Faktor Motivasi Faktor Empati

80 IPS SMPMTs Kelas VII 2 Achieved Status Achieved status adalah status seseorang yang diperoleh melalui usaha nyata atau melalui perjuangan, apabila usaha itu berhasil, maka status sosial melekat pada orang tersebut. Sebagai makhluk sosial dan hamba Tuhan, apabila manusia di dalam hidupnya mau berusaha tentu permintaan akan dikabulkan. Sebaliknya, apabila seseorang hanya menunggu nasib, pasrah pada takdir maka akan terjadi sebaliknya. Menjadi pengusaha sukses tidak semudah membalik telapak tangan, harus ulet, terencana, dan tidak mudah putus asa. Hal itu dapat diraih dengan perjuangan, bukan karena warisan dari keluarganya. 3 Assigned Status Assigned status adalah status yang diperoleh seseorang karena seseorang tersebut telah banyak berjasa bagi masyarakat, bangsa dan negara, atau karena seseorang telah berjasa memperjuangkan kepentingan umum. Pada umumnya, hasil karya seseorang itu sangat berharga apabila bersifat positif. Misalnya: petani menanam padi, sayuran, dan buah-buahan yang sangat diperlukan masyarakat. Atlet olahraga yang dikirim dalam rangka mengikuti kejuaraan dunia sebagai duta bangsa dan ia diberi suatu penghargaan, piagam, hadiah, dan tropi. Para pahlawan bangsa karena perjuangannya melawan kolonialis memperoleh penghargaan sebagai pahlawan Proklamasi. Ada pula sebutan bagi para pahlawan karena jasanya disebut sebagai pahlawan Revolusi, dan pahlawan Reformasi. c. Peranan Sosial Peranan sosial adalah tingkah laku individu yang mementaskan suatu kedudukan tertentu. Apabila kita perhatikan, sebenarnya antara peranan sosial dengan statuskedudukan sosial itu tidak dapat dipisahkan, ibarat keping uang logam Gambar 3.5 Seorang guru sedang menjalankan peranannya sesuai dengan status sosialnya Sumber: Tempo 81 IPS SMPMTs Kelas VII karena peranan menggambarkan suatu pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai statuskedudukan tertentu. Peranan merupakan aspek yang dinamis dan fungsional dari kedudukan. Menurut kenyataannya, pada waktu yang bersamaan dapat pula seseorang memiliki lebih dari satu status dan peranan di dalam masyarakat yang menuntut harus dikerjakan pada waktu yang bersamaan pula. Hal ini terkadang memunculkan konflik peranan atau konflik status. Terdapat beberapa macam konflik status sebagai berikut. 1 Konflik dalam satu peran atau konflik intern individual Misalnya dalam operasi ketertiban, polisi menangkap beberapa pelajar yang pada jam efektif sedang nongkrong sambil merokok dan pesta minuman keras. Setelah diamati satu persatu ternyata ada seorang pelajar kebetulan anak dari polisi tersebut.Terjadilah kontradiksi perasaan, karena pada saat itu polisi sedang bertugas menegakkan citra hukum, di lain pihak anaknya sendiri harus diadili secara hukum. 2 Konflik antarindividu Konflik antarindividu sering terjadi dalam keluarga. Misalnya dalam suatu keluarga yang terdiri atas suami dan istri, terkadang antara keduanya terjadi perselisihan tentang keluarganya di mana masing-masing mempunyai peranan yang sama meskipun berbeda cara menjalankannya. Dasar-dasar untuk menentukan tinggi rendahnya status secara subjektif dikemukakan oleh sosiolog Talcott Parsons, antara lain sebagai berikut. - Faktor kelahiran Seseorang dapat memiliki status sosial tertentu melalui proses kelahiran dari status keluarga tertentu. Misal, seseorang lahir dari keturunan keluarga bangsawan maka ia memiliki status sosial lebih tinggi, juga anak dari golongan kasta, marga, ras atau kelas sosial lain. - Faktor sifat-sifat pribadikehormatan Terkadang seseorang memiliki status sosial yang dinilai baik karena bijaksana, suka menolong, pandai bergaul, penderma dan sebagainya. Antara status yang dimiliki seseorang sangat erat hubungannya dengan statusnyamutu pribadinya. - Faktor prestasi Prestasi menunjukkan adanya suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang, ditujukan dalam keberhasilan yang dicapainya. Orang-orang karier dan sukses berusaha berarti orang tersebut mampu berprestasi, sehingga memiliki kedudukan yang lebih tinggi di masyarakat. Misal hakim, dokter, ekonomi, dan sebagainya. 82 IPS SMPMTs Kelas VII Wawasan Produktivitas - Faktor kekayaan Ada berbagai macam sudut pandang untuk melihat tinggi rendahnya status sosial seseorang di dalam masyarakat, kalangan masyarakat tradisional, sudut pandang terhadap status sosial umumnya dilihat dari segi kebendaan material atau kekayaan. Warga masyarakat yang kaya akan menempati posisi paling atas, demikian juga kedudukannya. - Faktor otoritaskekuasaan Otoritas merupakan kekuasaaan yang sah. Apabila se-seorang mempunyai kekuasaaan berkuasa, maka dikatakan mempunyai otoritas yang besar, sehingga menempati lapisan sosial yang lebih tinggi dalam masyarakat. Setiap manusia ingin menduduki status sosial yang tinggi. Lakukan wawancara dengan orang yang kamu anggap memiliki status sosial yang tinggi. Tanyakan kepadanya caranya mencapai status sosial tersebut. Buatlah laporan tentang hasil wawancaramu dan bacakan di depan kelas Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekanto, S.H, M.A, dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar dijelaskan bahwa suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, sebagai berikut.

1. Kontak Sosial Social Contact

Di era teknologi canggih sekarang, manusia tidak mengalami kesulitan melakukan kontak sosial atau berhubungan dengan orang lain baik yang jaraknya berdekatan maupun berjauhan. Kontak sosial bukan berarti seseorang secara langsung bertemu secara fisikbadaniah. Orang dapat melakukan kontak tanpa harus bertemu, saling menyentuh, jabat tangan, tetapi dengan menggunakan alat-alat yang lebih canggih, misalnya menggunakan PDA personal digital assistant, faksimil, radio, televisi, dan lain sebagainya. Internet memungkinkan seseorang berkenalan dengan orang lain di benua yang berbeda dengan bantuan situs-situs web web sites populer, seperti Yahoo Messenger atau Friendster. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial C. 83 IPS SMPMTs Kelas VII Kontak sosial merupakan tahap awal terjadinya proses interaksi sosial. Beberapa macam cara kontak sosial dapat dilakukan oleh seseorang atau kelompok. a. Kontak Antarorang Perorangan Anak kecil senang mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarganya. Misal seorang ibu sedang memberi petunjuk kepada anaknya, agar menjadi anak yang rajin belajar, patuh pada guru dan orang tua. Proses tersebut dinamakan sosialisasi primer. b. Kontak Antarorang Perorangan dengan Kelompok Kontak individu dengan kelompok dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya guru sedang mengajar di dalam kelas. Kepala desa sedang memberikan ceramah tentang sosialisasi pelaksanaan Pemilu. c. Kontak Antarkelompok Manusia Hubungan yang bersifat kelompok group sering dijumpai dalam masyarakat. Misalnya pemerintah bekerja sama dengan perusahaan untuk membangun jalan raya agar pemasaran hasil produksi dan transportasi antarwilayah menjadi lancar. Gambar 3.6 Kontak Sosial di era modern menggunakan internet memberikan kemudahan berinteraksi Sumber : Yahoo 84 IPS SMPMTs Kelas VII Kemandirian Belajar Dalam kehidupan sehari-hari kontak sosial dapat berlangsung melalui dua cara, yakni: 1 Kontak Primer Kontak sosial berlangsung di mana kedua pihak saling bertemu, berjabat tangan, bertemu muka face to face. Contoh: Dedi bertandang ke rumah Dina, dan Pak Guru sedang mengajar di depan kelas. 2 Kontak Sekunder Kontak sosial di antara kedua pihak yang tidak langsung bertemu atau bertatap muka. Contoh: Dori meminta maaf pada temannya melalui SMS, Ahmad mengirim e-mail kepada kakaknya yang sedang kuliah di Inggris, dan sebagainya. Buatlah contoh kontak sosial bersifat primer yang isinya suatu informasi kepada temanmu di kota lain

2. Komunikasi

Gambar 3.7 Media elektronik sarana informasi, hiburan, dan pengetahuan merupakan hasil kemajuan teknologi komunikasi Sumber: Toko elektronika Pada waktu seseorang melakukan interaksi sosial kepada orang lain maka pada saat itu pula dikatakan komunikasi sedang berlangsung. Suatu komunikasi terjadi apabila seseorang memberikan tafsiran pada pihak lain yang berupa pesan-pesan message, kemudian orang lain memberi tanggapanreaksi terhadap isi perasaan yang ingin disampaikan, sehingga kedua pihak terjadi pengertian yang sama. Dalam komunikasi, pihak yang menyampaikan pesan disebut komunikator, dan pihak yang menerima pesan disebut komunikan.