Uji Reliabilitas Soal Hasil Uji Coba Instrumen

kelompok mana yang akan mereka kunjungi. Pada pertemuan kedua ini kemampuan kerjasama antar tim sudah terlihat cukup baik. Pada pertemuan ketiga siswa sudah tidak perlu lagi bimbingan dalam melakukan mobilisasi dan bertukar informasi, karena hampir seluruh siswa sudah paham dan menguasai teknik pembelajaran ini dengan baik. disini guru berperan sebagai pengamat bukan lagi sebagai pembimbing dan siswa terlihat sangat bersemangat. Pada pertemuan ketiga ini, guru memberikan test akhir Posttest guna mengukur kemampuan siswa setelah diberlakukan teknik pembelajaran Two Stay Two Stray.

b. Praktik Pembelajaran Kelas Inside Outside Circle

Dalam menggunakan metode pembelajaran teknik Inside Outside Circle, peneliti menggunakan kelas VIII 7 dengan jumlah siswa 40 orang sebagai objek penelitiannya. Dalam penerapannya siswa diajak aktif untuk belajar dengan sistem lingkaran besar dan lingkaran kecil, disini guru berperan sebagai pembimbing saat proses pembelajaran berlangsung. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa, sebelum perlakuan guru memberikan Pretest kepada siswa. Hal yang dilakukan pertama kali dalam metode ini adalah guru memberikan penjelasan tentang materi permintaan, penawaran dan harga pasar kepada siswa, setelah memberikan penjelasan guru membentuk 2 kelompok besar yang beranggotakan 20 orang setiap kelompoknya, kemudian dari tiap – tiap kelompok besar dibentuk lagi 2 kelompok lingkaran menghadap ke dalam dan lingkaran menghadap keluar yang terdiri dari 10 orang, dengan demikian anggota lingkaran luar dan lingkaran dalam saling berhadapan dan disebut dengan pasangan asal. Setelah anggota lingkaran luar dan lingkaran dalam saling berpasangan, guru memberikan tugas yang berbeda kepada setiap pasangan berdasarkan dengan indikator yang ingin dicapai, disini guru memberikan satu indikator kepada setiap pasangan, selanjutnya setiap pasangan mulai mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru dalam waktu yang bersamaan. Kemudian siswa yang berada dilingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada dilingkaran besar nergeser searah jarum jam. Dengan cara ini, masing – masing siswa mendapatkan pasangan baru untuk berdiskusi dan membagikan informasi dari kelompok asal. Demikian seterusnya dan berhenti jika anggota kelompok lingkaran dalam dan lingkaran luar sebagai pasangan awal kembali bertemu. Hasil diskusi dari tiap kelompok besar itu kemudian dipaparkan didepan kelas sehingga terjadi diskusi antar kelompok besar, dari diskusi ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan bermakna bagi seluruh peserta didik. Penerapan metode Inside Outside Circle ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, pada pertemuan pertama suasana kelas terlihat tidak kondusif, karena siswa masih belum memahami pelaksanaan metode Inside Outside Circle ini dan cara membuat lingkaran yang kemudian dibagi lagi menjadi dua kelompok lingkaran. Pada pertemuan kedua, suasana kelas berada dalam keadaan yang lebih kondusif dari pertemuan sebelumnya, hal ini terlihat dari suasana gaduh berkurang karena siswa sudah lebih memahami pelaksanaan metode Inside Outside Circle dengan membentuk lingkaran luar lingkaran dalam dan berpasangan untuk melakukan diskusi. Pada pertemuan ketiga, siswa sudah faham mengenai metode Inside Outside Circle. Terlihat dari kemampuan siswa membentuk lingkaran besar dan membaginya kembali menjadi dua kelompok kecil yang kemudian saling bertukar informasi, hingga selanjutnya terjadi diskusi antar kelompok besar. Disini guru berperan sebagai pembimbing atas diskusi yang dilakukan oleh siswa dengan sesekali memberikan penjelasan kepada hal – hal yang dirasa kurang difamahi oleh siswa. Pada pertemuan ketiga ini guru memberikan Posttest untuk

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipi Inside-outside circle untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa (penelitian tindakan kelas di MTSN Tangerang 11 Pamulang)

4 20 61

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DAN TEAM Perbedaan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Pembelajaran Two Stay-Two Stray (Ts-Ts) Dan Team Assisted Individualitation (Tai) Siswa Kelas Viii Smp

0 2 15

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY DAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE PADA SISWA KELAS VII MATERI ARITMETIKA SOSIAL MTsN NGANTRU TAHUN PELAJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of

0 0 3