57 3.
Prosedur Pedoman teknis dalam menjalankan
kegiatan pengelolaan obat di rumah sakit.
Wawancara mendalam, observasi dan telaah
dokumen Pedoman
Wawancara, pedoman observasi
dan Alat Perekam Informasi terkait kesesuaian prosedur
kegiatan pengelolaan obat di RSUD Kota Bekasi dengan ketetapan menurut Dirjen
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2008- 2014.
4. Distributor
Organisasi eksternal dirumah sakit yang bertugas mengirimkan barang
logistik obat sesuai perencanaan dan pemesanan
Wawancara mendalam dan telaah dokumen
Pedoman Wawancara dan Alat Perekam
Informasi daftar rekanan dan kesesuaian kegiatan proses dari rekanan di RSUD Kota
Bekasi dengan ketetapan menurut Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2008-
2014.
5. Kebijakan
Suatu arah aturan yang mengikat dalam bertindak untuk mencapai
tujuan. Wawancara mendalam dan
telaah dokumen Pedoman Wawancara
dan Alat Perekam Informasi kesesuaian kebijakanperaturan
dalam pengelolaan persediaan obat di RSUD Kota Bekasi dengan ketetapan menurut
Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2008-2014.
PROSES
6. Perencanaan
Kegiatan dalam menentukan jumlah obat yang dibutuhkan rumah sakit
Wawancara mendalam, Observasi dan telaah
dokumen Pedoman
Wawancara, pedoman observasi
dan Alat Perekam Informasi kesesuaian kegiatan proses
Perencanaan persediaan yang dilakukan di gudang farmasi RSUD Kota Bekasi dengan
ketetapan menurut Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2008-2014.
58 7.
Pengadaan Kegiatan melakukan pemesanan
dalam rangka merealisasikan kebutuhan sesuai perencanaan
Wawancara mendalam dan telaah dokumen
Pedoman Wawancara dan Alat Perekam
Informasi kesesuaian kegiatan proses Pengadaan yang dilakukan di
bag.pengadaan RSUD Kota Bekasi dengan ketetapan menurut Dirjen Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan 2008-2014.
8. Pengawasan
Kegiatan dalam menjamin pelaksanaan teknis sesuai dengan
standar dan peraturan yang ditetapkan
Wawancara mendalam, Observasi dan telaah
dokumen Pedoman
Wawancara, Pedoman Observasi
dan Alat Perekam Informasi kesesuaian kegiatan proses
Pengawasan yang dilakukan di gudang farmasi RSUD Kota Bekasi dengan
ketetapan menurut Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2008-2014.
9. Pengendalian
Kegiatan dalam menjaga ketersediaan logistik obat di gudang
dan memastikan proses logistik dapat berjalan sesuai tujuan
Wawancara mendalam, Observasi dan telaah
dokumen Pedoman
Wawancara, Pedoman Observasi
dan Alat Perekam Informasi kesesuaian kegiatan proses
Pengendalian persediaan yang dilakukan di gudang farmasi RSUD Kota Bekasi dengan
ketetapan menurut Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2008-2014.
10. Metode Analisis
ABC Penggolongan obat paten sesuai
dengan tingkat investasinya untuk memberikan perhatian terhadap obat
paten yang memiliki nilai investasi yang tinggi.
Rumus ABC : Microsoft Excel
Golongan obat paten yang termasuk 1
Kelompok A
dengan persen
kumulatifnya 0-70. 2
Kelompok B
dengan persen
kumulatifnya 71-90.
59 3
Kelompok C
dengan persen
kumulatifnya 91-100. Depkes, 2008.
11. Kelompok A
Kelompok obat dengan persentase nilai kumulatif 80.
Metode Analisis ABC Microsoft Excel
Obat Paten yang tergolong kelompok A memiliki persentasi kumulatif mencapai 0-
70 Depkes, 2008
12. Kelompok B
Kelompok obat dengan persentase nilai penggunaan kumulatif 20 -
80. Metode Analisis ABC
Microsoft Excel Obat Paten yang tergolong kelompok B
memiliki persentasi kumulatif mencapai 71- 90 Depkes, 2008
13. Kelompok C
Kelompok obat dengan persentase nilai penggunaan kumulatif 20.
Metode Analisis ABC Microsoft Excel
Obat Paten yang tergolong kelompok C memiliki persentasi kumulatif mencapai 91-
100 Depkes, 2008
14. Metode EOQ
Metode pengendalian persediaan dengan menentukan jumlah obat
paten yang akan dipesan dengan biaya yang minimal.
Rumus EOQ : Q =
√ Microsoft Excel
Jumlah obat paten kelompok A yang harus dipesan dengan biaya yang minimal.
15. Metode ROP
Titik dalam melakukan pemesanan kembali obat paten.
Rumus ROP : ROP = d x L + SS
Microsoft Excel Waktu yang tepat dalam melakukan
pemesanan ulang obat paten yang tergolong kelompok A.
60
OUTPUT
16. Terkendalinya persediaan
obat paten yang efektif dan efisien di gudang farmasi.
Kondisi dimana tersedianya obat di gudang
farmasi RSUD Kota Bekasi sesuai dengan kebutuhan
meliputi tepat jumlah, tepat jenis dan tepat waktu.
Wawancara mendalam dan telaah dokumen
Pedoman Wawancara dan Alat Perekam
Hasil pengendalian obat paten sesuai dengan tujuan pengendalian obat yang ditetapkan
Kemenkes 2014, terdiri dari : 1
Tidak terjadi kekosongan obat stock out di gudang farmasi, obat tersedia dengan
tepat jumlah, tepat jenis dan tepat waktu. 2
Obat Kadaluarsa 3
Stock Opname
61
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan menggunakan pendekatan sistem. Dalam penelitian ini peneliti
ingin mengetahui faktor penyebab terjadinya stock out kekosongan stok di gudang medis instalasi farmasi RSUD Kota Bekasi dan melakukan perhitungan
pengendalian persediaan terhadap obat paten.
4.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian tentang “Gambaran Penyebab Kekosongan Stok Obat Paten dan
Upaya Pengendaliaannya di Gudang Farmasi RSUD Kota Bekasi Tahun 2015 ”
ini dilakukan di RSUD Kota Bekasi yang beralamat di Jalan Pramuka No.55, Bekasi pada bulan Agustus
– September tahun 2015.
4.3. Informan Penelitian
Informansampel dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling. Teknik penentuan sampel secara purposive sampling didasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat sendiri oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Sugiyono, 2012.
Kekosongan obat paten terkait dengan beberapa bagian yakni unit
pengadaan, gudang obat dan instalasi farmasi. Jika terjadi keterlambatan atau
62
masalah yang dapat menghambat salah satu unit, maka akan berdampak pada semua bagian. Informan dalam penelitian Penyebab Stock Out di Gudang Farmasi
RSUD Kota Bekasi, diantaranya terdiri dari : a.
Kepala Instalasi Farmasi b.
Wakil Kepala Instalasi Farmasi c.
Kepala Gudang Farmasi d.
Ka.Bag UPBJPengadaan e.
DistributorRekanan Informan diatas dipilih berdasarkan kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki terkait seluruh kegiatan pengelolaan logistik obat di gudang farmasi. Informan yang dipilih juga telah bekerja selama ±3 tahun di rumah sakit.
4.4. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, instrumen utama penelitian adalah penulis itu sendiri. Namun, penelitian ini juga menggunakan instrumen bantu berupa
pedoman wawancara dan alat perekam yang akan digunakan untuk mencari data primer. Peneliti menggunakan pedoman wawancara yang disusun berdasarkan
pendekatan sistem seperti yang digambarkan dalam kerangka konsep.
4.5. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif ini yaitu :