79
Farmasi, atau SMF. Berikut adalah latar belakang pendidikan dari informan dalam penelitian ini :
Tabel 5.2 Karakteristik Informan di RSUD Kota Bekasi
NO. Jabatan
Umur Pendidikan
1. Kepala Instalasi Farmasi
48 th S1 Apoteker
2. Wakil Kepala Instalasi
Farmasi 48 th
S1 Farmasi
3. Kepala Gudang Farmasi
33 th S1 Farmasi
4. Ka.UPBJ
39 th S1 Farmasi
c. Kedisplinan petugas
Kedisplinan kerja pegawai juga sudah baik dan sesuai karena datang sudah tepat waktu. Berdasarkan jadwal kerja petugas gudang farmasi
terdapat 1 shift yang bekerja pada hari Senin hingga Sabtu mulai pukul 07.30 hingga pukul 14.00. Namun jadwal kerja tersebut tidak sesuai
berdasarkan wawancara dan observasi kepada petugas bahwa petugas gudang terkadang overtime atau melebihi jam kerja yang sudah ditetapkan.
Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah pasien di rawat jalan BPJS yang harus dilayani hingga pasien habis. Hal ini berdasarkan pernyataan oleh
informan: “kalau displin kerja SDM sudah bagus, datangnya sudah tepat waktu,
walaupun pulangnya overtime karena pasien di pelayanan apotik bpjs pasiennya banyak, kita selesai kerjanya jam 14.00, sampai jam 14.00
pasiennya belum habis jadi overtime sampai 17.00, baru habis pasiennya
”Inf-3
Sumber : Hasil Pengolahan Data Sekunder
80
“kalau datang memang tidak tepat waktu tapi kalau pulang terkadang overtime karena faktor pekerjaannya, kalau pekerjaannya masih banyak
harus diselesaikan dahulu tidak mungkin ditinggalkan, kalau yang dirawat jalan kalau pasien masih ada jadi diselesaikan dulu
”Inf-4 Kendala dalam faktor SDM farmasi yang dapat menghambat kegiatan
pengelolaan obat dirumah sakit yaitu kurangnya koordinasi, komunikasi, pengetahuan dan inisiatif pegawai. Hal ini sesuai dengan penyataan
informan melalui kutipan wawancara berikut ini : “kurangnya komunikasi, tapi yang pasti harus koordinasi misalkan
ada pegawai yang ingin cuti berarti harus ada yang gantiin, supaya pelayanan juga tetap jalan ke pasien, kalau lagi kejadian tiba-tiba
kosong orang jadi orang gudang kadang-kadang diambil, di bagian penagihan stafnya diambil, jadi proses penagihan diundur 1 hari, karena
ada staf yang tidak masuk
”Inf-1 “Pengetahuan dan inisiatif ,kalau orang yang tidak inisiatif,begitu
tahu obat kosong pasti dia diam saja, kenapa pengetahuan karena kalau ada obat yang harus diganti dia harus tahu substitusinya apa, intinya
inisiatif, kalau pengetahuan berhubungan, kalau inisiatif dia akan mencari kalau dia mencari pasti bertambah pengetahuannya , inisiatif
intinya menurut saya
” Inf-2 Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data
sekunder dan observasi maka dapat disimpulkan kuantitas SDM yang tersedia di gudang farmasi RSUD Kota Bekasi saat ini memang dirasa
kurang, terlebih dengan adanya proses pengurangan jumlah SDM dari tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan beban kerja SDM yang ada saat ini
menjadi bertambah karena penambahan tenaga SDM sampai saat ini belum dilakukan.
Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya stock out pada SDM dapat terjadi karena kurangnya ketelitian petugas dalam pemesanan barang