Pengertian Sosialisasi IPS 1 Kelas 7 Nanang Herjunanto Penny Rahmawati Sutarto Sunar 2009

106 IPS SMPMTs Kelas VII Wawasan Produktivitas mengidektikkan dirinya dengan bintang pujaannya tersebut. Ia akan meniru mode pakaian, mode rambut, bahkan akan berperilaku sama seperti idolanya tersebut. Tahapan ini menurut George Herbert Mead disebut game stage. c. Masa Dewasa Proses sosialisasi pada masa dewasa sudah mencapai titik yang paling optimal bagi seorang individu. Proses belajar tidak hanya melalui pola meniru, namun lebih menekankan kepada pola menyesuaikan diri dengan lingkungan yang lebih luas, yang menurut George Herbert Mead disebut tahap generalized others. Pada tahap ini individu sudah memperoleh status dan peranan dalam menyesuaikan dirinya dengan pola sosial budaya masyarakat tempat ia tinggal. Amatilah teman-temanmu di sekolahmu. Sebagai remaja tentu mereka memiliki idola masing- masing. Ambillah sampel 25 siswa pria dan wanita yang menurutmu bertingkah laku, berpakaian, dan mode rambut idola mereka. Buatlah artikel tentang hasil pengamatanmu dan tempelkan di majalah dinding sekolahmu. Kepribadian terbentuk melalui sosialisasi sejak individu itu lahir. Kepribadian nampak pada pengaturan sikap seseorang untuk berbuat dan berpikir saat berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara nilai dan norma, kepribadian dan perilaku digambar seperti di bawah ini.

1. Pengertian Kepribadian

Kepribadian adalah ciri-ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seseorang yang ditunjukkan dalam pola perilaku, sikap, kebiasaan, dan sifat seseorang saat berhubungan dengan orang lain. Selain pengertian di atas ada beberapa ahli yang mengutarakan definisi tentang kepribadian antara lain sebagai berikut. nilai dan norma kepribadian tingkah laku Kepribadian B. 107 IPS SMPMTs Kelas VII Koentjaraningrat, seorang ahli antropologi budaya In- donesia, menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu atau yang berada pada setiap individu. Theodore M. Newcomb, seorang sosiolog berkebangsaan Amerika Serikat, menyatakan bahwa kepribadian adalah organisasi dari sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang perilakunya. Berarti bahwa kepribadian menunjuk para organisasi dari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia menanggapi suatu masalah atau keadaan. Roucek dan Warren dalam buku mereka yang berjudul “Sociology an Introduc- tion” mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi faktor-faktor biologis, psikologi, dan sosiologis yang mendasari perilaku seorang individu. Faktor-faktor biologis itu meliputi keadaan fisik, sistem syaraf, watak seksual, proses pendewasaan individu yang bersangkutan, dan kelainan-kelainan biologis lainnya, sedangkan faktor psikologis dapat meliputi unsur temperamen, perasaan, keterampilan, kemampuan belajar, keinginan, dan sebagainya. Faktor sosiologis yang mendasari atau memengaruhi kepribadian seorang individu dapat berupa proses sosialisasi yang ia peroleh sejak kecil. Cuber mengatakan bahwa kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari ciri- ciri atau sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat pada seseorang. Sedangkan Allport menyatakan bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem psikofisik jiwa raga dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.

2. Faktor Pembentukan Kepribadian

Soerjono Soekanto secara sosiologis menyatakan proses terbentuknya kepribadian seorang individu diperoleh melalui proses sosialisasi. Proses tersebut dimulai sejak individu dilahirkan hingga akhir hayatnya. Melalui proses sosialisasi, individu mendapatkan pembentukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan perilaku kelompoknya atau masyarakatnya. Koentjaraningrat menyatakan bahwa pembentukan kepribadian seorang individu dapat dipengaruhi oleh faktor- faktor sebagai berikut. a. Unsur pengetahuan, yaitu unsur yang bersumber dari pola pikir yang rasional. Bentuknya dapat berupa gambaran atau pandangan diri persepsi seorang individu tentang sesuatu hal atau pengamatan terhadap suatu hal secara intensif dan terfokus, serta kreativitas untuk Gambar 4.4 Koentjaraningrat Sumber: Ensiklopedia Indonesia Melalui proses so- sialisasi seorang individu akan men- dapatkan pembentuk- an sikap dan pola perilaku sesuai de- ngan perilaku ke- lompok masya- rakatnya dan sesuai dengan yang diharap- kan masyarakat tersebut. Info