2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan
mendemonstrasikan atau
melalui bahan bacaan.
3 Mengorganisasikan siswa
kedalam kelompok
– kelompok belajar
Guru menjelaskan
kepada siswa bagaimana membentuk
kelompok belajar
dan membantu setiap kelompok
agar melakukan transisi secara efisien.
4 Membimbing
kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok –
kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
5 Evaluasi
Guru mengevaluasi
hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau masing –
masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya.
6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara
– cara untuk menghargai upaya atau hasil
belajar individu
maupun kelompok
2. Model Pembelajaran Kooperatif Learning teknik Two Stay Two
Stray.
Teknik pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS dikembangkan oleh Spencer Kagan. Teknik dua tinggal dua tamu ini
memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk membagikan
hasil informasi dengan kelompok lain
15
. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak
didik. Pembelajaran kooperatif tipe ini menuntut siswa untuk dapat
bekerja sama dengan teman satu kelompoknya, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dan
melatih siswa untuk dapat berkomunikasi serta bersosialisasi dengan baik. Pembagian kelompok dalam pembelajaran kooperatif Two Stay
Two Stray dilakukan dengan komposisi kelompok yang heterogen atau berbeda kemampuan siswanya, dengan hal ini diharapkan siswa yang
memiliki kemampuan lebih baik dapat membantu teman lainnya dalam memecahkan masalah yang ada dalam kelompoknya.
Adapun kelemahan dan kelebihan dari metode Cooperative Learning teknik Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan metode Cooperative Learning teknik Two Stay Two
Stray : 1
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan konsep sendiri dengan cara memecahkan masalah
2 Dapat diterapkan pada semua kelastingkatan
3 Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna
4 Lebih berorientasi pada keaktifan
5 Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan
pendapatnya 6
Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa 7
Kemampuan berbicara siswa ditingkatkan 8
Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar b.
Kelemahan metode Cooperative Learning teknik Two Stay Two Stray :
1 Diperlukan waktu yang cukup lama untuk berdiskusi
2 Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok
3 Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan materi, dan
dan tenaga 4
Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas
16
.
15
Anita Lie, Op, Cit, h.61
16
Asep Safa’at,
Model Pembelajaran
TS-TS, http:kuliahpgsdonline.blogspot.com201203model-pembelajaran-ts-ts-two-stay-two.html
. Diakses pada tanggal 26 Mei 2015 pukul 19.00 WIB
Langkah – langkah metode Cooperative Learning teknik Two Stay
Two Stray, adalah sebagai berikut: a.
Pembelajaran dengan metode ini diawali dengan pembagian kelompok yang beranggotakan kurang lebih empat hingga lima
orang. b.
Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahan
– permasalahan yang harus mereka diskusikan dalam mencari jawabannya.
c. Setelah diskusi intra kelompok usai, dua orang dari masing –
masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain.
d. Anggota kelompok yang tidak mendapatkan tugas untuk
bertamu kepada kelompok lain memiliki kewajiban untuk menerima tamu dari suatu kelompok.
e. Tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya
kepada tamu tersebut. Dua orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu kepada semua kelompok. Jika mereka
telah usai menunaikan tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing
– masing. f.
Setelah kembali ke kelompok asal, baik siswa yang bertugas menerima tamu mencocokan dan membahas hasil kerja yang
telah mereka tunaikan. g.
Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka
17
.
17
Agus Suprijono, Cooperative Learning teori aplikasi paikem, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013 cet ke X, h. 93 - 94