Uji Tingkat Kesukaran Hasil Uji Coba Instrumen
memberikan satu indikator kepada setiap pasangan, selanjutnya setiap pasangan mulai mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru dalam
waktu yang bersamaan. Kemudian siswa yang berada dilingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada dilingkaran besar
nergeser searah jarum jam. Dengan cara ini, masing – masing siswa
mendapatkan pasangan baru untuk berdiskusi dan membagikan informasi dari kelompok asal. Demikian seterusnya dan berhenti jika
anggota kelompok lingkaran dalam dan lingkaran luar sebagai pasangan awal kembali bertemu. Hasil diskusi dari tiap kelompok
besar itu kemudian dipaparkan didepan kelas sehingga terjadi diskusi antar kelompok besar, dari diskusi ini diharapkan mampu memberikan
pengetahuan bermakna bagi seluruh peserta didik. Penerapan metode Inside Outside Circle ini dilakukan sebanyak
tiga kali pertemuan, pada pertemuan pertama suasana kelas terlihat tidak kondusif, karena siswa masih belum memahami pelaksanaan
metode Inside Outside Circle ini dan cara membuat lingkaran yang kemudian dibagi lagi menjadi dua kelompok lingkaran.
Pada pertemuan kedua, suasana kelas berada dalam keadaan yang lebih kondusif dari pertemuan sebelumnya, hal ini terlihat dari suasana
gaduh berkurang karena siswa sudah lebih memahami pelaksanaan metode Inside Outside Circle dengan membentuk lingkaran luar
lingkaran dalam dan berpasangan untuk melakukan diskusi. Pada pertemuan ketiga, siswa sudah faham mengenai metode
Inside Outside Circle. Terlihat dari kemampuan siswa membentuk lingkaran besar dan membaginya kembali menjadi dua kelompok kecil
yang kemudian saling bertukar informasi, hingga selanjutnya terjadi diskusi antar kelompok besar. Disini guru berperan sebagai
pembimbing atas diskusi yang dilakukan oleh siswa dengan sesekali memberikan penjelasan kepada hal
– hal yang dirasa kurang difamahi oleh siswa. Pada pertemuan ketiga ini guru memberikan Posttest untuk
mengukur kemampuan siswa setelah diberlakukan pembelajaran teknik Inside Outside Circle.