148
IPS SMPMTs Kelas VII
2. Syarat-syarat peta
Ada tiga syarat utama dalam pembuatan peta yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
a . Conform, yaitu bentuk peta yang digambarkan harus sama dengan bentuk yang
sebenarnya yang terdapat di lapangan. b .
Equidistance, yaitu jarak peta yang digambarkan harus sama dengan jarak sebenarnya yang terdapat di lapangan.
c. Equivalent, yaitu luas peta yang digambarkan harus sama dengan luas sebenarnya
yang terdapat di lapangan.
3. Komponen Peta
Peta dikatakan benar jika komponen-komponen dalam peta telah terpenuhi. Peta yang lengkap memuat komponen sebagai berikut:
a. Judul Peta
Pada sebuah peta, judul peta harus memenuhi beberapa ketentuan sebagai berikut:
- Nama dari peta atau nama daerah yang digambar, misalnya PROVINSI
KEPULAUAN RIAU, INDONESIA, ASIA TENGGARA dan lain-lain. -
Hendaknya memberikan informasi yang sesuai dengan isi peta apa, dimana, kapan, misalnya: HASIL TAMBANG BATUBARA DI INDONESIA TAHUN 2004
- Judul jangan sampai menimbulkan penafsiran ganda dari para pembaca sehingga
harus jelas. -
Diletakan pada bagian atas dari peta di luar garis tepi, tepat ditengah-tengah -
Hendaknya dengan huruf cetak, tegak dan besar semuanya -
Agar terlihat baik diusahakan simetris dan proposional
b. Legenda
Legenda adalah keterangan yang menjelaskan mengenai informasi-informasi yang terdapat di dalam peta, seperti menjelaskan mengenai simbol peta dan warna
peta. Memahami legenda akan memudahkan kalian dalam membaca dan memahami peta. Legenda atau keterangan biasanya disimpan pada bagian bawah peta. Sedangkan
isi dari legenda tersebut mungkin memiliki perbedaan antara satu peta dengan peta lainnya tergantung dari peta yang ditampilkan.
Coba kalian perhatikan legenda pada salah satu peta di atlas atau peta dinding kelas, kemudian periksa masing-masing keterangan dalam legenda tersebut setelah
itu carilah keterangan-keterangan tersebut pada peta. Mungkin kalian akan menemukan gambar sendok dan garpu yang menerangkan rumah makan, tingkatan
warna-warna biru yang menunjukkan kedalaman perairan, gambar pesawat terbang yang menunjukkan letak bandara dan masih banyak lagi simbol-simbol lain yang
memberikan keterangan untuk membaca peta tersebut. Nah, mudah bukan membaca peta? Sekarang, kamu buka peta daerah lain. Bagaimana kondisinya? Sama
dengan tempat kamu tinggal?
149
IPS SMPMTs Kelas VII
c. Skala peta
Skala peta adalah perbandingan antara jarak yang tergambar di dalam peta dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan. Jarak yang dimaksud adalah jarak
mendatar atau horizontal. Skala peta sangat berperan untuk menghitung jarak sebenarnya di lapangan dengan hanya melihat jarak yang tergambar di peta. Misalnya
jarak antarkota, antarpulau, di samping itu juga dapat dipergunakan untuk menghitung luas misalnya luas kota, luas provinsi, luas pulau dan sebagainya.
Pada saat mencermati peta yang berbeda, kamu mungkin menemukan bermacam-macam jenis skala. Pada umumnya skala yang digunakan dalam peta
sebagai berikut.
1 Skala angkapecahan
- skala numeric numerical scale
yaitu skala yang ditulis dalam bentuk angka. Contoh: 1 : 500.000
- skala pecahan representative fraction
Contoh: 000
. 500
1
2 Skala grafis atau skala garis atau skala tongkat graphic scale
yaitu skala yang dituangkan dalam bentuk garis lurus dibagi dalam ruas yang sama dan
tiap bagian menunjukkan satuan panjangnya.
Contoh: ‘————’————’ 0 1 2 km
0 4 km Skala grafis di atas mempunyai arti bahwa
setiap satu sentimeter pada peta mewakili panjang di lapangan 1 kilometer
3 Skala verbal
Skala yang dinyatakan dalam bentuk kata – kata. Misal, 1 centimeter = 5 kilo- meter, 4 inches to 1 mile.
4 Ekuivalen equivalent scale
Skala yang dinyatakan dengan dua satuan jarak yang berlainan, misalnya 1cm = 5k, 5 inches to 1 mile.
5 Skala kebalikan reciprocal scale
Skala yang tidak dinyatakan dengah perbandingan melainkan hanya menyebutkannya skala saja misal 5000. Skala ini tidak banyak digunakan, tetapi
praktis digunakanya.
Info
Semakin besar penyebut suatu skala: maka semakin kecil skala tersebut.”
1 : 5.000 1 : 100 peta skala 1
: 5.000 peta skala 1
: 100
150
IPS SMPMTs Kelas VII
d. Garis lintang dan bujur
Garis lintang adalah garis khayal yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Garis khatulistiwa sering disebut juga garis lintang nol derajat atau equator. Indonesia
merupakan salah satu Negara yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Kamu tentu masih ingat sebutan untuk kota Pontianak bukan? Kota tersebut disebut kota khatulistiwa
karena terletak tepat pada garis khatulistiwa. Garis lintang di sebelah utara khatulistiwa dinamakan garis lintang utara, sedangkan garis di sebelah selatan disebut
lintang selatan. Garis balik utara 23 ½
o
LU disebut juga tropic of cancer, sedangkan garis balik selatan 23 ½
o
LS disebut juga tropic of capricorn. Garis bujur adalah garis khayal yang membujur dari kutub utara ke kutub
selatan. Dinamakan juga garis meridian. Garis ini paling rendah 0
o
dan paling tinggi 180
, berimpit antara 180
o
BT dengan 180
o
BB. Garis bujur dan garis lintang sangat berguna untuk menentukan posisi suatu
tempat. Perpotongan antara garis lintang dan garis bujur menunjukan koordinat suatu tempat di permukaan bumi.
e. Inset
Inset adalah bagian dari peta yang digambarkan secara khusus dan diletakan pada bagian peta yang masih kosong kiri bawah, kanan bawah atau bagian kiri atas
bagian dari peta Ada tiga macam inset, yaitu:
1 Inset yang berfungsi sebagai penunjuk lokasi
Inset ini skalanya lebih kecil dari skala peta pokok. Biasanya digunakan apabila daerah yang dipetakan belum banyak dikenal oleh umum, jadi insetnya adalah
Gambar 7.2 Garis bujur dan garis lintang
Sumber: Kamus Visual
Garis Balik Utara
Ekuator
Garis Balik Selatan
Lingkaran Kutub Selatan Garis lintang
sejajar paralel Meridian
Barat Meridian
utama Meridian
timur
Garis lintang
Lingkaran kutub utara
Garis bujur