Faktor Imitasi IPS 1 Kelas 7 Nanang Herjunanto Penny Rahmawati Sutarto Sunar 2009

78 IPS SMPMTs Kelas VII Wawasan Produktivitas

5. Faktor Motivasi

Faktor sugesti cenderung bersifat negatif karena seseorang tanpa berpikir panjang dapat memenuhi kehendak apa yang disugestikan, tanpa berpikir secara kritis dan rasional. Sedangkan motivasi merupakan dorongan atau rangsangan yang sifatnya merangsang sesuatu yang diberikan oleh orang lain, sehingga seseorang yang diberi motivasi dapat berpikir kritis dan rasional, serta penuh rasa tanggung jawab. Motivasi dapat berupa sikap, tindakan, pendapat, saran, cara-cara pemecahan masalah, solusi terbaik untuk suatu kasus, dan sebagainya. Motivasi dapat berasal dari seseorang yang memiliki statuskedudukan sosial lebih tinggi peranannya. Contoh motivasi antara lain sebagai berikut. a. Seorang guru memberi motivasi kepada siswanya untuk giat belajar. b. Kepala desalurah, dalam ceramahnya mengajak masyarakat untuk membangun desa secara gotong-royong. c. Dalam penyuluhannya, dokter memotivasi warga masyarakat agar membiasakan hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.

6. Faktor Empati

Sikap empati tidak berbeda jauh dengan simpati yang mengutamakan perasaan kejiwaan saja. Akan tetapi, sikap dan tindakan berempati lebih menekankan perasaan yang jauh mendalam tentang apa yang sedang dialami oleh orang lain. Misalnya, ketika kita melihat atau mendengar orang yang sedang mengalami kecelakaan, kita merasa bahwa peristiwa itu seolah-olah menimpa pada diri kita juga dan seolah-olah kita ikut merasakan penderitaan yang dialami orang tersebut. Lakukan penelitian bersama kelompokmu. Amati faktor-faktor pendorong terjadinya interaksi sosial seperti uraian di atas. Benarkah imitasi dan sugesti terjadi lebih cepat sedangkan identifikasi dan simpati terjadi relatif lambat? Diskusikan bersama kelompokmu Dalam interaksi sosial, seseorang terkadang ingin mengetahui tentang identitas sosial, status sosial, dan peranan sosial. Setelah hal-hal tersebut diketahui melalui proses sosial lebih lanjut maka kerja sama interaksi sosial dapat menghasilkan hal- hal sebagai berikut. 79 IPS SMPMTs Kelas VII a. Identitas Sosial Identitas sosial adalah ciri maupun sifat tertentu yang dimiliki seseorang dan telah memperoleh legitimasi dari masyarakat sekitar. Agar seseorang dapat diterima dalam kelompoknya masyarakat, maka ia harus memiliki dan menunjukkan identitas dirinya tersebut dengan jelas. Melalui identitas seseorang yang jelas dapat diketahui seberapa besar peran dan status sosial yang memengaruhi kelompok lain pada umumnya. Contoh identitas sosial Mawar adalah pelajar SMA berprestasi, Bob Marley seorang penyanyi yang terkenal, Pak Rahmat petani sukses di Desa Sukamaju, dan sebagainya. Suatu identitas sosial erat kaitannya dengan sikap dan perilaku seseorang yang bersangkutan, misalnya: seseorang yang mengaku sebagai mahasiswa, maka masyarakat tentu dapat menilai apakah benar dan pantas seseorang tersebut sebagai mahasiswa jika dilihat Gambar 3.4 Seseorang beraliran rasta memiliki identitas sosial yang meniru penyanyi Bob Marley Sumber: musikpribumi.files.co.id dari sikap, gaya bicara, etika, dan tingkah lakunya. Oleh karena itu identitas orang sehari-hari dapat menunjukkan adanya perbedaan status sosial seseorang di masyarakat. b. Status Kedudukan Sosial Menurut Soerjono Soekanto, kedudukan sosial adalah tempat atau posisi umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang-orang lainnya dalam kelompok tersebut atau kelompok yang lebih besar lagi. Apabila kita perhatikan secara saksama semua aktivitas hidup manusia sehari-hari, sebenarnya kita sudah dapat melihat bagaimana statuskedudukan sosial seseorang itu di antara orang-orang di sekitarnya. Misalnya dokter yang sedang berbincang-bincang dengan pasien dalam rangka mendiagnosis penyakit, guru dengan siswa, orang tua yang bercakap-cakap dengan anaknya, hakim yang sedang menginterogasi terdakwa, dan sebagainya. Apabila kita memerhatikan cara-cara mereka berkomunikasi, kita akan melihat bahwa mereka mempunyai status sosial yang berbeda. Apabila identitas sosial dapat menunjukkan status sosial seseorang maka seseorang dapat memperoleh statuskedudukan sosial. Kedudukan sosial atau status sosial dapat diperoleh seseorang melalui beberapa cara sebagai berikut. 1 Ascribed Status Ascribed status adalah status sosial yang diperoleh karena sesuatu yang bersifat pembawaan sejak lahir, adat istiadat, atau secara otomatis tanpa melakukan usaha. Contoh anak lahir laki-laki, golongan bangsawan, marga, dan kasta.