Homo WajakensisHomo Sapiens IPS 1 Kelas 7 Nanang Herjunanto Penny Rahmawati Sutarto Sunar 2009

48 IPS SMPMTs Kelas VII Dari khasanah sejarah peradaban manusia. Terdapat bukti-bukti bahwa pusat peradapan yang paling tua muncul di sepanjang sungai-sungai besar. Demikianlah kita kenal peradaban Mesir purba di lembah sungai Nil, kebudayaan Mesopotamia di sepanjang sungai Efrat dan Tigris, peradaban prasejarah India di aliran sungai Shindu Indus dan kebudayaan Yang Shao di lembah sungai Yang Tse Kiang, Tiongkok. Dengan kata lain nama-nama peradaban yang terkenal tua itu selalu dihubungkan dengan nama sungai besar di tempat-tempat tersebut. Kiranya hal itu tidak mengherankan karena lembah sungai inilah terdapat dataran yang subur. Sebagai akibat endapan pada musim-musim tertentu. Di tempat inilah terpusat pula kehidupan manusia yang telah membentuk masyarakat, yang kelak merupakan dasar lahirnya peradaban yang tertua. Pendek kata, peradaban-peradaban dari masa purba itu pada hakikatnya adalah peradaban sungai. Dari perbendaharaan sejarah kita sendiri, pusat-pusat kehidupan yang paling tuapun terdapat di sepanjang lembah sungai Solo, terbukti adanya fosil-fosil manusia purba yang mewakili penduduk Jawa ini yang hidup sekitar sejuta tahun yang lalu. Kita kenal nama-nama seperti Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, Homo Soloensis, Mojokertensis, dan Homo Sapiens Wajakensis. Rentang waktu kehidupan pada masa praaksara berlangsung sangat lama. Kehidupan manusia purba berkembang secara lambat dari bertahap. Hal ini tampak dari cara mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dan peralatanperkakas yang dipakainya. Berdasarkan perkembangan hal tersebut maka kehidupan pada masa praaksara dapat dibagi menjadi beberapa tahap, sebagai berikut.

1. Masa Kehidupan Berburu dan Berpindah-pindah Zaman Palaeolitik

Masa ini berlangsung mulai 2 juta tahun yang lalu hingga 10.000 tahun yang lalu, bersamaan dengan Kala Pleistosen. Kecakapan Personal dan Sosial Diskusikan dengan kelompok diskusimu. Bagaimana menurut pendapatmu, di mana masyarakat suku bangsa sekarang ini yang masih ada hubungan atau keturunan salah satu jenis manusia purba atau keturunan salah satu jenis manusia purba di Indonesia Jelaskan Perkembangan Kehidupan pada Masa Praaksara G. 49 IPS SMPMTs Kelas VII a. Corak Kehidupannya Manusia di zaman purba, terutama yang hidup pada masa paleolithicum zaman batu tua, masih rendah tingkat peradabannya. Pada masa itu manusia hidup mengembara, pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain sebagai pemburu binatang dan penangkap ikan. Di samping itu, mereka juga meramu, yakni mencari dan mengumpulkan makanan. Bahan-bahan yang dikumpulkan, misalnya jenis ubi- ubian, keladi, buah-buahan bahkan daun-daunan, hidupnya bersifat nomaden. Hidup Nomaden artinya hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, tergantung pada alam. Mereka mencari binatang buruan dan tumbuhan yang hidup di alam bebas. Apabila binatang buruan atau tumbuhan bahan makanan telah menipis, mereka segera mencari tempat baru yang masih banyak menyediakan bahan makanan. Cara hidup tergantung pada alam seperti ini disebut “Food gather- ing” dan meramu. b. Perkakas yang Digunakan 1 Alat-alat batu inti, terdiri kapak perimbas chopper: kapak penetak chopping tool, pahat genggam, dan kapak genggam hand axes. Alat-alat itu ditemukan di daerah Pacitan, Jawa Timur. 2 Alat serpih. Alat ini digunakan untuk pisau, peraut, gurdi, mata panah, dan untuk menguliti umbi-umbian. Alat serpih paling tua ditemukan di Sangiran. 3 Alat dari tulang dan kayu. Ditemukan di Ngandong. 4 Mata tombak dan tangkai tombak, untuk berburu. Pada masa ini, manusia hidup dengan cara meramu dan berburu. Maksudnya, manusia di zaman ini mencari makan dengan mengumpulkan makanan dari hasil- hasil hutan. Hasil-hasil hutan yang dikumpulkan sebagai makanan, antara lain ubi, talas, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Dari hutan, mereka juga mendapatkan binatang buruan, seperti banteng, kerbau liar, babi, rusa, dan burung. Pada masa meramu dan berburu ini, selain makanan dan air, manusia juga membutuhkan api. Mereka membuat api dengan cara membentur-benturkan atau menggesek-gesekkan dua batu, sehingga keluar percikan-percikan api. Percikan api tersebut disulutkan pada tumpukan rumput kering, sehingga jadilah api. Selain digunakan untuk memasak dan penerangan, api juga digunakan untuk menghalau binatang dan menghangatkan badan. c. Tempat Tinggal Berpindah-pindah Sesuai dengan mata pencahariannya, maka manusia purba tidak menetap hidupnya. Manusia purba selalu berpindah-pindah tempat. Mereka selalu mencari tempat tinggal baru yang banyak binatang perburuan dan bahan makanannya. Mereka juga mencari tempat-tempat yang ada airnya. Tempat yang mereka pilih ialah di padang-padang rumput diselingi semak belukar, yang sering dilalui binatang perburuan. Letaknya di dekat danau atau sungai. Tempat tinggal manusia purba di gua-gua payung. Itupun hanya untuk sementara, sekadar tempat berteduh waktu hujan. Kadang-kadang mereka memilih tempat tinggal di tepi pantai. Sebab di situ mereka dapat mencari kerang dan binatang-binatang laut lainnya. 50 IPS SMPMTs Kelas VII Ada dua hal yang mendorong manusia purba hidup berpindah-pindah. 1 Sumber bahan makanan, bila bahan makanan di sekitar tempat mereka habis, mereka berpindah ke tempat lain. 2 Musim, misalnya pada musim hujan, tempat tinggal mereka dilanda banjir, maka mereka pindah ke tempat lain. d. Lingkungan Alam pada Masa PerburuanMeramu dan Berpindah-pindah 1 Flora Berdasarkan fosil tumbuh-tumbuhan yang ditemukan, para pakar dapat mengetahui jenis flora tumbuh-tumbuhan purba. Antara lain pohon salam dan rasamala. Kecuali itu ada tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan bahan makanan. Misalnya ubi, talas, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan bahan makanan tersebut tumbuh liar di hutan atau semak belukar. Manusia purba mencari dan mengumpulkannya. 2 Fauna Macam-macam fauna hewan purba antara lain kera, gajah, kerbau liar, badak, banteng, kancil, babi rusa, landak, tikus besar, monyet berekor panjang, berjenis- jenis kalong, burung, hewan pemakan daging, hewan pemakan serangga, trenggiling, dan hewan mengerat. Di antara hewan-hewan itu ada yang menjadi hewan perburuan manusia purba. Misalnya banteng, kerbau liar, babi rusa, dan burung. Hewan-hewan tersebut ada persamaannya dnegan hewan pada zamannya sekarang. Hanya beberapa jenis binatang purba menunjukkan bentuk yang lebih besar. Ada di antara hewan- hewan itu sekarang sudah punah. Antara lain karena diburu oleh manusia purba. 3 Keadaan Alam Peristiwa-peristiwa alam pada zaman purba sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia purba. Peristiwa-peristiwa alam itu ialah: - meluasnya es di sebagian permukaan bumi, - perubahan-perubahan iklim sangat besar, - turun naiknya air laut, dan - letusan gunung berapi, gempa bumi, angin topan, dan banjir. Peristiwa-peristiwa alam tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh manusia purba. e. Jenis Manusia Purba pada Masa Berburu dan Meramu Manusia purba yang melakukan kegiatan berburu dan meramu terdiri atas dua jenis. 1 Pithecantropus, 2 Homo Wajakensis, khususnya yang hidup pada zaman es sebagian permukaan bumi diliputi es.