d. Uji Daya Pembeda
Rumus perhitungan daya pembeda adalah sebagai berikut:
Keterangan : D : Daya Pembeda
B
A
: Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok atas
B
B
: Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok bawah
J
A
: Banyaknya siswa pada kelompok atas J
B
: Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Tabel 4.6 Hasil Uji Daya Pembeda
Kategori Soal Jumlah Soal
Presentase Baik Sekali
3 15
Baik 7
35 Sedang
10 50
Jelek -
- Jumlah
20 100
3. Praktik Pembelajaran
a.
Praktik Pembelajaran Kelas Two Stay Two Stray
Dalam penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray ini peneliti menggunakan kelas VIII 6 dengan jumlah siswa 40 orang
sebagai objek penelitiannya, disini guru berperan sebagai pembimbing saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam teknik ini siswa
cenderung aktif dan mampu membantu siswa melatih komunikasi yang
baik dengan kelompoknya maupun antar kelompok serta memacu kreativitas dan kerjasama tim yang baik. Untuk mengetahui
kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan, guru memberikan Pretest kepada siswa.
Dalam menggunakan teknik ini guru membagi siswa dalam 10 kelompok yang satu kelompok berisikan 4 orang, sebelum
memberikan tugas kepada masing – masing kelompok, guru terlebih
dahulu menjelaskan materi tentang permintaan, penawaran dan harga pasar. kemudian guru memberikan tugas yang berbeda
– beda antar kelompok satu dengan kelompok lainnya. Masing
– masing kelompok mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru setelah itu mereka
mendiskusikannya dengan kelompoknya. Setelah mereka selesai berdiskusi dengan kelompoknya, siswa melakukan mobilisasi, yaitu
dua orang berkunjung kekelompok lain sedangkan dua orang lainnya menunggu kunjungan dari kelompok lain. Tujuan dari mobilisasi ini
adalah agar siswa saling bertukar informasi tentang tugas yang diberikan kepada masing
– masing kelompok. Setelah mereka melakukan kunjungan dan dikunjungi oleh
perwakilan dari kelompok lain, anggota kelompok yang berkunjung kembali ke kelompoknya masing
– masing kemudian mencocokan dan membahas
hasil kerja
yang mereka
temukan selanjutnya
membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka. Penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray ini dilakukan
sebanyak tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama siswa terlihat bingung dengan adanya mobilisasi dalam teknik ini, sehingga
mengakibatkan banyaknya waktu yang terbuang serta suasana kelas yang berisik dan tidak kondusif. Ini terjadi karena mereka kebingungan
dalam menentukan kelompok mana yang akan mereka kunjungi serta siapa yang akan bertugas menerima tamu.
Pada pertemuan kedua, siswa terlihat mulai paham dengan metode ini dan suasana kelas mulai kondusif, siswa juga sudah mengetahui