Faktor Dana Gambaran Faktor Penyebab Kekosongan Stok Obat

127 menyebutkan bahwa kekurangsesuaian dana pengadaan obat secara tidak langsung mengakibatkan berkurangnya kesesuaian ketersediaan obat hingga kekosongan obat. Ketidaklancaran pembayaran ini menyebabkan tidak tersedianya obat yang dibutuhkan bagi pasien. Rumah sakit mengatasi hal ini dengan mencari pengganti obat tersebut dari distributor lain yang mau menerima ketidaklancaran pembayaran dirumah sakit, melakukan pemesanan cito di luar rumah sakit, dan apabila obat masih tidak tersedia maka petugas kefarmasian akan meracik obat lain sesuai dengan dosis yang dibutuhkan. Distributor memiliki batas nominal yang diberikan untuk rumah sakit yaitu berupa limit credit dan TOP Time of Payment dalam melakukan pembayaran. Distributor memberikan batas jumlah pembayaran dalam melakukan kredit yaitu mencapai ±650 jt, sedangkan batas TOP Masa Berlaku Pembayaran sampai 60 hari. Apabila pembayaran rumah sakit melebihi batas jumlah dan waktu yang telah ditentukan maka distributor tidak akan menyuplai barang ke rumah sakit. Komponen input berupa kurangnya dana dalam pembayaran ke distributor dapat mengakibatkan terhambatnya proses kegiatan perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi dirumah sakit. Hal ini dikarenakan beberapa distributor tidak akan mengirim barang apabila pembayaran dari rumah sakit masih belum diselesaikan. Perencanaan dan pengadaan terhadap obat tersebut menjadi terhambat, akibatnya obat akan mengalami kekosongan 128 dirumah sakit sehingga rumah sakit akan melakukan pembelian cito ke apotik diluar rumah sakit.

6.3.2. Faktor Kebijakan

Diketahui bahwa terdapat kebijakan BPJS dan BPOM yang membatasi jumlah obat keras tertentu dapat menyebabkan kekosongan obat dirumah sakit. Apabila obat tersebut telah mengalami kekosongan, rumah sakit tidak bisa memesan kembali untuk memenuhi kebutuhan pasien di bulan yang sama. Kebijakan ini terkait penggunaan obat untuk pasien di poli jiwa. Pada Januari 2015, jatah obat untuk pasien di poli jiwa dikurangi untuk dosis 2 minggu sisanya diminta untuk dibeli. Dampaknya apabila penderita jika tidak mengkonsumsi obat tersebut akan menimbulkan halusinasi bunuh diri dan penderita perlu direlaps dan diikat Jamaludin, 2015. Apabila dalam setiap bulan dilakukan pemesanan obat tersebut dan dibulan yang sama obat telah habis dan mengalami kekosongan, maka rumah sakit tidak bisa melakukan pemesanan kembali obat tersebut di bulan yang sama. Adanya kebijakan ini dapat menghambat kegiatan perencanaan dan pengadaan terhadap obat tersebut dirumah sakit sehingga obat mengalami kekosongan. Akibatnya obat mengalami kekosongan padahal obat tersebut sangat dibutuhkan bagi pasien. Sehingga pasien harus membeli sendiri obat tersebut diluar jaminan kesehatan nasional JKN. 129

6.3.3. Faktor Distributor

Faktor dari distributor yang dapat menyebabkan kekosongan obat di gudang farmasi RSUD Kota Bekasi diantaranya kekosongan pada distributor obat dan keterlambatan pengiriman dari distributor obat ke gudang farmasi. Kekosongan pada distributor disebabkan adanya kekosongan pada produsen principle karena adanya bahan baku yang sulit didapat. Kekosongan pada produsen ini juga dapat menghambatnya pengiriman ke distributor. Hal ini juga terjadi dalam penelitian Utari 2010 yang menjelaskan bahwa penyebab stock out di RS Zahirah dikarenakan kosongnya obat di distributor dan tidak sesuainya permintaan obat yang biasa digunakan. Dalam penelitian Pratiwi 2009 juga dijelaskan bahwa ketidaktepatan dalam melakukan pengiriman dikarenakan kosongnya obat di distributor dan ketidaktepatan kualitas barang yang diterima menjadi penyebab kekosongan obat dirumah sakit. Sedangkan komponen input dari faktor distributor yaitu adanya kekosongan pada principle dan keterlambatan dalam pengiriman yang dapat mempengaruhi proses kegiatan dalam perencanaan dan pengadaan obat digudang farmasi. Hal ini dapat mengakibatkan obat yang dibutuhkan mengalami kekosongan sehingga petugas harus mencari subtitusi dari obat tersebut dan apabila tidak ada subtitusi lain dari obat tersebut maka obat akan mengalami kekosongan dirumah sakit sehingga rumah sakit akan melakukan pembelian cito ke apotik diluar rumah sakit. Selain itu,