Gambaran Umum RSUD Kota Bekasi

74 b. Misi RSUD Kota Bekasi Misi dalam mewujudkan visi yang diemban RSUD Kota Bekasi, yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan rujukan dan terjangkau oleh masyarakat, melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya pelayanan bermutu, dan menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik.

5.2. Gambaran Umum Instalasi Farmasi RSUD Kota Bekasi

Instalasi farmasi merupakan salah satu unit penunjang yang terdapat di RSUD Kota Bekasi. Instalasi farmasi dalam melakukan pelayanan kefarmasian memiliki 2 unit pelayanan yang terdiri dari unit gudang farmasi dan unit depocabang farmasi rumah sakit. Adapun struktur organisasi di unit instalasi farmasi di RSUD Kota Bekasi, yaitu : Bagan 5.1 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUD Kota Bekasi Ka. Instalasi Farmasi Kesekretariatan Ketua Litbang Diklat Wa.Ka. Instalasi Farmasi Ka. Depo Farmasi BPJS Ka. Depo Farmasi UGD Ka. Depo Farmasi Ranap Ka. Depo Farmasi Rajal PJ Farmasi Klinik Ka. Gudang Farmasi Ka. Depo OK Sumber : Instalasi Farmasi RSUD Kota Bekasi tahun 2014 75

5.3. Input Manajemen Persediaan

Input dalam suatu sistem merupakan sumber daya yang mendukung dalam berjalannya suatu proses kegiatan. Input dari sistem manajemen persediaan obat di gudang farmasi terdiri dari SDM, Dana, Kebijakan, Prosedur, dan Distributor. Berikut gambaran input dalam manajemen persediaan obat : Bagan 5.2 Input Manajemen Persediaan Belum mencukupinya tenaga SDM Kefarmasian. Latar belakang pendidikan SDM Kefarmasian sudah sesuai dengan kualifikasi SDM menurut PMK no.58 th 2014 Kurangnya Koordinasi dan Komunikasi terhadap ketidakhadiran petugas dalam pelayanan kefarmasian dirumah sakit. Kurangnya ketelitian petugas dalam pemesanan obat yang tidak ada konsumsi di bulan sebelumnya. Distributor Adanya kekosongan pada distributor, terlambatnya pengiriman dari distributor ke gudang farmasi. Perizinan maupun persyaratan administrasi sudah sesuai dengan Permenkes no.34 th 2014 tentang PBF. INPUT SDM Kebijakan Prosedur Dana Kurangnya dana dalam pembayaran ke distributor. Sumber Dana yang diperoleh sudah sesuai dengan pedoman pengelolaan perbekalan farmasi Depkes 2008. Telah terdapat SOP yang mudah dalam pelaksanaannya dan telah disesuaikan dengan kegiatan rutin kefarmasian dirumah sakit. Kegiatan pengelolaan obat sudah mengacu dan sesuai dengan SOP yang ada. SOP sudah disosialisasikan kepada seluruh SDM di instalasi farmasi. Belum optimalnya penerapan formularium obat oleh user. Adanya peraturan BPJS dan BPOM yang membatasi pemesanan jumlah obat narkotika tertentu. Terdapatnya kebijakan strategis pengelolaan obat yang diatur dalam Peraturan Direktur no.74 RSUDPDMN.12.2I. 2014 tentang Pedoman Pelayanan Farmasi di Lingkungan RSUD Kota Bekasi.