73
karena data yang digunakan berupa data interval. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 21 untuk menghitung normalitas data dengan langkah klik menu
Analyze Descriptives Statistics Explore, masukkan variabel kompetensi
pedagogik ke Dependent List, klik tombol Plots, pilih Normality Plots With Test, klik Continue lalu OK Priyatno 2012: 47-9. Jika signifikansi 0,05; maka data
berdistribusi normal Priyatno 2012: 57.
3.7.2.2 Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk melihat garis regresi antara variabel X supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi dan variabel Y kompetensi pedagogik guru
membentuk garis linier atau tidak. Jika tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Pengujian linieritas dilakukan menggunakan bantuan program SPSS versi
21 dengan langkah-langkah menurut Priyatno 2010: 74 yaitu klik analyze - Compare means
– means. Masukkan variabel supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi pada kotak independent list dan variabel kompetensi pedagogik guru pada kotak
dependent list. Kemudian pilih kotak options, beri tanda centang pada Test for linearity pilih continue lalu Ok. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan linier, apabila nilai
signifikansinya kurang dari 0,05 Priyatno, 2010: 73. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada output ANOVA table pada kolom sig. baris Linearity.
3.7.2.3 Uji Multikolinieritas
Priyatno 2010: 81 menyatakan bahwa multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel
independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat
yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pada
74
pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai Inflation Factor VIF dengan bantuan program software SPSS versi 21. Menurut Santoso 2001
dalam Priyatno 2010: 81, pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
3.7.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Priyatno 2010: 83 menyatakan bahwa “heteroskedastisitas adalah keadaan
dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi
”. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Ada beberapa metode pengujian
yang baik digunakan, antara lain Uji Spearman ’s rho, Uji Glesjer, Uji Park, dan melihat
pada pola grafik regresi. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Spearman
’s rho, yaitu mengorelasikan nilai residual Unstandardized residual dengan masing-masing variabel independen. Jika signifikansi korelasi kurang
dari 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas.
3.7.3 Analisis Akhir Pengujian Hipotesis
Priyatno 2010: 9 menyatakan uji hipotesis adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk populasi
digeneralisasikan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda. Analisis regresi ganda adalah pengembangan dari analisis sederhana.
Kegunaannya untuk meramalkan nilai variabel terikat Y apabila variabel bebas minimal dua Riduwan, 2013: 155. Analisis regresi ganda adalah suatu alat analisis
peramalan nilai pengaruh dua variabel terikat untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsi atau kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel
terikat Riduwan 2013: 155. Persyaratan pada analisis regresi ganda menggunakan