Observasi Langsung Analisis Dokumen

commit to user 116 kedua, sesepuh dan pembina organisasi, diperlukan untuk menggali data sejarah dan latar belakang pendirian “Pasren”; dan ketiga, menentukan pelukis anggota “Pasren” berdasarkan corak dan gaya lukisannya bertujuan untuk menggali makna.

3.2.4.2 Observasi Langsung

Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran umum idioantropologis berdasarkan hasil karya lukis dan pelukisnya. Observasi formal dilakukan di sekretariat “Pasren”, lembaga-lembaga resmi pemerintah kabupaten seperti di Dewan Kesenian Klaten dan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga. Observasi informal dilakukan di rumah- rumah anggota “Pasren” yang memiliki data- data pendukung. Diskusi kelompok dilakukan dengan mengumpulkan jumlah informan. Informasi diperoleh melalui hasil diskusi tersebut. Teknik di atas ditunjang dengan sejumlah instrumen yang relevan, seperti pedoman wawancara, alat rekam, kamera foto, scanner , alat-alat untuk mencatat, dan sebagainya. Instrumen penting penelitian adalah peneliti sendiri dengan peralatan utama yang disebut sebagai pemahaman. Pengumpulan data dianggap selesai apabila data yang diperoleh sudah memadai.

3.2.4.3 Analisis Dokumen

Content Analysis Teknik analisis dokumen dilakukan dengan cara mengkaitkan antara satu jenis dokumen satu dengan dokumen yang lain yang ada di lapangan baik dokumen formal dan informal. Untuk memanfaatkan dokumen yang padat isi biasanya digunakan teknik content analysis atau disebut juga kajian isi. commit to user 117 Kajian isi adalah proses sistematis, maka peneliti terlebih dahulu menetapkan aturan yang akan dipakai sebagai pedoman dalam menganalisis dokumen. Dengan demikian, proses harus mengikuti aturan. Setiap langkah analisis yang dilakukan atas dasar aturan dan prosedur yang disusun secara eksplisit. Aturan itu harus berasal dari kriteria yang ditentukan dan prosedur yang ditetapkan. Oleh karena itu, langkah yang ditempuh adalah pengkategorian dokumen. Pengkategorian ini merupakan langkah penting sekali dan harus mengikuti aturan-aturan tertentu. Setidaknya ada lima aturan yang harus diikuti dalam pengkategorian, antara lain: 1 kategori harus berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian, 2 kategori itu harus tuntas. Artinya, setiap data dapat ditempatkan pada salah satu kategorinya, 3 kategori harus tidak saling tergantung. Artinya, tidak boleh ada satu pun isi data yang bisa masuk ke dalam lebih dari satu kategori, 4 kategori harus bebas. Pemasukan data dengan cara apa pun tidak boleh mempengaruhi klasifikasi data lainnya, dan 5 kategori harus diperoleh atas dasar prinsip klasifikasi tunggal, Jika ada derajat analisis tingkatannya berbeda, hendaknya dipisahkan. Analisis berikutnya yang akan mengadakan pengkajian harus menggunakan aturan yang sama, prosedur yang sama, dan kriteria yang juga sama, sehingga dapat menarik kesimpulan yang sama pula. Penarikan kesimpulan harus berdasarkan isi suatu dokumen yang termanifestasikan.

3.2.4.4 Teknik Cuplikan