Pengembangan Peserta Didik Kompetensi Pedagogik Guru

20 Faktor eksternal meliputi: 1 Ketersediaan sarana dan media pembelajaran dalam pelaksanaan pendidikan pembelajaran penting untuk dipenuhi karena kelengkapan sarana dan prasarana merupakan faktor penunjang keberhasilan dalam pendidikan. Selain itu, kelengkapan sarana pembelajaran juga menjadi alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru dituntut untuk memanfaatkan sarana yang ada dalam menyampaikan materi. 2 Kepemimpinan kepala sekolah memiliki andil yang cukup besar dalam mendorong dan meningkatkan kompetensi pedagogik guru. Kepala sekolah hendaknya menunjukkan rasa tanggung jawab bersama dan memberikan teladan dalam melaksanakan tugas. Dalam hal ini kepala sekolah memberi perhatian lebih kepada guru yang mengalami kesulitan dalam proses pengajaran. Kepala sekolah bisa mengadakan kegiatan supervisi kepada guru . 3 Kegiatan pembinaaan yang dilakukan secara teratur. Pembinaan bisa dilakukan oleh supervisor, dalam hal ini adalah kepala sekolahpengawas sekolah. Salah satu kompetensi yang dimiliki kepala sekolah adalah kompetensi supervisi. Kegiatan supervisi ini bukan kegiatan sesaat saja namun secara kontinu dan berkesinambungan. Dari hasil supervisi ini kepala sekolah mengadakan evaluasi. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa pendidik wajib memiliki kualifikasi, kompetensi, sertifikat pendidik. Kompetensi pendidik yang dimaksud adalah kompetensi sosial, profesional, kepribadian, pedagogik yang dapat diperoleh melalui pendidikan profesi. 21

2.1.4 Supervisi kepala sekolah

Uraian tentang supervisi kepala sekolah meliputi: pengertian supervisi, prinsip- prinsip supervisi, tujuan supervisi, fungsi supervisi, pendekatan supervisi, macam- macam supervisi, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sebagai supervisor.

2.1.4.1 Pengertian Supervisi

Supervisi secara etimologis berasal dari bahasa Inggris “supervision” dan merupakan panduan dari dua kata, yaitu “super” yang artinya atas; sedangkan “vision” diartikan melihat atau mensupervisi Imron, 2012: 19. Dengan demikian supervisi berarti melihat dari atas . Imron 2012: 8 berpendapat bahw a “supervisi merupakan serangkaian bantuan yang berwujud layanan profesional yang diberikan orang yang lebih ahli kepala sekolah, penilik sekolah, pengawas, dan ahli lainnya kepada guru ”. Adam dan Dickey dalam Sutomo 2012: 98 menjelaskan supervisi adalah program yang terencana untuk memperbaiki pengajaran. Tujuan utamanya adalah memperbaiki proses belajar mengajar. Sedangkan Pidarta 2009: 200 menjelaskan bahwa supervisi adalah kegiatan membimbing dan membina guru dalam meningkatkan profesinya, terutama dalam proses pembelajaran. Sahertian dalam Sutomo 2012: 99 menjelaskan bahwa supervisi adalah usaha mengawali, mengarahkan, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah, baik secara individual maupun secara kolektif agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran sehingga dapat menstimulasi dan membimbing pertumbuhan murid secara kontinu sehingga lebih cepat berpartisipasi dalam masyarakat modern. Dari beberapa definisi tersebut secara implisit makna supervisi mengandung berbagai kegiatan yang dilakukan oleh supervisor seperti pembinaan yang kontinu, pemberian layanan, pengembangan kemampuan profesional, perbaikan situasi