Dana Gambaran Faktor Penyebab Kekosongan Stok Obat
136
dibutuhkan dirumah sakit dapat menghambat kegiatan pelayanan kefarmasian dan mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan
dirumah sakit. Oleh karena itu, dana dalam pemesanan cito disediakan agar pelayanan tetap dapat berjalan lancar dan optimal.
Dana yang disediakan rumah sakit dalam kegiatan pengelolaan obat berasal dari dana BLUD rumah sakit, APBD Kota Bekasi, dan
donasihibah. Hal ini telah sesuai dengan pedoman pengelolaan perbekalan farmasi Depkes 2008 bahwa sumber anggaran dapat berasal dari
pemerintah dan swasta. Sumber anggaran dari pemerintah berupa APBN dan APBD serta sumber anggaran dari swasta berupa donasihibah.
Adapun faktor dana yang dapat menyebabkan stock out dan menghambat kegiatan pengelolaan obat yaitu adanya ketidaklancaran
dalam pembayaran ke distributor yang akan mengirimkan barang. Diketahui bahwa pada bulan ini terdapat 2 distributor yang menolak untuk
mengirimkan obat karena ketidaklancaran pembayaran RSUD ke distributor. Hal ini juga terjadi dalam penelitian Rahmi 2009 di RS As-
shobirrin bahwa kekosongan obat terjadi karena keterlambatan dalam pembayaran ke distributor, meningkatnya jumlah permintaan, dan tidak
tersedianya produk tersebut di distributor. Berdasarkan penelitian Dumbi 2012 bahwa faktor yang
mempengaruhi kekosongan obat di Instalasi Farmasi RSUD Pohuwato yaitu dana yang tersedia tidak mencukupi untuk melakukan perencanaan
pengadaan obat dan keterlambatan dalam pembayaran tagihan dimana
137
pemesanan barang sudah melebihi dana yang tersedia dirumah sakit. Hal ini juga didukung dengan penelitian oleh Mustika dan Sulanto 2004
mereka menyebutkan bahwa kekurangsesuaian dana pengadaan obat secara
tidak langsung
mengakibatkan berkurangnya
kesesuaian ketersediaan obat hingga kekosongan obat.
Ketidaklancaran pembayaran ini menyebabkan tidak tersedianya obat yang dibutuhkan bagi pasien. Rumah sakit mengatasi hal ini dengan
mencari pengganti obat tersebut dari distributor lain yang mau menerima ketidaklancaran pembayaran dirumah sakit, melakukan pemesanan cito di
luar rumah sakit, dan apabila obat masih tidak tersedia maka petugas kefarmasian akan meracik obat lain sesuai dengan dosis yang dibutuhkan.
Menurut Henni 2009, fungsi atau peran dari anggaran yang pokok adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat perencanaan kerja dan
pengawasan kerja. Bila dikaitkan dengan arti dan fungsi manajemen, nampaklah bahwa anggaran berhubungan erat dengan manajemen,
terutama yang berhubungan dengan perencanaan, pengkoordinasian dan pengawasan kerja. Dengan demikian anggaran adalah alat bagi manajemen
untuk melaksanakan fungsi-fungsinya.