Model Pembelajaran Kooperatif Learning teknik Two Stay Two

3. Model Pembelajaran Kooperatif Learning teknik Inside Outside

Circle. Teknik pembelajaran Inside Outside Circle dikembangkan oleh Spencer Kagan, teknik ini merupakan sebuah model pembelajaran dengan sistem lingkaran kecil dan lingkaran besar dimana siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Teknik pembelajaran Inside Outside Circle dapat digunakan dalam mata pelajaran diantaranya Ilmu pengetahuan sosial, agama, matematika dan bahasa. Selain itu dalam pembelajaran teknik Inside Outside Circle siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Teknik pembelajaran ini dapat digunakan untuk semua tingkatan usia peserta didik. Langkah – langkah dari pembelajaran teknik Inside Outside Circle, adalah sebagai berikut: a. Bentuk kelompok, jika dalam satu kelas terdiri dari 40 orang siswa maka bagilah menjadi 2 kelompok besar, sehingga satu kelompok besar mempunyai 20 anggota kelompok. b. Tiap – tiap kelompok besar terdiri dari 2 kelompok lingkaran menghadap dalam dan lingkaran mengahadap keluar yang terdiri dari 10 orang, dengan demikian anggota lingkaran luar dan lingkaran dalam saling berpasangan dan disebut dengan pasangan asal. c. Berikan tugas kepada masing – masing pasangan yang berhadap – hadapan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai, karena di dalam tiap kelompok besar terdiri dari 10 pasangan maka indikator yang disiapkan harus 10 indikator pembelajaran. d. Beri waktu secukupnya kepada siswa untuk melakukan diskusi. e. Setelah dikusi selesai, anggota kelompok dalam begerak berlawanan arah dengan anggota kelompok luar, sehingga membuat pasangan baru. f. Setiap pasangan baru ini wajib memberikan informasi berdasarkan hasil diskusi dengan pasangan asal, demikian seterusnya dan berhenti jika anggota kelompok lingkaran dalam dan lingkaran luar sebagai pasangan asal kembali bertemu. g. Hasil diskusi tiap kelompok besar itu kemudian dipaparkan sehingga terjadi diskusi antar kelompok besar. Diskusi ini diharapkan memberikan pengetahuan bermakna bagi seluruh peserta didik. h. Diujung pertemuan guru memberikan kesimpulan dan mengevaluasi hal – hal yang telah didiskusikan 18 . Gambar 2.2 Model Pembelajaran teknik Inside Outside Circle Dalam pembelajaran Inside Outside Circle terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, Kelebihan penggunaan Model IOC ini adalah, siswa akan mudah mendapatkan informasi yang berbeda- beda dan beragam dalam waktu bersamaan. Sedangkan kekurangan penerapan Model IOC adalah membutuhkan ruang kelas yang 18 Agus Suprijono, Op, Cit besar, terlalu lama sehingga tidak konsentrasi dan disalah gunakan untuk bergurau, dan rumit untuk dilakukan 19 .

4. Hakikat Pembelajaran IPS

a. Pengertian IPS

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah “Social Studies”. Nama IPS merupakan hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar di Indonesia 20 . IPS sebagai ilmu pengetahuan baru mulai digunakan dalam kurikulum sekolah pada tahun 1975 SMP – SMA dan tahun 1976 SPG. Mata pelajaran ini berperan sebagai aplikasi dan realisasi dari ilmu – ilmu sosial yang bersifat teoritik dalam kehidupan di masyarakat, sehingga diharapkan melalui pembelajaran IPS diharapkan tidak hanya dapat menguasai teori semata tetapi juga lebih dewasa dan bijak dalam menjalani kehidupannya di masyarakat 21 . Dalam mata pelajaran IPS merupakan hasil dari gabungan beberapa ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi dan beberapa ilmu sosial lainnya yang dikemas secara terpadu sebagai suatu mata pelajaran. Social Studies atau Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Ali Amran Udin dalam buku Ilmu Sosial Dasar karangan Abu Ahmadi me nyebutkan bahwa “ilmu – ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan – tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar 19 http:www.kajianpustaka.com201311model-pembelajaran-lingkaran-dalam-dan.html di akses pada tanggal 9 april 2015 pukul 12.00 WIB 20 Supriya, Susilawati, Sadjaruddin Nurdin, Konsep Dasar IPS, Bandung: UPI Press, cet 1 2006, h.3 21 Sapriyana, Dadang Sundawa dan Iim Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, Bandung: UPI Press, cet 1 2006, h. 3 dan menengah elementary and secondary school ” 22 . Dari pengertian ini dapat kita lihat bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah hasil penyerdehanaan yang dimaksudkan pada penyesuaian dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah, karena pada dasarnya sifat dari disiplin ilmu sosial adalah mempelajari manusia dan gejala sosial yang ada didalamnya. Pengertian IPS di tingkat sekolah mempunyai perbedaan makna, khususnya antara IPS untuk sekolah dasar SD, dengan IPS untuk sekolah menengah pertama SMP, dan sekolah menengah atas SMA. Pengertian IPS di sekolah tersebut ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan paduan dari sejumlah mata pelajaran atau displin ilmu. Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang ditetapkan pada masing-masing jenjang sekolah tersebut. Akan tetapi pada dasarnya pembelajaran IPS bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dapat diaplikasikan di kehidupan bermasyarakat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu – ilmu sosial merupakan dasar dari adanya mata pelajaran IPS, akan tetapi tidak semua ilmu sosial menjadi pokok bahasan dalam IPS karena disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang pendidikan siswa.

b. Karakteristik Pembelajaran IPS

Karakteristik mata pembelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain yang bersifat monolitik. Ilmu pengetahuan sosial IPS merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu – ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, politik, hukum dan budaya. Rumusan ilmu pengetahuan sosial berdasarkan realitas dan fenomena sosial melalui pendekatan interdisipliner. 22 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta. 2009, Cet. V, hal.2 Mata pelajaran IPS di SMPMTs memiliki beberapa karakteristik antara lain 23 : 1. Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan sosiologi bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama. 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan topik tema tertentu. 3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner. 4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.

c. Tujuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Mengenal konsep – konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai – nilai sosial dan kemanusiaan. 23 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: PT. Bumi Aksara, cet ke 2 2010, h. 175

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipi Inside-outside circle untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa (penelitian tindakan kelas di MTSN Tangerang 11 Pamulang)

4 20 61

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DAN TEAM Perbedaan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Pembelajaran Two Stay-Two Stray (Ts-Ts) Dan Team Assisted Individualitation (Tai) Siswa Kelas Viii Smp

0 2 15

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY DAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE PADA SISWA KELAS VII MATERI ARITMETIKA SOSIAL MTsN NGANTRU TAHUN PELAJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of

0 0 3