Tujuan Supervisi Supervisi kepala sekolah

26 dengan sasaran memperbaiki situasi belajar mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Pelaksanaan fungsi-fungsi harus dilaksanakan secara kontinu, konsisten, terpadu dengan antara program supervisi dengan program pendidikan di sekolah. Sebab inti dari kegiatan supervisi adalah pembinaan terhadap kemampuan profesional guru dan tenaga kependidikan lainya agar tercipta iklim belajar yang kondusif.

2.1.4.5 Pendekatan Supervisi

Terdapat beberapa macam pendekatan supervisi yang dapat dilakukan dan menjadi pilihan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi. Pendekatan- pendekatan ini didasari oleh pertimbangan dan alasan tertentu tergantung situasi dan kondisinya. Pada prinsipnya tidak ada pendekatan tunggal yang dapat digunakan untuk segala situasi dan tempat. Pemilihan yang tepat bergantung pada masalah yang dihadapi dan tujuan yang hendak dicapai. Berbagai macam pendekatan menurut Wahyudi 2009: 104 adalah kolegial, individual dan klinis dibawah ini dijelaskan sebagai berikut. 1 Pendekatan kolegial artinya dalam melaksanakan supervisi kolegial ada proses formal moderat dimana dua orang guru atau lebih bekerjasama untuk kepentingan perkembangan profesional guru. Kegiatan supervisi kolegial dilakukan dengan saling mengadakan observasi kelas masing-masing dan selanjutnya saling memberikan balikan tentang observasi yang dilakukan dan membahas masalah- masalah profesional mereka. Bentuk supervisi kolegial menurut Kimbrough 1990:183-186 dalam Wahyudi 2009: 105 antara lain pertemuan guru-guru faculty meetings, lokakarya workshop, dan observasi sesama guru di kelas teacher observasing teachers. 27 2 Pendekatan individual dalam pendekatan ini supervisi juga disebut wawancara individual yaitu suatu kesempatan yang diciptakan oleh kepala sekolah untuk bekerja secara individual dengan guru sehubungan dengan masalah-masalah profesional guru. Jadi di dalam pendekatan ini adanya suatu komunikasi antara guru dan kepala sekolah. Kepala sekolah mempunyai tanggung jawab untuk memberi perhatian kepada guru yang merasa kesulitan dalam memecahkan masalahnya. Masalah-masalah yang mungkin dibicarakan antara lain masalah pembelajaran, masalah kesulitan belajar siswa, hubungan antar guru. Pendekatan individual sesuai bagi guru yang lebih suka bekerja secara individual atau kurang dapat bekerja dengan guru lain. Pilihan terhadap pendekatan individual lebih efisien dari segi waktu, biaya, dan terdapat kerjasama antara supervisor dan guru. 3 Pendekatan supervisi klinis menurut Acheson dan Gall 1987 dalam Wahyudi 2009: 108 mengartikan supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan pembelajaran dengan tahapan atau melalui siklus yang sistematis dalam perencanaan, pengamatan, serta analisis yang logis dan intensif mengenai penampilan mengajar yang nyata, dalam mengadakan perubahan dengan cara yang rasional. Supervisi klinis dilakukan atas dasar insiatif awal dari guru. Supervisi muncul atas kesadaran guru datang ke supervisor untuk minta bantuan mengatasi masalahnya. Didalam supervisi klinis ada prosedur dan tahap pelaksanaannya, dan tahapan ini dilakukan secara sistematis. Supervisor dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang penerapan supervisi klinis. Kondisi ini diperlukan untuk menjawab permasalahan-permasalahan di sekolah yang terkait dengan supervisi klinis. Masih minimnya supervisi klinis di sekolah menuntut kemampuan kepala sekolah untuk membangun inisiatif dari guru. 28 Pendekatan supervisi individual, supervisi kolegial, supervisi klinis menjadi alternatif dalam pembinaan peningkatan profesionalitas guru. Setiap pendekatan yang digunakan dalam supervisi hendaknya bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi guru, karena itu pemilihan pendekatan supervisi tergantung dari persoalan yang dihadapi oleh guru. Keberhasilan supervisi juga dipengaruhi oleh kemampuan supervisor dalam hal ini di sekolah adalah kepala sekolah yang merupakan figur kunci dalam mendorong perkembangan dan kemajuan sekolah dengan kegiatan seperti membimbing, mengarahkan dan melakukan kerjasama secara profesional dengan para guru.

2.1.4.6 Macam-macam Supervisi Kepala Sekolah

Supervisi kepala sekolah mencakup bidang yang luas, yaitu meliputi seluruh proses pendidikan seperti supervisi pembelajaran, supervisi akademik, supervisi klinis. Macam-macam supervisi ini bisa menjadi pilihan oleh kepala sekolah dalam memilih model yang akan digunakan. Dalam pemilihan supervisi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan guru. Dibawah ini akan dijelaskan sebagai berikut. 1 Supervisi pembelajaran adalah pemberian bantuan kepada guru untuk meningkatkan kemampuan profesionalitas guru dalam meningkatkan proses dan hasil belajar. Program supervisi pembelajaran meliputi banyak hal, kepala sekolah sebagai supervisor harus membantu guru untuk meningkatkan profesi mengajar. Imron 2012: 24 “adapun tujuan supervisi pembelajaran adalah terbaikinya proses belajar mengajar, yang di dalamnya melibatkan guru dan siswa melalui serangkaian tindakan, bimbingan, dan arahan ”. 2 Supervisi akademik hampir sama dengan supervisi pembelajaran tetapi supervisi akademik sifatnya lebih kompleks. Dikatakan lebih kompleks karena tidak hanya