Berkembangannya Unsur-Unsur Budaya Hindu- Buddha

224 IPS SMPMTs Kelas VII a Arjuna Wiwaha karya Empu Kanwa. b Bharatayuda karya Empu Sedah dan Empu Panuluh. c Sutasoma karya Empu Tantular dan lain-lain.

2. Daerah-Daerah yang Dipengaruhi Unsur Hindu- Buddha di Indonesia

a. Daerah-Daerah di Indonesia yang Dipengaruhi Unsur Hindu

Agama dan budaya Hindu masuk dan tersiar di Indonesia kira-kira pada tahun 400 Masehi. Hal ini dibuktikan dengan diketumukannya 7 buah yupa di Kalimantan Timur. Yupa tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Kutai. Dalam waktu yang hampir bersamaan Yupa sekitar tahun 450 Masehi, di Jawa Barat juga ditemukan 7 buah prasasti. Prasasti tersebut merupakan peninggalan kerajaan Tarumanegara. Oleh karena Yupa dan prasasti di kedua kerajaan tersebut mempergunakan huruf Pallawa dan bangsa Sanskerta, maka diperkirakan kebudayaan Hindu menyebar ke beberapa daerah di Indonesia pada tahap permulaan berasal dari India Selatan. Agama dan budaya Hindu di Indonesia kemudian berkembang di kerajaan-kerajaan lain, seperti Kerajaan Mataram Lama, Medang, Kediri, Singasari, Majapahit, Sunda, dan Bali.

b. Daerah-Daerah di Indonesia yang Dipengaruhi Unsur Buddha

Penyiaran agama Buddha di Indonesia lebih awal daripada agama Hindu. Agama Buddha telah tersiar di Indonesia sejak abad ke-2 Masehi, buktinya: a. Ditemukannya arca Buddha dari perunggu di Sempaga Sulawesi Selatan, Jember Jawa Timur. dan Bukit Siguntang Sumatera Selatan. Dilihat dari bentuknya area ini mempunyai langgam yang sama dengan arca Buddha yang dibuat di Amarawati India. b. Ditemukannya arca Buddha dari perunggu di Kota Bangun Kutai, Kalimantan Timur yang memperlihatkan langgam seni Gandhara India Agama Buddha masuk ke Indonesia dibawa oleh Bhiksu, salah satu di antaranya adalah Bhiksu dari Kashmir yang bernama Gunawarman. Kemudian untuk masa- masa berikutnya ternyata pengaruh agama dan budaya Buddha dibawa oleh orang- orang Indonesia sendiri yang pernah belajar di Perguruan Tinggi Nalanda, India. Agama Buddha yang tersiar di Indonesia adalah Buddha aliran Mahayana. Pengaruh Buddha di Indonesia berkembang di kerajaan Melayu, Holing, Mataram Lama Dinasti Syailendra, Kanjuruhan, Medang, Sriwijaya, Singasari, dan Majapahit. Pada saat itu para penganut Buddha di Indonesia tidak terkonsentrasi pada suatu daerah tertentu. Agama Buddha di Indonesia mengalami perkembangan pesat abad VII-IX. 225 IPS SMPMTs Kelas VII

c. Daerah-Daerah di Indonesia yang Tidak Dipengaruhi Unsur Hindu dan Buddha

Daerah-daerah di Indonesia yang tidak dipengaruhi unsur Hindu dan Buddha adalah wilayah Indonesia bagian timur, seperti Maluku dan sekitarnya, pulau-pulau di Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, Bali serta Papua dan sekitarnya. Penyebab tidak masuknya pengaruh tersebut, karena wilayah Indonesia bagian timur dianggap terlalu jauh untuk dijangkau pada saat itu. Selain itu, kawasan Indo- nesia sangat luas dan terdiri atas ribuan pulau yang terhampar dari barat sampai ke timur. Sebelum terpengaruh budaya India, masyarakat Indonesia sudah memiliki kebudayaan yang tinggi. Walau demikian masyarakat indonesia belum mengenal pemerintahan kerajaan. Waktu itu satu kelompok masyarakat dipimpin oleh seorang yang disebut kepala suku. Dengan masuknya budaya India ke Indonesia, kedudukan kepala suku diganti oleh seorang Raja, dan wilayahnya menjadi kekuasaan kearajaan. Dengan demikian muncullah kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu dan Buddha. Dalam perkembangannya ada kerajaan-kerajaan yang telah mampu memperlihatkan kekhasan Budaya tradisional yang bernilai tinggi antara lain Sriwijaya, Mataram, dan Majapahit. Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu- Buddha tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Kerajaan Kutai

Timbul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia menunjukkan pengaruh nyata dari India di bidang pemerintahan. Keragaman kerajaan-kerajaan di Indonesia adalah cermin perkembangan kepribadian bangsa Indonesia dalam menata dan memimpin suatu pemerintahan. 1 Letak Kerajaan Kerajaan Kutai terletak di daerah Muarakaman, tepi Sungai Mahakam, Kalimantan timur. Zaman dahulu, pada umumnya letak kerajaan di tepi sungai atau dekat pantai supaya mudah berhubungan dengan dunia luar, sebab jalan darat masih sukar. Selain itu dekat sungai atau pantai berarti dekat dengan sumber kehidupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kerajaan Kutai dianggap sebagai kerajaan tertua di Indonesia. Hal ini didasarkan pada peninggalan yang berupa Yupa yang tidak berangka tahun, tetapi ditinjau dari bentuk tulisannya, yang dipakai diperkirakan berasal dari abad ke-5 M. Perkembangan Kerajaan Bercorak Hindu- Buddha di Wilayah Indonesia B. 226 IPS SMPMTs Kelas VII 2 Sumber Sejarah Kerajaan Kutai Sumber sejarah Kerajaan Kutai adalah prasasti yang berbentuk Yupa. Yupa adalah tugu batu tertulis yang biasanya digunakan sebagai tempat mengikat hewan kurban, yang akan dipersembahkan kepada dewa. Prasasti yang ditemukan berjumlah tujuh buah dan ditulis dengan huruf Pallawa, Bahasa Sanskerta. 3 Pemerintahan Kutai Beberapa raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kutai, antara lain: a. Kudungga Ia adalah pendiri kerajaan. Kalau dilihat dari namanya, raja ini masih mempergunakan nama asli Indonesia. Diduga Kudungga adalah kepala adat setempat yang kemudian mewariskan kedudukannya kepada anaknya Aswawarman yang sudah terpengaruh budaya Hindu. b. Aswawarman Aswawarman disebut sebagai Wamsa Karta, yaitu pendiri dinasti kerajaan. Pada masa pemerintahannya, raja ini pernah melakukan upacara “Aswa Medha”, yaitu upacara pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas-batas kekuasaan Kerajaan Kutai, Raja Aswawarman dikatakan seperti Dewa Ansuman Dewa Matahari. c. Mulawarman Raja Mulawarman merupakan raja terbesar dari Kerajaan Kutai. Ia pemeluk agama Hindu Syiwa yang taat, tempat sucinya dinamakan “Wapra Kaswara”. Mulawarman dikenal sebagai raja yang sangat dekat dengan kaum Brahmana dan rakyat. Ia pernah mengadakan korban emas dan 20.000 ekor lembu untuk Brahmana.

b. Kerajaan Tarumanegara

1 Letak Kerajaan Kerajaan Tarumanegara terletak tidak jauh dari pantai utara Jawa Barat. Berdasarkan prasasti yang ditemukan, letak pusat kerajaan kira-kira antara Sungai Citarum dan Sungai Cisadane, kemudian berdasarkan Prasasti Tugu, Purbacaraka memperkirakan pusatnya ada di daerah Bekasi. Kerajaan Tarumanegara muncul sesudah Kerajaan Kutai, yaitu pada abad ke-5 M. 2 Sumber Sejarah Sejarah Kerajaan Tarumanegara berasal dari dua sumber sebagai berikut. a. Sumber Prasasti a. Prasasti Ciaureuteun Ciampea b. Prasasti Kebon Kopi c. Prasasti Jambu Pasir Koleangkak