Alat-Alat Batu Inti IPS 1 Kelas 7 Nanang Herjunanto Penny Rahmawati Sutarto Sunar 2009

59 IPS SMPMTs Kelas VII Peninggalan-Peninggalan Kebudayaan pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut I. Kali Gede yang mendorong pelaksanaan penelitian yang lebih mendalam terhadap keadaan daerah sekelilingnya. Penelitian-penelitian pada tahun 1953 dan 1954 menghasilkan sejumlah alat bantu yang dipungut dari dasar sungai, dari lapisan- lapisan kerakal di tepi-tepi sungai 1,5 - 2 m, dan dari peninggian-peninggian yang mungkin sekali merupakan bekas-bekas tempat kemah manusia Pleistosen di sekitar tempat yang mengandung air. Peninggalan-peninggalan yang dapat diketemukan pada masa ini antara lain sebagai berikut. 1. Kapak Sumatralit, yaitu batu kerakal yang dibelah tangan, berguna untuk membuat rumah panggung di tepi pantai. Kapak jenis ini ditemukan di Kjokkenmoddinger sampah dapur di pantai timur Sumatera Utara. 2. Alat Serpih Toala, alat ini digunakan di Sulawesi Selatan dan di Nusa Tenggara. Manusia pendukungnya berciri Mongoloid. 3. Alat Tulang Sampung, pembuatan dan penggunaan alat ini berkembang di Jawa Timur. Manusia yang memakainya diduga Austromelanosoid yang tinggal di gua-gua, seperti di Goa Lawa Sampung dekat Ponorogo. 4. Mata panah batu bergigi, seperti yang digunakan orang Toala. Gambar 2.12 Contoh kapak Sumatralit Sumber: Manusia Purba Gambar 2.13 Contoh alat tulang dan tanduk yang menjadi ciri-ciri budaya Sampung Sumber: Manusia Purba 60 IPS SMPMTs Kelas VII Peninggalan-peninggalan yang dapat ditemukan pada masa bercocok tanam antara lain sebagai berikut.

1. Kapak Persegi Beliung Persegi

Kapak persegi ini terbuat dari batu persegi. Alat ini digunakan untuk mengerjakan kayu, menggarap tanah, dan melaksanakan upacara, karena ada beliung yang dibuat khusus dari bahan batu semi permata. Di wilayah Indonesia alat ini banyak ditemukan di Jawa, di Kalimantan, di Sulawesi, dan di Nusa Tenggara.

2. Kapak Lonjong

Kapak lonjong terbuat dari batu kali. Bentuknya bulat telur. Ujung yang satu agak runcing dan dapat dipasangkan pada suatu tangkai. Ujung yang lain agak bulat dan diasah agar menjadi tajam. Daerah penemuan kapak lonjong di Indonesia adalah daerah Indonesia bagian timur, misalnya Irian, Seram, Minahasa, Tanibar. Kapak ini disebut kapak lonjong karena penampangnya berbentuk lonjong. Ukuran benda ini ada yang berukuran besar dan kecil. Alat ini digunakan sebagai cangkul untuk menggarap tanah dan sebagai kapak biasa terdapat di Maluku, Irian, dan Sulawesi Utara.

3. Mata Panah

Alat ini dipergunakan untuk berburu, sampai sekarang masih digunakan di Irian Jaya.

4. Gerabah

Gerabah adalah barang pecah belah yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Dari bahan yang sama dibuat pula alat-alat perhiasan. Gambar 2.14 Kapak Persegi Sumber: Sejarah Nasional Indonesia 1 Gambar 2.15 Kapak Lonjong Sumber: Sejarah Nasional Indonesia 1 Peninggalan-Peninggalan Kebudayaan pada Masa Bercocok Tanam J. Gambar 2.16 Gerabah Sumber: Sejarah Nasional Indonesia 1