b. Uji Normalitas Data Posttest kelompok Two Stay Two Stray
Setelah dilakukan perhitungan uji normalitas data Posttest pada kelas Two Stay Two Stray
, diperoleh χ
2 hitung
sebesar 3,71 dan pada tabel harga kritis χ
2 tabel
untuk derajat kebebasan = 3 pada taraf signifikasi α = 0,05 adalah 9,49. Dengan demikian H
diterima, karena χ
2 hitung
χ
2 tabel
3,71 9,49. Jadi dapat disimpulkan bahwa data pretest kelompok Two Stay Two Stray berdistribusi normal.
c. Uji Normalitas Data pretest kelompok Inside Outside Circle
Setelah dilakukan perhitungan uji normalitas data pretesr pada kelas Inside Outside Circle
, diperoleh χ
2 hitung
sebesar 8,74 dan pada tabel harga kritis χ
2 tabel
untuk derajat kebebasan = 4 pada taraf signifikasi α = 0,05 adalah 9,49. Dengan demikian H
diterima, karena χ
2 hitung
χ
2 tabel
8,74 9,49. Jadi dapat disimpulkan bahwa data pretest kelompok Inside Outside Circle berdistribusi normal.
d. Uji Normalitas Data Posttest kelompok Inside Outside Circle
Setelah dilakukan perhitungan uji normalitas data Posttest pada kelas Inside Outside Circle
, diperoleh χ
2 hitung
sebesar 3,95 dan pada tabel harga kritis χ
2 tabel
untuk derajat kebebasan = 3 pada taraf signifikasi α = 0,05 adalah 7,82. Dengan demikian H
diterima, karena χ
2 hitung
χ
2 tabel
3,95 7,82. Jadi dapat disimpulkan bahwa data pretest kelompok Inside Outside Circle berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Data
Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang homogen atau tidak, maka dilakukan uji homogenitas dengan
menggunakan Uji Fisher. Kriteria uji homogenitas adalah H diterima jika
F
hitung
≤ F
tabel
atau H ditolak jika F
hitung
≥ F
tabel.
Dengan diterimanya H maka data berasal dari populasi yang homogen, jika H
ditolak berarti data berasal dari populasi yang tidak homogen
a. Uji Homogenitas Data Pretest
Dari hasil perhitungan uji homogenitas data pretest, diperoleh F
hitung
sebesar 1,29 dan F
tabel
pada taraf signifikasi α = 0,05 dengan
db
penyebut
39 dan db
pembilang
39 diperoleh F
tabel
sebesar 1,76. Dengan demikian H
a
diterima karena F
hitung
F
tabel
1,29 1,76. Jadi dapat disimpulkan bahwa data pretest berasal dari populasi yang homogen.
b. Uji Homogenitas Data Posttest
Dari hasil perhitungan uji homogenitas data posttest, diperoleh F
hitung
sebesar 1,12 dan F
tabel
pada taraf signifikasi α = 0,05 dengan
db
penyebut
39 dan db
pembilang
39 diperoleh F
tabel
sebesar 1,76. Dengan demikian H
a
diterima karena F
hitung
F
tabel
1,12 1,76. Jadi dapat disimpulkan bahwa data posttest berasal dari populasi yang homogen.
C. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar IPS siswa antara yang diajarkan menggunakan metode Two Stay Two Stray dengan
metode Inside Outside Circle maka dilakukan Uji t uji beda. Kriteria uji hipotesis data adalah H
diterima jika t
hitung
t
tabel
, atau H ditolak jika t
hitung
t
tabel
. Dengan ditolaknya H maka data dari penelitian hasil belajar IPS antara
siswa yang diajarkan dengan metode Two Stay Two Stray dan metode Inside Outside Circle adalah berbeda secara signifikan, jika H
diterima maka data dari penelitian hasil belajar IPS antara siswa yang diajarkan dengan metode
Two Stay Two Stray dan metode Inside Outside Circle adalah tidak berbeda secara signifikan.
Dari hasil perhitungan diperoleh t
hitung
sebesar 1,65 dan t
tabel
pada taraf signifikasi 0,05 dan db = 78 diperoleh t
tabel
sebesar 1,66 t
hitung
= 1,65 t
tabel
= 1,66. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara
hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode Two Stay Two Stray dan metode Inside Outside Circle.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisa data di atas menunjukan nilai rata – rata hasil belajar IPS
siswa kelas VIII-6 yang diajarkan menggunakan metode Two Stay Two Stray adalah 82,6 dan nilai rata
– rata hasil belajar IPS siswa kelas VIII-7 yang ajarkan menggunakan metode Inside Outside Circle adalah 79,5 dengan nilai
t
hitung
= 1,65 dan t
tabel
1,66, hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPS siswa antara yang diajarkan dengan menggunakan metode
Two Stay Two Stray dan dengan menggunakan metode Inside Outside Circle. Hal ini dapat terjadi karena dalam kedua metode pembelajaran tersebut
lebih banyak menekankan pada tanggung jawab siswa sebagai anggota kelompok yang harus menguasai dan memahami materi serta menyelesaikan
tugas kelompok secara bersama – sama. Sebagaimana dijelaskan dalam teori
Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap dan perilaku bersama dalam bekerja atau membantu
diantara sesama dalam struktur kerjasama kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
50
. Walaupun masih terdapat siswa yang masih enggan untuk terlibat aktif dalam pembelajaran karena metode ini masih baru bagi siswa.
Dari analisis data awal diperoleh data berdistribusi normal, hal ini dilihat dari nilai rata
– rata siswa sebelum diberikan perlakuan yang hasilnya adalah kedua kelompok yaitu kelompok Two stay Two Stray dan kelompok Inside
Outside Circle berangkat dari keadaan yang sama atau homogen. Kemudian kedua kelompok diberikan perlakuan yang berbeda yaitu Two Stay Two Stray
dan Inside Outside Circle. Pada tahap penyajian materi guru memberikan materistimulus yang
membangkitkan rasa ingin tahu siswa pada materi permintaan, penawaran dan pembentukan harga pasar. Hal ini diharapkan mampu memberikan stimulus
kepada siswa untuk mengetahui lebih banyak mengenai bagaimana terjadinya permintaan, penawaran dan pembentukan harga pasar sehingga mereka akan
mendiskusikannya untuk memenuhi rasa ingin tahu mereka.
50
Sofan Amri dan Iif Khoirul Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran, Jakarta: Prestasi Pusaka, 2010 h. 90