Seni Rupa Murni Seni Terapan Desain

commit to user 41 gedung-gedung, pertokoan, papan iklan, model pakaian, dan lain sebagainya. Ketika seseorang memasuki rumah, kemudian duduk di atas sofa yang indah, di sampingnya terdapat lampu hias dan sejumlah keramik bermotif bunga. Kemudian membuka- buka majalah bergambar sambil menonton televisi, sekilas matanya menatap sebuah lukisan yang dipajang di ruang tamu. Semua benda-benda yang tampak mata itu adalah produk seni rupa sebagai hasil karya budaya rupa. Namun demikian, akrabnya seseorang dengan benda-benda seni rupa itu, akhirnya tidak pernah menyadari, bahwa benda-benda yang dilihat dan gunakannya itu adalah hasil karya seni rupa, apalagi mengenal siapakah seniman atau perancang dan bagaimana benda-benda itu dibuat. Berdasarkan keberagaman benda-benda hasil karya seni rupa tersebut di atas, maka Bahari 2008: 81-87 menggolongkan karya seni rupa berdasarkan fungsi atau kegunaannya, dimensi, media yang digunakan, gaya penciptaan, dan aspek kesejarahannnya. Dari sudut pandang fungsi atau kegunaannya, karya seni rupa terbagi dalam beberapa kategori, yaitu seni rupa murni fine art , seni terapan desain applied art design dan kriya craft yang diuraikan sebagai berikut.

2.2.3.1 Seni Rupa Murni

Fine Art Seni murni pure art; fine art adalah ranting seni rupa yang terlepas dari unsur-unsur praktis. Seni rupa murni lebih mengkhususkan diri pada penciptan karya seni rupa yang berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi. Namun, dalam hal tertentu karya seni rupa murni itu dapat diperjualbelikan atau memilki fungsi sebagai benda pajang dalam suatu ruangan Sachari, 2004: 10. commit to user 42 Selanjutnya Bahari 2008: 81 kembali menegaskan, bahwa seni rupa murni adalah seni yang diciptakan khusus untuk mengkomunikasikan nilai-nilai estetis dari karya seni rupa itu sendiri. Seni rupa murni disebut juga seni ekspresif atau seni estetis, karena mengabaikan fungsi ekonomi dan kegunan praktis. Sebagai media ekspresi murni, seni rupa murni dapat menumbuhkan rasa senang, rasa haru, dan empati yang ditimbulkan, karena adanya keterpaduan dari unsur-unsur bentuk yang menunjang wujud utuh dari karya tersebut. Unsur-unsur yang dimaksud adalah seperti komposisi warnanya, unsur garis yang digunakan, berbagai bentuk bidang, kemiripan bentuk dengan acuannya atau justru menghadirkan bentuk baru yang tidak ada di alam, aspek tematik yang diungkapkan, keunikan, tekstur, dan lain-lain. Secara garis besar, seni rupa murni dibagi menjadi seni lukis, seni patung dan seni grafis.

2.2.3.2 Seni Terapan Desain

Applide Art Design Istilah seni terapan atau seni pakai dapat dipadankan dengan desain. Kedua istilah tersebut berasal dari kata dalam bahasa Inggris, Applide Art dan Design , yang artinya „seni guna‟ dan „rencana‟. Jadi seni terapan atau desain adalah karya seni rupa yang dibuat dengan perencanaan untuk suatu kegunaan tertentu. Sebagai contoh sebuah kursi. Kursi dibuat dari awal sudah direncanakan untuk kursi tamu atau kursi makan. Misalnya untuk kursi tamu tentunya kemiringan sandarannya tidak akan sama dengan kursi makan. Kemiringan sandaran disesuaikan dengan sikap duduk orang yang sedang bertamu atau sedang makan. Agar kursi itu dapat dikatakan commit to user 43 sebagai karya seni dan enak dipandang mata, maka perlu sentuhan keindahan seperti model, ukiran, warna, dan sebagainya. Kata desain diberi makna dalam bahasa Inggris pada abad ke-17, semakna dengan kata craft . Atas jasa Morris dan Ruskin, tokoh antiidustri di Inggris pada abad ke-19, kata desain mempunyai makna sebagai a rt and craft , yaitu paduan antara seni dan ketrampilan Bahari, 2008: 84. Namun, sejak awal abad ke-20 sejalan dengan dengan berkembangnya idustrialisasi, istilah desain mengalami perluasan makna, yaitu sebagai kegiatan manusia yang berupaya untuk memecahkan masalah kebutuhan fisik Sachari, 2004: 13. Di jaman modern, segala benda dan bangunan yang dibutuhkan manusia, umumnya merupakan karya desain, baik dengan pendekatan estetis maupun pendekatan fungsional. Berbeda dengan seni rupa murni, desain merupakan suatu aktivitas seni rupa yang bertitik tolak dari unsur-unsur objektif. Unsur-unsur objektif suatu karya desain adalah adanya unsur guna, ekonomi, produksi, promosi, dan kebutuhan masyarakat. Karya desain dapat merupakan bagian dari ilmu kesenirupaan, karena wujud akhir suatu desain harus tetap indah, berguna, dan dapat diterima oleh masyarakat. Desain juga dapat dipahami sebagai kegiatan seni rupa yang lebih praktis, terutama untuk membuat peralatan kebutuhan sehari-hari, seperti membuat pakaian, menata rumah, membuat rak buku, merancang iklan, ataupun membuat pernik-pernik hiasan. Dengan banyaknya produk karya desain yang digunakan untuk berbagai kebutuhan manusia, maka di lingkup kesenirupaan desain dapat dibagi menjadi beberapa cabang, antara lain: desain interior tata ruang dalam, desain arsitektur bangunan, commit to user 44 desain grafis atau desain komunikasi visual diskomvis, desain produk idustri, dan desain tekstil.

2.2.3.3 Kriya