25
IPS SMPMTs Kelas VII
2 Adanya gempa bumi merupakan bencana alam menakutkan, dapat
menghancurkan bangunan seperti perumahan, gedung, jembatan, bendungan, dan sebagainya. Bahkan bila diikuti dengan tsunami akan lebih menakutkan
lagi.
3 Tenaga endogen menghasilkan lereng-lereng yang curam sehingga tingkat erosi
dan longsor lahan tinggi. Hal ini akan mengakibatkan ancaman bagi penduduk yang tinggal di sekitar lereng tersebut. Banyak kejadian erosi dan longsor lahan
yang merenggut banyak korban jiwa.
2. Dampak Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen dapat merubah bentuk muka bumi dan bersifat merusak. Akan tetapi, tenaga eksogen mempunyai dampak positif bagi kehidupan.
Gambar 1.26 Foto akibat gempa bumi Aceh
Sumber: anwariksono.wordpress.com
Gambar 1.27 Foto tanah longsor
Sumber: binamarga.jateng.go.id
26
IPS SMPMTs Kelas VII
a. Dampak Positif
Dampak positif tenaga eksogen antara lain sebagai berikut.
1 Memunculkan habitat
Tenaga eksogen seperti panas matahari, sangat dibutuhkan seluruh mahluk hidup. Tanpa panas matahari mahluk hidup tidak bisa bertahan hidup. Tenaga
eksogen seperti panas matahari, hujan, dan angin akan mempercepat pelapukan batuan vulkanis yang membentuk tanah subur.
2 Daratan menjadi semakin luas dan lebar
Munculnya pegunungan akibat proses pengangkatan kulit bumi telah mempersempit daerah dataran rendah. Tenaga eksogen erosi dapat
memengaruhi dataran tinggi di pegunungan tersebut menjadi datar dan rendah. Puncak-puncaknya yang mula-mula tajam menjadi bulat dan datar. Dari proses
erosi itulah terbentuk suatu bentukan permukaan bumi yang disebut peneplain daerah datar yang luas.
3 Memunculkan barang-barang tambang ke permukaan bumi
Tenaga eksogen erosi dan pengangkutan juga dapat mempermudah manusia dalam mencari bahan-bahan tambang. Erosi dan pelapukan telah merusak
lapisan kulit bumi yang sebelumnya telah terangkat oleh tenaga endogen. Akibat pengrusakan itulah bahan-bahan tambang yang dulu susah didapatkan karena
tersimpan jauh di dalam kulit bumi, menjadi mudah didapat. Bahan-bahan tambang tersebut menyembul seiring adanya proses pengangkatan dan dapat
terjangkau manusia setelah dibantu proses erosi yang mengikisnya dan proses pengangkutan maswasting
b. Dampak Negatif
1 Angin sangat kencang atau badai dapat merusak rumah dan bangunan.
Perbedaan tekanan yang ekstrim di suatu tempat dapat menimbulkan gerakan udara angin yang kencang dan merusak.
Gambar 1.28 Foto badai
Sumber: www.geocities.com
27
IPS SMPMTs Kelas VII
2 Panas matahari yang berlebih dapat menimbulkan kebakaran hutan.
Pembakaran ini dapat terjadi di daerah yang mempunyai intensitas penyinaran yang besar. di daerah khatulistiwa pada musim kemarau sering terjadi kebakaran
hutan. Hal ini disebabkan selain panas sinar matahari juga dipengaruhi oleh udara kering akibat pengaruh iklim.
3 Erosi tanah oleh air hujan yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan
kesuburan tanah semakin berkurang. Hal ini terjadi karena unsur hara hu- mus dalam tanah hanya terdapat di lapisan tanah bagian atas. Apabila tanah
terkikis terus-menerus dan dalam waktu lama maka unsur hara akan hilang terangkut oleh air hujan, sehingga tanah menjadi berkurang kesuburannya.
4 Abrasi pengikisan air laut
Pukulan gelombang-gelombang laut yang terjadi terus-menerus pada dinding pantai dapat merubah bentuk dinding pantai menjadi tebing terjal cliff dan
banyak gua-gua laut. Pukulan gelombang laut tersebut menyebabkan menyempitnya daerah dataran pantai. Selain dapat merubah bentuk dinding
pantai, abrasi juga menyebabkan intrusi air laut ke wilayah daratan. Hal ini dibuktikan dengan adanya sumur-sumur penduduk sekitar daerah pantai yang
airnya asin.
5 Abrasi pengikisan air laut. Di daerah pantai ini akan menyebabkan bangunan
menjadi rusak karena dihantam oleh ombak yang terus-menerus.
Bencana alam yang diakibatkan oleh proses pembentukan permukaan bumi ada bermacam-macam, antara lain letusan gunung berapi dan gempa bumi.
1. Letusan Gunung Berapi
Di Indonesia terdapat ratusan gunung berapi. Meskipun demikian, sebarannya tidak merata. Sebagian besar gunung tersebut ada di Pulau Sumatera, Pulau Jawa,
Kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, dan Kepulauan Maluku. Gunung berapi meletus setelah adanya tekanan tinggi dari dalam bumi, sehingga
magma keluar ke permukaan bumi. Gejala keluarnya magma ke permukaan bumi disebut vulkanisme. Bagian-bagian kulit bumi atau kerak bumi yang rapuh menjadi
tempat keluarnya magma. Magma yang keluar di lempeng benua menimbulkan gunung-gunung berapi.
Magma keluar antara lain melalui pipa kepundan pada puncak gunung berapi yang disebut sebagai lubang kepundan. Pada bagian puncak gunung berapi biasanya
tertutupi oleh lumpur panas berupa kawah. Magma yang keluar ke permukaan bumi
Gejala-Gejala Bencana Alam dan Penanggulangannya
D.