Stock Out Kekosongan Stok
106
Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa tingginya penggunaan obat paten di RSUD Kota Bekasi. Obat paten dirumah sakit digunakan sebagai
pengganti obat generik yang kosong saat dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan berikut :
“Obat paten digunakan sebagai pengganti generik, soalnya generik sangat dibutuhkan oleh banyak rumah sakit dalam pelayanan BPJS,
makanya diganti dan disubstitusi dengan obat paten ” Inf-1
“Pasien BPJS yang diutamakan pasti obat generik, kalau pasien umum yang diutamakan permintaan yang bersangkutan, kalau generik
tidak ada baru kita memakai obat paten..kalau pasien umum tentu bisa memilih” Inf-2
“
kalau obat generik tidak ada, kita menggantinya dengan obat paten, terus obat paten juga untuk pasien umum di RS
”
Inf-3
“
kalau produk obat generiknya kosong atau kalau dokternya merekomendasikan untuk obat paten, tapi untuk pemakaian yang
diutamakan obat generik dulu..kalau memang obat generiknya tidak ada baru kita pesannya obat
paten” Inf-4 Ketersediaan obat di gudang farmasi RSUD Kota Bekasi sudah
baik dari segi kualitas tapi belum cukup baik dari segi kuantitasnya. Dilihat dari kuantitasnya, kekurangan maupun kelebihan obat masih terjadi di
gudang farmasi. Sebagaimana pernyataan informan berikut : “kalau dari kualitas sudah bagus, tapi kalau dari kuantitas belum
karena pasien terus meningkat jadi selalu melebihi perencanaan yang ada..kalau kelebihan pernah, biasanya diawal tahun kalau diakhir tahun
sangat dihindari untuk terjadinya kelebihan ” Inf-3
Masalah kekosongan obat di rumah sakit dapat menurunkan kepuasan
pasien dalam pelayanan yang diberikan. Seperti yang dinyatakan informan dalam kutipan wawancara berikut :
“Kekosongan obat itu karena distributor utamanya tidak bisa kirim karena ada kendala suatu lain hal, jadi kita mencari ke sub-dis, intinya
107
bagaimana caranya pelayanan tetap berjalan..kalau misalnya ada pembengkakan anggaran itu menjadi warning belakangan, karena kalau
di rsud yang penting pelayanannya dulu, bagaimana cara memenuhi kebutuhannya..apabila memang obatnya kosong dimana-mana,petugas
akan menyarankan pasien untuk membeli obat diluar karena harganya relatif murah tapi kalau memang obatnya mahal saya sarankan untuk
menunggu nanti kita berusaha mengadakan, supaya untuk menjaga pola konsumsi obatnya
tidak terganggu” Inf-2
“
Kekosongan stok itu dapat menurunkan kepuasan pasien, jadi biasanya kita evaluasi konsisten di SP atau DUPADA dalam seminggu
pertama di awal bulan obat mana saja yang belum datang..di follow up dan langsung ditanyakan apa bisa datang atau tidak
”
Inf-3
Menurut informan bahwa faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya kekosongan obat di gudang farmasi yaitu faktor dana dan faktor
distributor. Pernyataan ini berdasarkan wawancara dengan informan sebagai berikut :
“Dana yang paling berpengaruh, yang kedua distributor yang paling berpengaruh, tapi distributor tidak terlalu saklek,dia tau kondisinya..tapi
kalau distributor yang terlalu saklek, itu yang menjadi hal yang menyulitkan, kita punya hutang tapi belum dibayarkan, dari
distributornya tidak bisa mengirim, hal itu yang menyulitkan bagi petugas, obatnya tidak datang..distributor besar juga banyak yang tidak
mengirim, tapi mereka punya batasanstandarnya sendiri
” Inf-2
“Faktor
yang pertama yaitu Dana, kemudian distributor, SDM lalu prosedur kalau prosedur kalau lebih lama dan lebih panjang jadi bisa
menyebabkan stock out ” Inf-3
Kekosongan persediaan
obat dirumah
sakit ini
dapat mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan dirumah sakit dan
menghambat perawatan kepada pasien.
108