Indentifikasi Masalah Pembatasan Masalah

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kelompok termasuk bentuk – bentuk yang lebih dipimpin oleh guru dan diarahkan oleh guru 10 . Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator untuk mengarahkan siswa dan menetapkan tugas serta menyediakan bahan – bahan yang dirancang untuk membantu siswa dalam menyelasaikan masalah yang diberikan. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Karena dengan berdiskusi siswa mempunyai kesempatan langsung untuk mengungkapkan dan menerapkan ide – ide mereka. Siswa pun dituntut secara aktif untuk mengungkapkan sesuatu yang mereka pahami kepada temannya. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang menekankan pada kerjasama antar siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan mengandalkan teman sejawat sebagai sumber belajar dan guru sebagai fasilitator.

b. Tujuan pembelajaran Kooperatif

Secara garis besar pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk menerapkan system kerjasama dan gotong royong diantara peserta didik selain itu pembelajaran kooperatif diharapkan dapat mengembangkan keterampilan sosial melalui berbagai teknik pembelajaran kelompok. Menurut Stahl, seperti dikutip oleh Isjoni dalam bukunya Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok, mengemukakan bahwa : 10 Agus Suprijono, Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h. 54 “dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning, siswa memungkinkan dapat meraih keberhasilan dalam belajar, di samping itu juga bisa melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik keterampilan berpikir, maupun keterampilan sosial, seperti keterampilan mengemukakan pendapat, menerima saran dan masukan dari orang lain, bekerja sama, rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku yang me nyimpang dalam kehidupan kelas” 11 . Sedangkan pembelajaran kooperatif sendiri mempunyai tujuan yaitu menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya, akan tetapi pada dasarnya model pembelajaran kooperatif dikembangkan setidak – tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Ibrahim, yaitu 1 Hasil belajar akademik, 2 Penerimaan terhadap perbedaan individu, 3 Pengembangan keterampilan sosial 12 . 1 Hasil Belajar Akademik, Cooperative Learning dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran pada konsep – konsep sulit serta mampu membantu memperbaiki prestasi siswa yang kurang. Dalam Cooperative Learning ini memberikan keuntungan, yaitu siswa dengan kemampuan yang berbeda dapat bekerja sama dalam menyelesaikan tugas – tugas akademik. 2 Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu, pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas – tugas akademik dan melalui struktur penghargaan. Dalam pembelajaran kooperatif siswa akan belajar saling menghargai satu sama lain. Dengan hal inilah siswa diharapkan dapat menerima setiap individu tanpa memandang perbedaan berdasarkan ras, 11 Isjoni, Op,Cit, h 23 12 Sofan Amri dan Iif Khoirul Ahmadi, Op, Cit

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipi Inside-outside circle untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa (penelitian tindakan kelas di MTSN Tangerang 11 Pamulang)

4 20 61

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DAN TEAM Perbedaan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Pembelajaran Two Stay-Two Stray (Ts-Ts) Dan Team Assisted Individualitation (Tai) Siswa Kelas Viii Smp

0 2 15

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY DAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE PADA SISWA KELAS VII MATERI ARITMETIKA SOSIAL MTsN NGANTRU TAHUN PELAJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of

0 0 3