Soerjono Soekanto dalam buku Sosiologi suatu Pengantar

77 IPS SMPMTs Kelas VII membantu memecahkan masalah yang dialami oleh seseorang, oleh pihak kedua maupun ketiga, yakni untuk mencari solusi terbaik penyelesaian masalah yang dihadapinya.

3. Faktor Identifikasi

Faktor identifikasi erat kaitannya dengan imitasi. Identifikasi lebih dalam memengaruhi seseorang daripada imitasi, sebab kepribadian seseorang terbentuk atas dasar proses ini. Suatu usaha untuk meniru tersebut mempunyai tujuan agar sama identik dengan pihak yang ditiru. Oleh karena itu, tujuan identifikasi adalah seseorang berkeinginan menyamakan dirinya dengan tipe idealnya sehingga baik sikap, tindakan, dan perilaku yang diharapkan benar-benar menjadi bagian darinya. Misalnya, si Anik adalah pengagum berat Agnes Monica. Ia memotong rambutnya mirip Agnes Monica, memakai baju seperti yang dipakai Agnes, gaya bicaranya juga ia buat seperti Agnes. Segala gerak-gerik dan tingkah lakunya juga ia buat seperti Agnes. Kita mengenal beberapa maksudbatasan tentang identifikasi antara lain sebagai berikut: a. orientasi terhadap nilai, norma, dan pola perilaku pihak lain, b. menempatkan diri sendiri dalam keadaan orang lain, dan c. menerima kepercayaan dan nilai orang lain atau kelompok lain sebagai kepercayaan dan nilai sendiri. Gambar 3.3 Pemberian karangan bunga kepada warga yang berduka mencerminkan bentuk simpati. Sumber: blogspot.wordpress.com

4. Faktor Simpati

Simpati adalah suatu proses sosial ketika seseorang merasa tertarik kepada orang atau pihak lain. Jika seseorang masih sebagai manusia normal, tentu perasaan simpati akan melekat pada dirinya. Oleh karena itu, perasaan simpati sering disampaikan oleh individu maupun kelompok kepada seseorang, kelompok, maupun lembaga-lembaga formal. Pada umumnya seseorang menyata- kan rasa simpati terhadap pihak lain karena hasratminat untuk melakukan kerja sama. Apabila rasa simpati itu telah terjadi di antara kedua pihak, maka kerja sama akan berlangsung lebih lanjut. Proses ini dapat berkembang terus jika keduanya dapat saling pengertian secara mantap. Misalnya, Dinar memberi hadiah ulang tahun kepada Boy, pemberian hadiah pada saat wisuda sarjana, perasaaan simpati yang diberikan kepada teman, saudara pada waktu duka dan sebagainya. 78 IPS SMPMTs Kelas VII Wawasan Produktivitas

5. Faktor Motivasi

Faktor sugesti cenderung bersifat negatif karena seseorang tanpa berpikir panjang dapat memenuhi kehendak apa yang disugestikan, tanpa berpikir secara kritis dan rasional. Sedangkan motivasi merupakan dorongan atau rangsangan yang sifatnya merangsang sesuatu yang diberikan oleh orang lain, sehingga seseorang yang diberi motivasi dapat berpikir kritis dan rasional, serta penuh rasa tanggung jawab. Motivasi dapat berupa sikap, tindakan, pendapat, saran, cara-cara pemecahan masalah, solusi terbaik untuk suatu kasus, dan sebagainya. Motivasi dapat berasal dari seseorang yang memiliki statuskedudukan sosial lebih tinggi peranannya. Contoh motivasi antara lain sebagai berikut. a. Seorang guru memberi motivasi kepada siswanya untuk giat belajar. b. Kepala desalurah, dalam ceramahnya mengajak masyarakat untuk membangun desa secara gotong-royong. c. Dalam penyuluhannya, dokter memotivasi warga masyarakat agar membiasakan hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.

6. Faktor Empati

Sikap empati tidak berbeda jauh dengan simpati yang mengutamakan perasaan kejiwaan saja. Akan tetapi, sikap dan tindakan berempati lebih menekankan perasaan yang jauh mendalam tentang apa yang sedang dialami oleh orang lain. Misalnya, ketika kita melihat atau mendengar orang yang sedang mengalami kecelakaan, kita merasa bahwa peristiwa itu seolah-olah menimpa pada diri kita juga dan seolah-olah kita ikut merasakan penderitaan yang dialami orang tersebut. Lakukan penelitian bersama kelompokmu. Amati faktor-faktor pendorong terjadinya interaksi sosial seperti uraian di atas. Benarkah imitasi dan sugesti terjadi lebih cepat sedangkan identifikasi dan simpati terjadi relatif lambat? Diskusikan bersama kelompokmu Dalam interaksi sosial, seseorang terkadang ingin mengetahui tentang identitas sosial, status sosial, dan peranan sosial. Setelah hal-hal tersebut diketahui melalui proses sosial lebih lanjut maka kerja sama interaksi sosial dapat menghasilkan hal- hal sebagai berikut.