27
IPS SMPMTs Kelas VII
2 Panas matahari yang berlebih dapat menimbulkan kebakaran hutan.
Pembakaran ini dapat terjadi di daerah yang mempunyai intensitas penyinaran yang besar. di daerah khatulistiwa pada musim kemarau sering terjadi kebakaran
hutan. Hal ini disebabkan selain panas sinar matahari juga dipengaruhi oleh udara kering akibat pengaruh iklim.
3 Erosi tanah oleh air hujan yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan
kesuburan tanah semakin berkurang. Hal ini terjadi karena unsur hara hu- mus dalam tanah hanya terdapat di lapisan tanah bagian atas. Apabila tanah
terkikis terus-menerus dan dalam waktu lama maka unsur hara akan hilang terangkut oleh air hujan, sehingga tanah menjadi berkurang kesuburannya.
4 Abrasi pengikisan air laut
Pukulan gelombang-gelombang laut yang terjadi terus-menerus pada dinding pantai dapat merubah bentuk dinding pantai menjadi tebing terjal cliff dan
banyak gua-gua laut. Pukulan gelombang laut tersebut menyebabkan menyempitnya daerah dataran pantai. Selain dapat merubah bentuk dinding
pantai, abrasi juga menyebabkan intrusi air laut ke wilayah daratan. Hal ini dibuktikan dengan adanya sumur-sumur penduduk sekitar daerah pantai yang
airnya asin.
5 Abrasi pengikisan air laut. Di daerah pantai ini akan menyebabkan bangunan
menjadi rusak karena dihantam oleh ombak yang terus-menerus.
Bencana alam yang diakibatkan oleh proses pembentukan permukaan bumi ada bermacam-macam, antara lain letusan gunung berapi dan gempa bumi.
1. Letusan Gunung Berapi
Di Indonesia terdapat ratusan gunung berapi. Meskipun demikian, sebarannya tidak merata. Sebagian besar gunung tersebut ada di Pulau Sumatera, Pulau Jawa,
Kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, dan Kepulauan Maluku. Gunung berapi meletus setelah adanya tekanan tinggi dari dalam bumi, sehingga
magma keluar ke permukaan bumi. Gejala keluarnya magma ke permukaan bumi disebut vulkanisme. Bagian-bagian kulit bumi atau kerak bumi yang rapuh menjadi
tempat keluarnya magma. Magma yang keluar di lempeng benua menimbulkan gunung-gunung berapi.
Magma keluar antara lain melalui pipa kepundan pada puncak gunung berapi yang disebut sebagai lubang kepundan. Pada bagian puncak gunung berapi biasanya
tertutupi oleh lumpur panas berupa kawah. Magma yang keluar ke permukaan bumi
Gejala-Gejala Bencana Alam dan Penanggulangannya
D.
28
IPS SMPMTs Kelas VII
Kemandirian Belajar
melalui lubang kepundan disebut dengan erupsi. Magma yang keluar ke permukaan bumi disebut dengan lava. Lava berbeda dengan lahar. Lahar adalah lumpur panas
yang keluar dari kawah. Lumpur panas yang mengalir dari puncak gunung berapi bercampur dengan air hujan berakibat suhu lahar agak dingin, disebut sebagai la-
har dingin.
Di Indonesia contohnya deretan gunung-gunung berapi yang ada di sepanjang Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, hingga
Kepulauan Maluku.
foto akibat abrasi
Gambarkanlah pada kertas gambar, penampang gunung berapi dengan intrusi magma. Berilah warna yang berbeda antara magma dan batuan lainnya.
Bagaimana cara menanggulangi bencana alam gunung berapi? Erupsi atau letusan gunung berapi tidak dapat dicegah. Sewaktu-waktu dapat meletus. Manusia hanya
dapat berusaha agar tidak memakan korban lebih banyak. Usaha-usaha untuk mengurangi jatuhnya korban bencana alam gunung berapi antara lain sebagai berikut.
a. Pembuatan peta bencana alam gunung berapi. Dengan menggunakan peta itu
dapat diidentivikasi wilayah aman erupsi, bahaya erupsi yang sangat berbahaya. Dengan menggunakan peta itu, pemerintah dapat memberi informasi kepada
masyarakat, daerah mana yang tidak boleh dihuni masyarakat.
b. Pembuatan dam penahan lahar. Hal ini sangat membantu agar letusan gunung
berapi yang berupa lahar dapat ditahan oleh dam, seperti yang ada di lereng Merapi.
c. Pengadaan tanda bahaya sirine dan pengeras suara untuk menginformasikan
kepada masyarakat dengan segera bila ada erupsi.
Gambar 1.29 Contoh gunung berapi di Indonesia
Sumber: www.fayday.wordpress.com
29
IPS SMPMTs Kelas VII
Info
2. Gempa bumi
Apa yang kamu rasakan ketika di dekat kamu ada truk sedang menurunkan batu- batu besar secara mendadak? Bagaimana tanah di sekitarnya? Tanah akan bergetar
lebih kuat apabila kerak bumi yang merupakan batuan kulit bumi bergerak tiba- tiba. Getaran kuat itulah yang disebut dengan gempa bumi.
Tahukan kamu apa akibat gempa bumi? Gempa bumi dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan-bangunan buatan manusia. Gempa bumi ringan hanya
menimbulkan kepanikan orang tetapi, gempa bumi yang kuat dapat merobohkan rumah, gedung, jembatan, bahkan bendungan.
Gempa bumi dapat digolongkan berdasarkan intensitas dan sebab terjadinya. a.
Menurut intensitasnya, gempa digolongkan menjadi dua macam, yaitu makroseisme dan mikroseisme.
1 Makrosisme, yaitu gempa yang intensitasnya besar dan dapat langsung
dirasakan oleh makhluk hidup manusia. 2
Mikrosisme, yaitu gempa yang intensitas getarannya kecil dan hanya dapat diketahui dengan alat seismograf.
b. Sebab terjadinya, gempa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gempa tektonik,
vulkanik, dan runtuhan terban. 1
Gempa tektonik, merupakan gempa yang disebabkan oleh gerak tektonik, berupa pergeseran dislokasi lapisan kulit bumi. Jenis gempa ini paling
sering terjadi di dunia, terutama di daerah pegunungan lipatan muda yang masih labil.
2 Gempa vulkanik, merupakan gempa yang terjadi akibat aktivitas gunung
berapi. Tekanan gas dari dalam gunung dapat menyebabkan getaran di sekitar gunung.
3 Gempa runtuhan terban merupakan gempa kecil yang sering terjadi di
daerah tambang, pegunungan kapur atau gua. Gempa ini terjadi akibat pelarutan pengikisan atap dari gua, tambang atau pegunungan kapur.
Indonesia berada pada daerah pertemuan sistem pegunungan muda dunia yang masih labil, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Akibat dari itu, Indone-
sia memiliki banyak gunung berapi dan sering mengalami gempa bumi karena terletak di antara lempeng Eurasia dan India-Australia.
Jepang terletak di batas lempeng perusak dan oleh karena itu, memiliki banyak letusan gunung berapi dan gempa bumi. Daratannya seringkali terangkat membentuk pegunungan dan
kemudian kembali terkikis. Jepang berada di tengah perubahan permukaan yang terjadi susul- menyusul.
Sumber: Jendela Iptek: Bumi