Pengendalian Persediaan dengan Metode EOQ Economic

115 Perhitungan EOQ merupakan perhitungan untuk menentukan jumlah pemesanan dimana biaya pemesanan dan biaya penyimpanan barang dipertimbangkan. Dalam perhitungan EOQ, diperlukan jumlah permintaan pada suatu periode, biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Perhitungan jumlah permintaan telah dihitung pada analisis ABC, biaya penyimpanan dihitung sebesar 26 dari harga per item menurut Heizer dan Render 2010, dan biaya pemesanan dilakukan dengan menghitung komponen dalam biaya pemesanan dari Rangkuti 2007 antara lain biaya telepon dan biaya ATK. Berikut hasil perhitungan komponen biaya pemesanan : 1 Biaya Telepon Biaya telepon diperoleh dari hasil perkalian waktu yang diperlukan untuk menghubungi distributor. Dari hasil wawancara dengan petugas pemesanan bahwa waktu yang diperlukan dalam setiap kali melakukan pemesanan adalah 3 menit, sebagaimana pernyataan informan berikut : “kira-kira sampai 3menit an saja, tidak lama, kalau ada pesanan saja ” Inf-4 Tarif telepon lokal yang berlaku adalah Rp.250,00 per 2 menit. Sehingga tarif telepon per menit adalah Rp. 125,00. Maka perhitungannya adalah : Biaya telepon = lama pemesanan menit x biaya teleponmenit Biaya telepon = 3 menit x Rp. 125,00menit = Rp. 375, 00 116 Jadi, biaya telepon dalam setiap melakukan pemesanan adalah Rp. 375,00. 2 Biaya ATK ATK yang digunakan oleh bagian gudang medis adalah 1 lembar untuk Surat Pemesanan SP, dan 1 tinta printer untuk 2 bulan pemakaian. Jumlah surat pesanan yang dibuat per bulan rata-rata yaitu 50 lembar surat pesanan untuk ±600 jenis obat. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan berikut : “kalau di gudang farmasi untuk memesan obat hanya menggunakan telepon, kertas dan tinta printer saja..kira-kira 3menitan, tidak lama, kalau ada pesanan saja, kalau kertas untuk SP kira-kira ada 2 lembar dengan Dupada..Kalau tinta printer sebulan belum habis, bisa 2 bulanan baru habis ” Inf-4 Berikut adalah perhitungan biaya ATK dalam setiap bulan pemesanan obat di gudang farmasi RSUD Kota Bekasi : Tabel 5.6 Biaya ATK dalam setiap bulan pemesanan obat di Gudang Farmasi RSUD Kota Bekasi No. Barang ATK Banyak Harga Jumlah 1 Kertas SP Surat Pemesanan 50 lembar 150 750 2 Tinta Printer 12 tinta 35.000 17.500 Total Biaya 18.250 Berdasarkan perhitungan tersebut, biaya ATK yang dibutuhkan dalam sebulan diasumsikan adalah Rp. 18.250, sehingga biaya pemesanan dalam 3 bulan Januari-Maret adalah Rp. 54.750. Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian pengadaan RS bahwa Sumber : Hasil Pengolahan Data Sekunder 117 pemesanan dilakukan sebanyak 150 kali dalam 3 bulan, maka biaya ATK perpemesanan yaitu Rp. 365,00. Berdasarkan data rincian biaya pemesanan yang dikeluarkan untuk sekali pesan, adalah sebagai berikut : Tabel 5.7 Biaya Pemesanan dalam sekali pemesanan obat di Gudang Farmasi RSUD Kota Bekasi No. Barang ATK Biaya Pemesanan Rp 1 Biaya Telepon 375, 00 2 Biaya ATK 365, 00 Total Biaya Pemesanan 740, 00 Jadi, biaya dalam setiap kali pemesanan adalah sebesar Rp. 740. Setelah diketahui jumlah pemakaian obat, biaya pemesanan dan biaya penyimpanan, kemudian dilakukan perhitungan mengenai jumlah pemesanan optimal dalam setiap kali pemesanan. Berikut ini adalah perhitungan EOQ untuk obat yang tergolong kelompok A, Meiact 200mg Tab : Jumlah Pemakaian periode Januari – Maret 2015d = 760 tablet Biaya Pemesanan = Rp. 740,00 Biaya Penyimpanan = Rp. 5.005,00 Maka Economic Order Quantity EOQ adalah : Q = √ Sumber : Hasil Pengolahan Data Sekunder 118 Q 2 = √ Q = √ tablet = 15 tablet Jadi, jumlah pemesanan yang optimal dalam setiap kali memesan obat Meiact Tab adalah 15 tablet. Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa jumlah pemesanan optimum obat Meiact Tab adalah 15 tablet. Dimana artinya dengan biaya pemesanan sejumlah Rp. 740, 00 dan biaya penyimpanan sejumlah Rp. 5.005, jumlah pemesanan obat Meiact Tab yaitu 15 tablet.

5.6.3. Pengendalian Persediaan dengan Metode ROP Reorder Point

Waktu dalam melakukan pemesanan di RSUD Kota Bekasi yaitu setiap 1 bulan sekali di akhir bulan, namun apabila ada kebutuhan permintaan obat diluar waktu tersebut, pemesanan tetap dilakukan. Dalam menentukan waktu pemesanan kembali obat tidak ada perhitungan khusus. Untuk menentukan waktu pemesanan yang ideal untuk setiap jenis obat dapat digunakan perhitungan Reorder Point ROP. “tidak pernah menggunakan metode ROP sebelumnya“ Inf-2 “oh, tidak, tidak pernah memakai metode ROP kalau di RSUD” Inf-3 Berikut adalah rumus untuk menentukan titik pemesanan kembali menurut Heizer dan Render 2010 dan Rangkuti 2002, yaitu : Rumus : ROP = d x L + SS 119 Keterangan : ROP : Reorder Point d : permintaan harian L : Lead Time waktu tunggu SS : Persediaan Pengaman safety stock Dalam perhitungan ROP perlu dilakukan perhitungan mengenai buffer stocksafety stock terlebih dahulu. Selama ini penentuan buffer stock di gudang farmasi RSUD Kota Bekasi hanya berdasarkan perkiraan saja, tidak ada perhitungan khusus. Berikut rumus untuk menentukan safety stock, yaitu : Rumus : Keterangan : SS : Safety stock Z : Service level d : Rata- rata pemakaian L : Lead time Menurut Rangkuti 2002 dan Assauri 2004, untuk buffer stock dengan service level 98 nilai Z adalah 2,05. Sedangkan lead time waktu tunggu obat paling lama menurut informan adalah 3 hari. Berikut merupakan hasil wawancara dengan informan : “kalau waktu tunggu bisa sampai 2-3 hari paling” Inf-2 “kalau sampai obat datang 3 hari paling lama ..”Inf-3 Berikut ini adalah perhitungan safety stock untuk obat Meiact 200mg Tab : Jumlah Pemakaian rata-rata d = Total Pemakaian90 hari = 76090 = 8, 45 = 8 tablet SS = Z x d x L