Interpretasi Angket Kompetensi Pedagogik Guru

98 teknologi pembelajaran dengan persentase sebesar 69,61. Untuk item pernyataan yang paling tinggi terletak pada item pernyataan ke 1 yang berbunyi “saya memilih buku pelajaran yang baik untuk digunakan dalam pembelajaran ” dengan persentase sebesar 87,82, sedangkan untuk item pernyataan terendah terletak pada item pernyataan ke-10 yang berbunyi “saya menggunakan media pembelajaran bukan hanya dari buku melainkan informasi yang didapat dari internet ” dengan persentase sebesar 66,67 .

4.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini meliputi uji prasyarat analisis dan analisis regresi linier ganda. Sebelum melakukan analisis regresi linear ganda, data hasil pengisian angket harus diuji prasyarat analisisnya terlebih dahulu. Apabila angket telah memenuhi pengujian prasyarat analisis, maka dapat dilanjutkan dengan analisis regresi linear ganda. Uraian selengkapnya sebagai berikut.

4.4.1 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas. Data yang diuji dalam uji prasyarat analisis adalah data hasil perhitungan nilai supervisi kepala sekolah, motivasi berprestasi, dan nilai kompetensi pedagogik guru dari 78 sampel penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut.

4.4.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui populasi data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka pengujian statistiknya menggunakan statistik parametris, sedangkan apabila data berdistribusi tidak normal maka pengujian statistiknya menggunakan statistik nonparametris. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan cara uji Liliefors karena data yang digunakan berupa data interval. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 21 untuk menghitung normalitas data. Hasil analisis uji normalitas bisa dibaca pada tabel 99 Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Kompetensi Supervisi Motivasi .098 .072 .080 78 78 78 .059 .200 .200 .958 .984 .984 78 78 78 .012 .425 .443 Hasil pengujian normalitas dibaca pada nilai signifikansi Sig. kedua data pada kolom Kolmogorov-Smirnov. Apabila nilai signifikansi 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal. Berdasarkan tabel pada kolom Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel kompetensi pedagogik sebesar 0,059, signifikansi variabel supervisi kepala sekolah sebesar 0,200, dan signifikansi variabel motivasi berprestasi sebesar 0,200 Nilai signifikansi dari ketiga variabel tersebut lebih besar dari 0,05 yaitu 0,059 0,05, 0,200 0,05 dan 0,200 0,05; maka dapat dinyatakan bahwa data supervisi kepala sekolah, motivasi berprestasi, dan kompetensi pedagogik guru berdistribusi normal, sehingga pengujian statistiknya menggunakan statistik parametris dan dapat dilanjutkan untuk uji linieritas.

4.4.1.2 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan linier yang signifikan antara dua variabel. Pengujian linieritas dilakukan menggunakan program SPSS versi 21 dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil pengujian dilihat pada kolom Sig. baris Linearity. Dua variabel dikatakan linier apabila nilai signifikansi 0,05. Hasil analisis uji linieritas bisa dibaca pada tabel 100 Tabel 4.16 Hasil Uji Linieritas X 1 dan Y ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Supervisi kepala Between Combined sekolah Groups Linearity kompetensi pedagogik guru Deviation from Linearity Within Groups Total 5099.768 37 137.832 1.211 .276 1397.997 1 1397.997 12.286 .001 3701.771 36 102.827 .904 .619 4551.617 40 113.790 9651.385 77 Berdasarkan tabel tersebut, dapat dibaca bahwa pada output ANOVA menunjukkan nilai signifikasni variabel supervisi kepala sekolah dan kompetensi pedagogik guru sebesar 0,001. Karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa variabel supervisi kepala sekolah dan kompetensi pedagogik guru terdapat hubungan yang linier. Tabel 4.17 Hasil Uji Linieritas X2 dan Y ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Motivasi berprestasi Between Combined kompetensi pedagogik Groups Linearity guru Deviation from Linearity Within Groups Total 6250.087 31 201.616 2.727 .001 3041.408 1 3041.408 41.133 .000 3208.679 30 106.956 1.446 .127 3401.298 46 73.941 9651.385 77 101 Berdasarkan tabel tersebut, dapat dibaca bahwa pada output ANOVA menunjukkan nilai signifikansi variabel motivasi berprestasi dan kompetensi pedagogik guru sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi berprestasi dan kompetensi pedagogik guru terdapat hubungan yang linier. Dalam penelitian ini, nilai signifikansi supervisi kepala sekolah, motivasi berprestasi adalah 0,000 dan dapat disimpulkan bahwa variabel supervisi kepala sekolah, motivasi berprestasi dan kompetensi pedagogik guru terdapat hubungan yang linier.

4.4.1.3 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak ada multikolinearitas. Dalam penelitian ini uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Inflation Factor VIF . Apabila VIF 5, maka dapat disimpulkan tidak ada multikoloinearitas antara independen variabel dengan model regresi. Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant Supervisi kepala sekolah motivasi berprestasi 40.791 10.280 3.968 .000 .081 .116 .082 .696 .489 .661 1.512 .147 .147 .514 4.388 .000 .661 1.512 102 Dari tabel tersebut, dapat dibaca bahwa nilai VIF untuk supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi sebesar 1,512. Karena nilai VIF 5, maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adanya masalah multikolinearitas.

4.4.1.4 Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Persyaratan yang terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Spearman ’s rho, yaitu mengkorelasikan nilai residual Unstanda rdized residual dengan masing-masing variabel independen. Jika signifikansi korelasi lebih dari 0,05 maka model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.19 Hasil Uji Heterokedastisitas Correlations Unstandardized Residual Supervisi Kepala sekolah motivasi berprestasi Spearmans rho Unstandardized Correlation Residual Coefficient Sig. 2-tailed N 1000 .046 .054 .691 .639 78 78 78 Supervisi kepala Correlation sekolah Coefficient Sig. 2-tailed N .046 1000 .612 .691 .000 78 78 78 motivasi berprestasi Correlation Coefficient Sig. 2-tailed N .054 .612 1000 .639 .000 78 78 78 Dari tabel tersebut, dapat dibaca korelasi antara supervisi kepala sekolah dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikansi 0,691 dan korelasi