Kerangka Teori Gambaran Penyebab Kekosongan Stok Obat Paten Dan Upaya Pengendaliannya Di Gudang Medis Instalasi Farmasi RSUD Kota Bekasi Pada Triwulan I Tahun 2015

52 BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

3.1. Kerangka Konsep

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologipatologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, dan peningkatan kesehatan untuk manusia. Banyaknya jenis dan jumlah obat dirumah sakit maka diperlukan pengendalian persediaan obat dengan efektif dan efisien. Kekosongan obat yang sering terjadi dirumah sakit menjadi salah satu yang menunjukkan belum optimal dan efektifnya pengendalian persediaan dirumah sakit. Dari beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan beberapa faktor penyebab terjadinya kekosongan obat di gudang farmasi rumah sakit diantaranya yaitu tenaga SDM yang belum mencukupi, dana yang tersedia tidak mencukupi, kekosongan obat pada distributor, perencanaan pengadaan yang tidak akurat, ketidaktelitian petugas dalam pemesanan, terlambatnya petugas dalam melakukan pemesanan dan keterlambatan distributor dalam mengirimkan barang. Hal-hal ini berkaitan dengan kurangnya pengelolaan terhadap SDM, dana, distributor, perencanaan, pengadaan dan pengendalian persediaan obat dirumah sakit. Dari beberapa faktor diatas menunjukkan bahwa faktor penyebab stock out dapat diklasifikasikan berdasarkan pendekatan sistem yaitu dari input, proses dan 53 output. Variabel input terjadinya stock out adalah ketidaktelitian petugas dalam pemesanan dan tenaga SDM yang belum mencukupi. Variabel input mencakup sumber daya dalam kegiatan manajemen logistik dan pengendaliannya. Menurut Kusuma 1999, sumber daya dalam pengendalian produksi yaitu tenaga kerja, bahan baku dan fasilitas produksi. Variabel proses yang menjadi penyebab stock out yaitu perencanaan pengadaan yang tidak akurat dan keterlambatan distributor dalam mengirim. Faktor dalam proses ini termasuk dalam fungsi perencanaan, pengadaan dan kurangnya kontrol dalam pengendalian persediaan. Metode analisis ABC digunakan untuk memberikan penekanan perhatian pada golongan atau jenis-jenis bahan yang terdapat dalam persediaan yang mempunyai nilai penggunaan yang relatif tinggimahal. Metode EOQ Economic Order Point adalah jumlah atau besarnya pesanan yang diadakan dengan meminimalkan biaya-biaya yang timbul dalam operasional persediaan. Untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis, harus berusaha memperkecil biaya pemesanan ordering costs dan biaya penyimpanan carrying costs Assauri, 2008. Buffer stock adalah persediaan pengaman yang berfungsi untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan barang karena penggunaan barang yang lebih besar dari perkiraan semula atau keterlambatan dalam penerimaan barang yang dipesan. ROP Reorder Point adalah titik pemesanan ulang yang menandakan bahwa pembelian harus segera dilakukan untuk menggantikan persediaan yang telah digunakan Herjanto, 2008.