Pengendalian Persediaan Kedisplinan petugas
101
bulan di gudang farmasi untuk memeriksa kesesuaian jumlah fisik barang di gudang dengan data jumlah barang yang ada dalam sistem komputer. Hal ini
sesuai dengan standar Permenkes 58 th.2014 bahwa salah satu cara dalam mengendalikan persediaan yaitu dengan kegiatan stock opname.
Kendala dalam kegiatan stock opname yang biasa ditemui oleh petugas diantaranya metode stock opname yang masih manual dan belum
didukung oleh teknologi yang modern, terdapatnya ketidaksesuaian antara fisik barang dan data komputer serta banyaknya jenis dan jumlah barang
perbekalan farmasi. Metode dalam stock opname yang masih manual dan banyaknya jumlah obat menyulitkan dan membutuhkan waktu yang lebih
lama bagi petugas untuk menyelesaikannya. Hal ini sebagaimana pernyataan informan dalam kutipan wawancara berikut :
“M
etode dalam stok opname masih manual..kalau ditempat swasta yang saya tahu itu dengan sistem teknologi, jadi kita cukup masukan
nomor barcode ,kalau teknologi modern dengan nomor barcode nya di scan, hal itu cukup dilakukan dengan 2 jam..kalau disini masih manual
jadi bisa seharian sampai 2 hari selesai stock opname
” Inf-2
“
Faktor yang menghambat itu jumlah obat yang banyak dalam jumlah besar, sehingga sulit dan lama menghitungnya dan terpencar
tempatnya, jadi susah dan sulit dihitungnya ”
Inf-3
Kejadian seperti ini dapat mengakibatkan tidak terkontrolnya
persediaan obat dan sulit untuk menentukan waktu pemesanan karena tidak mengetahui jumlah stok yang tersedia dan terkadang tidak terdeteksinya
tanggal ED dari suatu barang, sehingga nantinya akan dapat terjadi kekosongan obat. Salah satu kegiatan pengendalian yang dapat
menyebabkan stock out yaitu adanya barang kadaluarsa yang tidak
102
terdeteksi saat kegiatan stock opname sehingga barang sudah tidak dapat digunakan kembali. Sebagaimana pernyataan informan berikut :
“
Masalah pengendalian misalnya barangnya ED tapi dia slow moving malah relatif death moving, jadi mati berbulan-bulan, secara
stok dia banyak tapi kita cek juga ED nya waktu stock opname ternyata dia udah ED, stok yang di komputerna banyak jadi langsung nol, pernah
kejadian obat
ciprofloxacin”
Inf-3
Dalam kegiatan pengendalian persediaan obat di gudang farmasi RSUD Kota Bekasi tidak menggunakan metode khusus. Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara berikut : “kalau metode khusus tidak ada, pengendalian hanya melalui stock
opname saja” Inf-2 “Tidak ada metode khusus dalam pengendalian obat digudang”
Inf-3
Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dan observasi maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengendalian persediaan yang ada
di gudang RSUD Kota Bekasi sifatnya masih sederhana yaitu meliputi kegiatan pencatatan dan pelaporan melalui kegiatan stock opname. Kegiatan
ini sudah sesuai dengan standar prosedur yang berlaku. Namun, permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan tersebut masih terjadi, seperti
masalah kesalahan dan ketidaktelitian petugas dalam pencatatan ataupun saat memasukan data dalam sistem informasi gudang. Jika masalah tersebut
terjadi petugas akan langsung mencari dan mengkonfirmasi ketidaksesuaian lalu memperbaikinya kemudian dilaporkan dalam laporan stock opname.
103