Pengadaan Persediaan Gambaran Faktor Penyebab Kekosongan Stok Obat

145 Pengadaan obat di RSUD Kota Bekasi sudah menggunakan sistem e-purchasing secara online melalui web LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Pengadaan obat melalui e- purchasing ini dikeluarkan pemerintah melalui Surat Edaran Menkes167III2014 tentang Pengadaan Obat berdasarkan Katalog Elektronik E-catalogue. Surat edaran ini dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan dan pemerataan obat yang aman, bermutu, dan berkhasiat untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan. Hal ini diperlukan untuk melaksanakan pengadaan obat secara transparan, efektif, efisien serta hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Kelebihan dari sistem online yaitu sistem ini lebih memudahkan bagi petugas teknis kefarmasian dalam melakukan pemesanan obat untuk memenuhi kebutuhan dirumah sakit. Sedangkan kekurangan dari sistem ini yaitu obat yang dipesan karena harganya relatif murah banyak barang yang tidak terjamin kualitasnya dan sering dikeluhkan oleh user dirumah sakit serta server e-catalogue seringkali error dalam pengoperasiannya. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya stock out pada kegiatan pengadaan diantaranya keterlambatan dalam pembuatan surat pemesanan SP, kekosongan pada distributor dan kesalahan dalam pemesanan. Kesalahan dalam pemesanan ini diketahui apabila terdapat obat atau barang yang stoknya masih kosong dan tidak kunjung datang. 146 Bagian pengadaan salah dalam menentukan distributor mana yang akan mengirimkan obat kerumah sakit.

6.5.3. Pengawasan Persediaan

Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh petugas gudang yaitu dengan melakukan pencatatan secara teratur terhadap obat yang keluar dan masuk pada kartu stok, penyimpanan sesuai dengan ketentuan obat dan pencatatan terhadap tanggal kadaluarsa obat. Pencatatan dilakukan untuk persyaratan KemenkesBPOM, dasar akreditasi RS, dasar audit RS dan dokumentasi farmasi Kemenkes, 2014. Menurut pedoman pengelolaan obat Depkes 2008 bahwa pencatatan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memonitor transaksi perbekalan farmasi yang keluar masuk di gudang farmasi. Pencatatan sebagai alat bantu kontrol bagi kepala instalasi farmasi, sebagai bahan menyusun laporan dan perencanaan serta untuk pertanggungjawaban bagi petugas. Pencatatan dapat dilakukan dengan mengunakan kartu stok. Beberapa hal-hal yang harus diperhatikan dalam pencatatan, diantaranya pencatatan dilakukan secara rutin dari hari ke hari, setiap terjadi mutasi perbekalan farmasi langsung dicatat didalam kartu stok, dan kartu stok diletakkan berdekatan dengan sediaan farmasi bersangkutan. Kartu stok berfungsi untuk Depkes, 2008 : 147 a. Kartu stok digunakan untuk mencatat mutasi perbekkes. b. Tiap lembar kartu stok hanya diperuntukkan mencatat data mutasi 1 perbekkes yang berasal dari 1 sumber anggaran. c. Data pada kartu stok digunakan untuk menyusun laporan, perencanaan, pengadaan, dan sebagai pembanding terhadap keadaan fisik perbekkes dalam tempat penyimpanannya. Menurut Rangkuti 2002, pengawasan persediaan pada intinya adalah menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan, menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar sehingga biaya yang timbul tidak terlalu besar dan menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya pemesanan menjadi besar.

6.5.4. Pengendalian Persediaan

Kegiatan pengendalian di gudang farmasi RSUD Kota Bekasi yaitu dengan kegiatan stock opname yang dilakukan di akhir bulan setiap 1 bulan sekali. Kegiatan stock opname ini dilakukan dengan memeriksa kesesuaian jumlah fisik barang di gudang dengan data jumlah barang yang ada dalam sistem komputer. Berdasarkan Permenkes 58 tahun 2014 bahwa salah satu cara dalam mengendalikan persediaan yaitu dengan kegiatan stock opname secara periodik dan berkala. Tujuan dari pengendalian sediaan farmasi,