Kerajaan Demak IPS 1 Kelas 7 Nanang Herjunanto Penny Rahmawati Sutarto Sunar 2009

266 IPS SMPMTs Kelas VII b. Pemerintahan Pajang Setelah Sultan Hadiwijaya Jaka Tingkir berhasil mengatasi kemelut politik di Demak, kemudian ia dilantik menjadi raja di Kerajaan Pajang. Ia dilantik pada tahun 1568 oleh Sunan Giri. Di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya, Kerajaan Pajang berkembang dengan pesatnya.

c. Kemunduran Pajang

Setelah Sultan Hadiwijaya wafat, Kerajaan Pajang dipimpin oleh putranya yang bernama Pangeran Benawa. Malang bagi Benawa, karena saudara iparnya, Arya Pangiri melakukan pemberontakan. Benawa dapat dikalahkan. Di bawah pemerintahan Arya Pangiri, rakyat menderita. Benawa dibantu Sutawijaya kembali mengambil alih kekuatan. Pangeran Benawa merasa tidak sanggup mengendalikan Pajang, dan kekuasaan dilimpahkan kepada Sutawijaya. Sutawijaya memindah pemerintahan Pajang ke Mataram.

7. Kerajaan Mataram Islam

a. Pertumbuhan Mataram Islam Pendiri Kerajaan Mataram adalah Sutawijaya. Wilayah Mataram adalah hadiah dari Sultan Hadiwijaya kepada Ki Ageng Pemanahan. Setelah menjadi raja, Sutawijaya bergelar Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama.

b. Pemerintahan Mataram Islam

Raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Mataram, adalah: 1. Sutawijaya 1586 - 1601 Sutawijaya adalah pendiri Kerajaan Mataram, dan bergelar Panembahan Senopati. Masa pemerintahannya selalu dipenuhi dengan pemberontakan. Pemberontakan itu antara lain datang dari Surabaya, Madiun, Ponorogo, Pati, dan Demak. Semua pemberontakan berhasil dipadamkan. Panembahan Senopati wafat pada tahun 1601. 2. Mas Jolang 1601 - 1613 Masa pemerintahannya masih selalu diliputi pemberontakan. Banyak wilayah bawahan yang melepaskan diri. Ketika Mas Jolang pulang dari Medan peperangan di Jawa Timur, ia meninggal di Desa Krapyak, sehingga terkenal dengan nama Panembahan Sedo Krapyak. 3. Sultan Agung 1613 - 1645 Tahun 1613 Mas Jolang wafat, penggantinya adalah Adipati Martapura. Sayang, ia selalu sakit-sakitan. Akhirnya diputuskan Kerajaan Mataram dikendalikan oleh saudaranya yang bernama Mas Rangsang atau Sultan Agung Hanyokrokusumo. Sultan Agung merupakan raja terbesar di Kerajaan Mataram. Ia berambisi untuk menguasai wilayah Jawa. Tahun 1628 dan 1629 berusaha merebut Batavia dari Belanda, namun gagal. 267 IPS SMPMTs Kelas VII Sultan Agung merupakan raja pemerhati seni budaya, sebagai berikut: a. Mengarang buku “Sastra Gending” yang berisi falsafah Jawa. b. Menciptakan kitab undang-undang baru Surya Alam. c. Mengubah perhitungan tahun Jawa Hindu saka menjadi tahun Islam Hijriah d. Menciptakan kalender Jawa, yaitu perpaduan antara tahun Saka adan tahun Hijriah 4. Amangkurat 1645 - 1677 Masa pemerintahannya muncul pemberontakan Trunojoyo. 5. Amangkurat II 1677 - 1707 6. Amangkurat III 1703 - 1708 7. Pangeran Puger 1708 - 1719 8. Amangkurat IV 1719 - 1727

c. Kemunduran Mataram Islam

Setelah Sultan Agung wafat 1645, Kerajaan Mataram mengalami kemunduran. Faktor penyebab kemunduran Kerajaan Mataram, antara lain sebagai berikut. 1. Munculnya banyak pemberontakan, antara lain Trunojoyo, Untung Suropati, Raden Mas Said, dan Pangeran Mangkubumi. 2. Terjadinya perebutan kekuasaan untuk menduduki tahta kerajaan. 3. Adanya campur tangan dari Belanda VOC.

8. Kerajaan Cirebon

a. Pertumbuhan Cirebon

Menurut Babat Negara Kertabumi, Cirebon berasal dari kota Caruban yang berarti campuran. Karena pada abad ke-15 Cirebon dihuni oleh para pedagang Islam yang berdarah campuran. Semula Cirebon berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran.

b. Pemerintahan Cirebon

Pada tahun 1526 Fatahillah Faletehan menguasai Cirebon dan menjadi raja yang pertama. Berkat kecakapan Fatahillah, Cirebon berkembang menjadi kerajaan besar. Dari Cirebon itu pula Fatahillah mengembangkan agama Islam ke Jawa Barat. pada saat Fatahillah melanjutkan pendudukannya ke Banten dan Sunda Kelapa, Cirebon diserahkan kepada putranya yang kedua, Pangeran Pasarehan. Ia sendiri ingin memusatkan perhatiannya pada bidang agama. Raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Cirebon, antara lain sebagai berikut. 1. Pangeran Pasarehan 2. Fatahillah Faletehan atau Sunan Gunung Jati