga mengharukan, menegangkan, menggalakkan, menyedihkan, dan sebagainya Dr. Sujoko. Dari ketiga pendapat beberapa tokoh tersebut dapat dimaknai, bahwa seni memiliki tiga sifat, yakni seni merupakan aktivitas rohani manusia, seni bersifat indah yang berasal dari pengalaman batin dan seni diharapkan dapat memuaskan orang lain. Berdasarkan beberapa asal-usul kata dan berbagai pendapat para tokoh tentang seni tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa seni adalah hasil karya cipta manusia bersumber dari pengalaman estetis yang merefleksikan realitas kehidupan dan diwujudkan melalui ketrampilan teknik berkarya, sehingga dapat merangsang pengamat untuk memaknainya.

2.2.2 Wujud Karya Seni