Proses Sosialisasi IPS 1 Kelas 7 Nanang Herjunanto Penny Rahmawati Sutarto Sunar 2009

107 IPS SMPMTs Kelas VII Koentjaraningrat, seorang ahli antropologi budaya In- donesia, menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu atau yang berada pada setiap individu. Theodore M. Newcomb, seorang sosiolog berkebangsaan Amerika Serikat, menyatakan bahwa kepribadian adalah organisasi dari sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang perilakunya. Berarti bahwa kepribadian menunjuk para organisasi dari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia menanggapi suatu masalah atau keadaan. Roucek dan Warren dalam buku mereka yang berjudul “Sociology an Introduc- tion” mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi faktor-faktor biologis, psikologi, dan sosiologis yang mendasari perilaku seorang individu. Faktor-faktor biologis itu meliputi keadaan fisik, sistem syaraf, watak seksual, proses pendewasaan individu yang bersangkutan, dan kelainan-kelainan biologis lainnya, sedangkan faktor psikologis dapat meliputi unsur temperamen, perasaan, keterampilan, kemampuan belajar, keinginan, dan sebagainya. Faktor sosiologis yang mendasari atau memengaruhi kepribadian seorang individu dapat berupa proses sosialisasi yang ia peroleh sejak kecil. Cuber mengatakan bahwa kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari ciri- ciri atau sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat pada seseorang. Sedangkan Allport menyatakan bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem psikofisik jiwa raga dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.

2. Faktor Pembentukan Kepribadian

Soerjono Soekanto secara sosiologis menyatakan proses terbentuknya kepribadian seorang individu diperoleh melalui proses sosialisasi. Proses tersebut dimulai sejak individu dilahirkan hingga akhir hayatnya. Melalui proses sosialisasi, individu mendapatkan pembentukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan perilaku kelompoknya atau masyarakatnya. Koentjaraningrat menyatakan bahwa pembentukan kepribadian seorang individu dapat dipengaruhi oleh faktor- faktor sebagai berikut. a. Unsur pengetahuan, yaitu unsur yang bersumber dari pola pikir yang rasional. Bentuknya dapat berupa gambaran atau pandangan diri persepsi seorang individu tentang sesuatu hal atau pengamatan terhadap suatu hal secara intensif dan terfokus, serta kreativitas untuk Gambar 4.4 Koentjaraningrat Sumber: Ensiklopedia Indonesia Melalui proses so- sialisasi seorang individu akan men- dapatkan pembentuk- an sikap dan pola perilaku sesuai de- ngan perilaku ke- lompok masya- rakatnya dan sesuai dengan yang diharap- kan masyarakat tersebut. Info 108 IPS SMPMTs Kelas VII Wawasan Produktivitas mengemukakan pendapat konsep. Keseluruhan persepsi, pengamatan dan konsep tersebut merupakan unsur-unsur pengetahuan yang dapat memengaruhi kepribadian seorang individu. b. Unsur perasaan, baik yang bersifat positif maupun negatif terhadap suatu hal atau keadaan yang terjadi. Contohnya, bila terjadi penurunan produksi hasil pertanian maka bagi para penimbun atau para spekulan dianggap sebagai pertanda baik positif untuk mencari keuntungan. Sedangkan bagi para konsumen dianggap sebagai pertanda buruk negatif karena akan menimbulkan kenaikan harga produk-produk pertanian. c. Unsur naluri atau dorongan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup baik yang bersifat rohaniah maupun jasmaniah. Naluri tidak semata-mata bersumber dari pengetahuan atau akal pikiran seorang individu, namun sudah terkandung secara kodrati. Contohnya, naluri untuk memenuhi kebutuhan pokok makan dan minum. Kalian pasti mempunyai teman atau sahabat baik di sekolah atau di lingkungan tempat tinggal. Apakah antarteman atau sahabat tersebut dapat saling memengaruhi kepribadian masing- masing? Coba jelaskan berdasarkan pengalaman yang kalian alami Roucek dan Warren mengemukakan ada tiga faktor yang memengaruhi pembentukan kepribadian individu sebagai berikut. a. Faktor biologis atau fisik, contohnya seseorang yang mempunyai cacat fisik atau penampilan kurang ideal, akan merasa rendah diri, sukar bergaul, pemalu, dan sebagainya sehingga akan memengaruhi pembentukan kepribadiannya. b. Faktor psikologis atau kejiwaan. Faktor psikologis yang dapat memengaruhi pembentukan kepribadian seorang individu antara lain unsur temperamen seperti agresivitas, pemarah, pemalu, hasrat atau keinginan, dan sebagainya. Selain itu, keterampilan dan kemampuan belajar juga dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Gambar 4.5 Faktor lingkungan sangat berpengaruh pada pembentukan kepribadian individu Sumber : www.pu.go.id