Tubuh Air IPS 1 Kelas 7 Nanang Herjunanto Penny Rahmawati Sutarto Sunar 2009
204
IPS SMPMTs Kelas VII
Terdapat beberapa syarat danau, antara lain: a
kedalaman air mencapai beberapa puluh meter dan sudah menunjukkan adanya tingkatan suhu atau perlapisan suhu pada kedalaman tersebut,
b genangan hingga beberapa kilometer persegi,
c vegetasi air yang mengapung tidak dapat menutupi seluruh permukaan
genangan, dan d
adanya gelombang yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi pantai. Danau dapat diklasifikasikan berdasarkan cara terjadinya, yaituu sebagai berikut.
Gambar 9.28 Danau tektonik
Sumber: www.burkhardweiss.de
Gambar 9.29 Danau kawah
Sumber: www.heru.4mg.com
a Danau tektonik
Danau ini terjadi karena adanya peristiwa tektonikpergerakanpergeseran kulit
bumi. Peristiwa ini dapat menyebabkan sebagian permukaan bumi mengalami
penurunan atau patahan, sehingga membentuk suatu ledokan atau cekungan.
Jika ledokan terisi air maka akan terbentuk danau. Misalnya: Danau Poso, Danau
Maninjau, dan Danau Tempe.
b Danau kawah vulkanik
Adanya runtuhan pada puncak gunung berapi akibat dari letusan, dapat
menyebabkan terbentuknya cekungan pada puncak gunung. Jika terisi air maka
cekungan ini akan terbentuk genangan yang disebut dengan danau kawah.
Misalnya : Danau Rinjani dan Telaga Menjer.
c Danau Gletser
Danau ini terbentuk sebagai akibat dari adanya pencairan salju, es atau gletser yang
kemudian airnya mengisi cekungan yang ada di bawahnya. Misalnya : Danau The
Great Lakes Amerika Utara, Danau Geneva dan Boken Swiss
Gambar 9.30 Danau gletser
Sumber: an.pandapedia.com
205
IPS SMPMTs Kelas VII
d Danau Karst
Danau ini terbentuk akibat adanya dolina yang tersumbat. Danau ini terbentuk
pada daerah yang berbatuan gamping atau topografi karst. Misalnya: danau-
danau di Gunung Kidul dan Wonogiri.
Gambar 9.31 Danau karst
Sumber: an.pandapedia.com
e Danau Bendung waduk
Danau ini terbentuk karena adanya pembendungan aliran yang dilakukan oleh manusia. Danau ini terbentuk jika didaerah sekeliling genangan berupa
pegunungan. Misalnya: Waduk Gajahmungkur dan Waduk Kedungombo Jawa Tengah.
f Danau Laguna
Danau ini terbentuk sebagai akibat dari adanya aktivitas ombak dan arus pantai. Adanya aktivitas ini menyebabkan terbentuknya tandon-tandon pasir
disepanjang pantai yang menghambat aliran air sungai.
3 Telaga
Apabila danau memiliki kedalaman hingga beberapa puluh meter dan luas beberapa kilometer, telaga mempunyai kedalaman beberapa meter saja dengan luas
hingga beberapa puluh meter. Pada telaga pepohonan besar yang ada di tepi telaga masih bisa menutupi sebagian besar permukaan telaga. Pada dasarnya telaga hampir
sama dengan danau. Perbedaannya adalah bahwa telaga mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan danau. Dengan demikian pada telaga tidak ada
tingkatan suhu pada kedalamannya dan belum ada gelombang yang mengabrasi. Dengan demikian genangan disebut telaga bila:
a
genangan air tidak terlalu dalam dan belum menunjukkan adanya tingkatan perlapisan suhu pada kedalaman tersebut,
b genangan cukup sempit hingga hanya beberapa ribu meter persegi,
c tumbuhan air yang mengapung dapat menutupi seluruh permukaan genangan,
dan d
belum menunjukkan adanya gelombang yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi pantai.
Cara terjadinya sama dengan terjadinya danau. Di Pulau Jawa telaga ini banyak dijumpai di daerah Gunung Sewu.
4 Rawa
Rawa adalah perairan yang mempunyai kedalaman air hanya beberapa meter. Hampir sama dengan kedalaman telaga, tetapi di rawa biasanya tumbuh pepohonan.
206
IPS SMPMTs Kelas VII
Luas rawa bisa mencapai berkilo-kilo meter. Rawa biasanya merupakan dataran rendah yang tergenang oleh air. Airnya bisa berasal dari air hujan, air tanah maupun
dari air sungai. Rawa mempunyai ukuran luas yang sangat bervariasi dari ukuran yang kecil hingga ukuran yang sangat luas. Di Pulau Jawa ukuran luas rawa biasanya
hanya sempit-sempit, sedangkan di Pulau Kalimantan rawa-rawa mempunyai ukuran yang luas. Kedalaman air dari rawa biasanya dangkal, sehingga belum menunjukkan
adanya strata suhu. Air rawa biasanya asam sehingga hanya tumbuh-tumbuhan yang tahan asam yang dapat hidup di daerah ini. Banyak tanah-tanah gambut di daerah
rawa. Misalnya, Rawa Jombor, Klaten, Jawa Tengah.
Gambar 9.32 Rawa
Sumber: stricmp.blogs.friendster.com
Rawa bermanfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat rawa antara lain sebagai berikut.
a Perikanan
Rawa dapat dimanfaatkan untuk perikanan darat. Dengan karamba tempat memelihara ikan terbuat dari bambu atau jaring dapat dipelihara ikan. Ikan
jenis air tawar. Misalnya: ikan bawal, ikan mujair, ikan lele, dan sebagainya.
b Objek wisata
Selain dapat menambah pendapatan dengan perikanan darat, rawa, juga dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata kolam, kolam pemancingan dan rumah
makan apung dapat digunakan sebagai penarik wisatawan untuk berkunjung.
c Lahan pertanian
Masyarakat sekitar rawa paling sering memanfaatkan rawa sebagai sumber air untuk pertanian mereka untuk irigasi. Rawa juga dapat digunakanditanami
berbagai tanaman sewaktu debit airnya surut.
207
IPS SMPMTs Kelas VII
d Pengendali banjir
Air hujan yang terlalu banyak dapat tertampung di rawa. Sehingga mengurangi risiko banjir dan longsor di daerah sekitar rawa.
5 Laut
Indonesia adalah negara kepulauan, sekaligus negeri bahari. Artinya banyak perairan lautnya. Bila kalian pergi ke tepi pantai apakah yang kalian lihat? Laut tampak
sangat luas bukan?
Perairan laut dapat dibedakan menurut letak, dan zonasi kedalaman. Pembedaan tersebut diperlukan karena ada kaitan dengan karakteristik dan pemanfaatannya.
Jenis-jenis perairan laut menurut dasar pembedaan tersebut adalah sebagai berikut. a
Menurut letaknya, laut dibedakan menjadi: 1 Laut pedalaman, yaitu laut yang seluruhnya atau hampir seluruhnya
dikelilingi oleh daratan. Contoh: Laut Hitam dan Laut Kaspia. 2 Laut tepi, yaitu laut yang terletak di tepi benua dan tepi samudra. Contoh:
Laut Cina Selatan, Laut Jepang, Laut Kuning, dan Laut Arab. 3 Laut tengah, yaitu laut yang terletak di antara pulau-pulau. Contoh: Laut-
laut di Indonesia, seperti Laut Banda, Laut Jawa, Laut Sulawesi. b
Berdasarkan zonasi kedalamannya, perairan laut dibedakan menjadi: 1 Wilayah pasang litoral, yaitu wilayah perairan laut yang terletak antara
garis pasang tinggi dan garis pasang rendah. Wilayah ini merupakan wilayah yang berair saat pasang tinggi, dan tak berair pada saat pasang rendah atau
surut.
2 Wilayah laut dangkal neritik, yaitu wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200 m. Di wilayah ini sinar matahari masih dapat
menembus sebagian dasar laut.
Gambar 9.33 Laut lepas
Sumber: stricm
208
IPS SMPMTs Kelas VII
3 Wilayah laut dalam bathyal, yaitu perairan laut dengan kedalaman 200- 1000 m. Kedalaman 200 meter dikatakan sebagai batas antara landasan
kontinen dan samudra. 4 Wilayah laut sangat dalam abysal, kedalamannya lebih dari 1000 m.