Faktor Distributor Gambaran Faktor Penyebab Kekosongan Stok Obat
130
kekosongan obat ini juga dapat mempengaruhi kegiatan perencanaan karena dapat merusak pola konsumsi dan data stok obat pada sistem komputer.
Keterlambatan yang terjadi ini seringkali menghambat dan menganggu aktifitas petugas kefarmasian di gudang farmasi. Masalah yang
timbul dari keterlambatan misalnya dapat merusak pola konsumsi di gudang farmasi dan menganggu ketenangan petugas dalam bekerja.
Dilihat dari komponen input yang dapat mempengaruhi berjalannya proses pada masing-masing kegiatan terdapat beberapa inputsumber daya yang perlu
ditingkatkan oleh petugas kefarmasian. Berdasarkan hasil dari input dan proses manajemen persediaan obat yang masih belum mencukupi dan terdapat beberapa
kendala dalam pelaksanaannya maka didapatkan hasil penelitian pada output manajemen persediaan obat yang masih belum sesuai dengan standar Kemenkes.
Hal tersebut ditunjukkan dengan rendahnya pencapaian pada komponen output, diantaranya adanya kekosongan obat dan obat yang kadaluarsa di gudang medis
RSUD Kota Bekasi. Rendahnya pencapaian tersebut, berkaitan dengan belum mencukupinya
input yang tersedia sehingga mengakibatkan kendala dalam kegiatan pengelolaan obat digudang medis. Ini membuktikan bahwa kekosongan obat dan obat yang
kadaluarsa disebabkan dari input dan proses yang belum mencukupi. Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga komponen manajemen persediaan
obat yaitu input, proses dan output, maka diketahuilah secara keseluruhan pengelolaan obat di gudang medis RSUD Kota Bekasi masih belum berjalan
dengan baik. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya pencapaian output yang
131
berupa terjadinya kekosongan obat stock out dan adanya obat kadaluarsa dirumah sakit. Dari hasil penelitian diatas, dapat diketahui bahwa untuk
meningkatkan pengelolaan obat menjadi lebih baik maka perlu ditingkatkan pencapaiannya terhadap output. Sedangkan komponen output berhubungan
dengan kegiatan pengelolaan obat komponen proses dirumah sakit, untuk itu perlu diadakan pengendalian dan evaluasi secara berkala.
6.4.
Input
Input dalam suatu sistem merupakan sumber daya yang mendukung dalam berjalannya suatu proses kegiatan. Dalam mencapai suatu tujuan, input
memegang peranan penting dalam suatu sistem. Apabila input tidak berjalan dengan baik maka dapat dipastikan proses juga tidak berjalan dengan lancar.
Dalam kegiatan pengendalian obat di suatu rumah sakit apabila input tidak tersedia dengan baik maka akan mengakibatkan masalah terkait
ketersediaan obat yaitu adanya kekosongan maupun kelebihan obat dirumah sakit. Menurut Permenkes No.58 tahun 2014 bahwa tujuan dari kegiatan
pengendalian adalah untuk memastikan persediaan tidak terjadi kelebihan, kekosongan, kerusakan dan kadaluarsa Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai.